A.
DEFINISI
Penyakit
Jantung Bawaan (PJB) merupakan kelainan struktural jantung dan atau pembuluh
darah besar yang sudah terdapat sejak lahir, walaupun manifestasinya nanti
timbul kemudian. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik (PJB-Sianotik) adalah salah
satu bentuk PJB yang disertai dengan sianosis.
B.
ETIOLOGI
Hingga
saat ini etiologi PJB belum diketahui dengan pasti, namun umumnya karena sebagai berikut:
1.
Herediter
2.
Masa kehamilan
ibu misalnya:
a.
Infeksi rubella
b.
Radiasi
c.
Obat-obatan
C.
PATOFISIOLOGI
Penyakit Jantung pada anak tidak sama dengan
penyakit jantung pada orang dewasa. 80% penyakit jantung anak merupakan
kelainan bawaan (kongenital) hal ini disebabkan karena gangguan pada masa
embriogenesis. Beberapa penyakit jantung anak juga disebabkan karena kelainan
dapatan/acquired (ex. infeksi, gangguan nutrisi, anemia, hipertensi, obesitas,
atau penyakit paru). Untuk penyakit jantung anak terapinya sebagian besar 75%
yaitu operasi/surgical.
Penyakit jantung kongenital 90% berhubungan dengan
lingkungan genetik yaitu: multifactorial inheritance (yang paling banyak),
karena keturunan dari orang tua yang juga penyakit jantung, maupun dampak dari
lingkungan lainnya (drugs, infeksi, maupun kondisi kehamilan ibu).
Proses
pembentukan organ jantung pada bayi terbentuk pada minggu 3-8 post conception. Pada saat janin bayi
mendapatkan oksigen dari vena umbilikali ibu menuju ke vena cava inferior ke
dalam jantung janin. Pada saat bayi lahir 3 komponen jantung pada fetal
circulation menutup yaitu: ductus arteriosus, ductus venosus, dan foramen
ovale.
Ketika
plasenta lepas terjadi peningkatan resistensi sirkulasi sistemik serta
penurunan sirkulasi pulmonal akibat tekanan O2 yang meningkat. Penurunan
resistensi sirkulasi pulmonal meningkatkan aliran darah ke paru sehingga
tekanan di LA meningkat sedangkan di RA menurun yang mengakibatkan foramen
ovale menutup. Sedangkan Peningkatan resistensi sirkulasi sistemik menurunkan
venous return yang mendesak ductus venosus menutup. Pada keadaan resistensi
sirkulasi sistemik yang lebih besar ini dibandingkan dengan sirkulasi pulmonal
dapat membentuk shunting antara jantung kanan dan kiri yang dapat mengakibatkan
penutupan ductus arteriosus.
D.
BAGIAN-BAGIAN
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PJD SIANOTIK:
1.
Pulmonal uktus
arteriosus (PDA)
2.
Atrium septal
defec (ASD)
3.
Ventrikel septal
defec (VSD)
4.
Tetralogi of
fallo (TOP)
PAREN
DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)
Jika pada saat bayi ductus arteriosus masih
membuka dinamakan patent ductus
arteriosus (PDA). Pada PDA, darah yang seharusnya mengalir ke seluruh
tubuh malah kembali ke paru-paru sehingga memenuhi pembuluh darah pada
paru-paru. PDA menimbulkan shunting antara darah di jantung kiri dan jantung
kanan sehingga dapat mengakibatkan hipertensi pulmonal dan sianosis (biasanya
tampak pada extremitas inferior).
ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
Adanya lubang antara atrium kiri dan kanan
dinamakan Atrial Septal Defect (ASD).
ASD disebabkan karena adanya perbedaan tekanan yang besar antara atrium kiri
dan atrium kanan. Pada ASD, AD mengalami kelebihan darah dan sirkulasi ke
pulmonal semakin meningkat. ASD ditandai dengan keadaan jantung kanan dilatasi
(baik atrium maupun ventrikel). Pada ASD anak muda bisa ditandai dengan jari
yang tabuh.
VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD),
Sedangkan pada Ventricular Septal Defect (VSD), adanya lubang antara ventrikel
kiri dan kanan mengakibatkan terjadinya shunting antara jantung kanan dan kiri
yang sedang. VSD dapat menimbulkan overload volume pada LA dan LV. Overload
tidak terjadi pada RV, oleh karena shunting segera teralih ke dalam arteri
pulmonalis. Akibatnya timbul dilatasi jantung kiri (baik atrium maupun
ventrikel)
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Tetralogy
of Fallot (TOF) ditandai dengan 4 kombinasi abnormal yaitu: ventricular
septal defect, pulmonary stenosis, overidding aorta, dan right ventricular
hypertrophy. Pada bayi TOF yang diawali terjadinya infundibular/pulmonary
stenosis membuat aliran darah dari RV ke arteri pulmonal terhambat malah
menurju ke aorta memberi darah kotor sehingga menimbulkan sianosis dan
hipoksia. Infundibular stenosis bisa disebabkan karena spasme (ex. karena
dehidrasi). Untuk penanganannya, diberikan vasodilator, morfin, atau dengan
Nabik (jika ditemukan keadaan acidosis). Sedangkan untuk penyelamatannya bisa
dengan merobek atrial atau vetricular septum agar darah kotor teroksigenasi. TOF
sering menimbulkan sianosis. Penyakit jantung congenital lain yang sering
menimbulkan sianosis yaitu TGF (Transposition of Great Vessels),
Tricuspid Atresia, Truncus Arteriosus, dan TAPVR (Total Anomalous Pulmonary
Venous Return). Ingat 5T!
Untuk penyakit jantung katub pada anak yang
sering adalah mitral stenosis karena infeksi kuman beta streptococcus
hemoliticus yang menyebabkan penyakit Rheumatic Heart Disease dengan tanda
penurunan CO.Perlu waspada apabila ditemukan bayi dengan gejala tachypnea,
HR>200, berat badan tidak bertambah, terdengar suara bising murmur karena
berpotensi mengidap kelainan jantung. Kelainan ini juga bisa ditemukan pada
anak dengan gejala sesak dengan suara bising murmur. Anak dengan posisi
squating/jongkok menunjukkan gejala sianosis karena penyakit jantung yang
diderita.
0 komentar:
Posting Komentar