Sub Pokok Bahasan : Terapi
Bermain Anak Usia Prasekolah
Tujuan
:
Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Tempat
: Ruang Anggrek
Waktu
: Jumat, 27 Agustus
Sasaran
:
1. Klien”An. F”
umur 3 tahun
2. Klien “An.R” umur 5
tahun
Metode
:
1. Ceramah
2.
Bermain bersama
Media
:
1.
Lembar
gambar
2.
Pasel, Bola
Pembagian
tugas kelompok :
Pemandu
:
Notulis
:
Fasilitator
:
PENDAHULUAN:
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar
mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi
permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi
pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain
dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain
adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu
yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk
bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang
mendapat kesempatan bermain.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan terapi bermain
selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dirumah
sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman
selama dirawat dirumah sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan terapi bermain satu
(1) kali diharapkan anak mampu :
1.
Bisa merasa tenang selama dirawat.
2.
Anak bisa merasa senang dan tidak takut
lagi dengan dokter dan perawat
3.
mau melaksanakan anjuran dokter dan
perawat
Rencana
Pelaksanaan :
No
|
Terapis
|
Waktu
|
Subjek terapi
|
1
|
Persiapan
a. Menyiapkan ruangan.
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan anak dan keluarga
|
10
menit
|
Ruangan,alat,anak dan keluarga siap
|
2
|
Proses :
o Membuka proses
terapi bermain dengan mengucap kan salam, memperkenalkan diri.
o Menjelaskan
pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara
permainan.
o Mengajak anak bermain .
o Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
|
2 menit
5 menit
10 menit
3 menit
|
Menjawab salam, Memperkenalkan diri,
Memperhatikan
Bermain bersama dengan antusias dan
mengungkapkan perasaannya
|
3
|
Penutup (1 menit).
Menyimpulkan, mengucapkan salam
|
5 menit
|
Memperhatikan dan menawab salam
|
MATERI
TERAPI BERMAIN
A.
KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan
yang didapat dari bermain, antara lain:
1.
Membuang
ekstra energi.
2.
Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh
bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.
3.
Aktivitas yang dilakukan dapat
merangsang nafsu makan anak.
4.
Anak
belajar mengontrol diri.
5.
Berkembanghnya berbagai ketrampilan
yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6.
Meningkatnya
daya kreativitas.
7.
Mendapat kesempatan menemukan arti dari
benda-benda yang ada disekitar anak.
8.
Merupakan cara untuk mengatasi
kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9.
Kesempatan untuk bergaul dengan anak
lainnya.
10. Kesempatan
untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan
intelektualnya.
B.
MACAM
BERMAIN
1.
Bermain
aktif
Pada permainan
ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain
aktif meliputi :
a.
Bermain
mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat
bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok
apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b.
Bermain
konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat
menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c.
Bermain
drama (Dramatic Play)
Misal bermain
sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d.
Bermain
fisik
Misalnya
bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2.
Bermain
pasif
Pada permainan
ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan
sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.
Dalam kegiatan
bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak
menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
b. Tidak ada
variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada
kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
C.
ALAT
PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan
Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan
anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk :
1.
Pengembangan aspek fisik, yaitu
kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak,
trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat
bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali,
dll. Motorik halus : gunting, pensil,
bola, balok, lilin, dll.
2.
Pengembangan bahasa, dengan melatih
berbicara, menggunakan kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku
bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3.
Pengembangan aspek kognitif, yaitu
dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan :
buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
4.
Pengembangan aspek sosial, khususnya
dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat
permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola,
tali, dll.
D.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1.
Bermain/alat bermain harus sesuai
dengan taraf perkembangan anak.
2.
Permainan disesuaikan dengan kemampuan
dan minat anak.
3.
Ulangi suatu cara bermain sehingga anak
terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4.
Jangan memaksa anak bermain, bila anak
sedang tidak ingin bermain.
5.
Jangan memberikan alat permainan
terlalu banyak atau sedikit.
E.
BENTUK-
BENTUK PERMAINAN
1.
Usia
0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih
reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
b. Melatih
kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih
kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari
obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih
keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a.
Benda-benda yang aman untuk dimasukkan
mulut atau dipegang.
b.
Alat permainan yang berupa gambar atau
bentuk muka.
c.
Alat permainan lunak berupa boneka
orang atau binatang.
d.
Alat permainan yang dapat digoyangkan
dan keluar suara.
e.
Alat permainan berupa selimut dan
boneka.
2.
Usia
13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti
sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak
melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak
melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a.
Genderang, bola dengan giring-giring
didalamnya.
b.
Alat permainan yang dapat didorong dan
ditarik.
c.
Alat permainan yang terdiri dari: alat
rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik,
ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar,
kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3.
Usia
25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a.
Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b.
Mengembangkan
keterampilan berbahasa.
c.
Melatih motorik halus dan kasar.
d.
Mengembangkan kecerdasan (memasangkan,
menghitung, mengenal dan membedakan warna).
e.
Melatih kerjasama mata dan tangan.
f.
Melatih
daya imajinansi.
g.
Kemampuan membedakan permukaan dan
warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda
yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4.
Usia
32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a.
Mengembangkan kemampuan menyamakan dan
membedakan.
b.
Mengembangkan
kemampuan berbahasa.
c.
Mengembangkan pengertian tentang berhitung,
menambah, mengurangi.
d.
Merangsang daya imajinansi dsengan
berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e.
Membedakan
benda dengan permukaan.
f.
Menumbuhkan
sportivitas.
g.
Mengembangkan
kepercayaan diri.
h.
Mengembangkan
kreativitas.
i.
Mengembangkan koordinasi motorik
(melompat, memanjat, lari, dll).
j.
Mengembangkan kemampuan mengontrol
emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan
sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l.
Memperkenalkan pengertian yang bersifat
ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan
suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda
dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar & tulis,
kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya,
orang tua, orang lain diluar rumah.
5.
Usia
Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i.
Kapal
laut dsb
6.
Usia
sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak
laki-laki : mekanik.
b. Pada anak
perempuan : dengan peran ibu.
7.
Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik
permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video
games, permainan pemecahan masalah.
8.
Usia
remaja
Jenis permainan
: permainan keahlian, video, komputer, dll.
F.
KETIKA
ANAK MASUK RAWAT INAP
Tujuan kegiatan :
1.
Memberi
informasi.
2.
Memicu
normalisasi.
3.
Menggunakan sistem pendukung yang
dikenal.
4.
Mengidentifikasi
teknik koping.
Contoh kegiatan :
1.
Mendesain
tanda selamat datang.
2.
Memicu orang tua mengisi angket
mengenai ritual anak.
3.
Memicu
orang tua membawa foto dan mainan.
4.
Memberi daftar kegiatan rumah sakit.
5.
Proaktif
melakukan permainan.
Kegiatan untuk kesadaran dan
citra diri
Tujuan kegiatan
: meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan eksternal,
fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.
Kegiatan :
1. Belajar tentang bagian tubuh luar.
2. Belajar tentang
bagian tubuh dalam.
3. Belajar tentang fungsi tubuh.
4. Belajar menerima tubuh.
G.
EVALUASI
Peserta terapi
bermain mampu:
1.
Menyebutkan nama permainan
2.
Menata pasel dalam bentuk rumah
3.
Membedakan warna dan bentuk pasel
4.
Bermain bola pasel
5.
Menulis dan mengambar
6.
Merasa senang,tenang terkait
hospitalisasi.
0 komentar:
Posting Komentar