Selasa, 01 Mei 2012

Terapi Diet Untuk Kanker atau Tumor

A.    Tujuan Diet
Menurut Sunita Almatsier (2004) tujuan umum penatalaksanaan diet pada kanker adalah:
1.      Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.
2.      Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.
3.      Mencegah atau menghambat penurunan BB secara berlebihan.
4.      Mengurangi rasa mual, muntah dan diare.
5.      Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya.
B.     Prinsip Diet
Pada dasarnya perencanaan makan untuk pasien Kanker harus mengikuti prinsip berikut:
1.Tinggi Energi
2.Tinggi Protein
3.Tinggi Vitamin dan Mineral.
C.    Syarat Diet
1.      Energi tinggi, yaitu 36 Kkal/kg BB normal untuk laki-laki dan 32 Kkal/kg BB normal untuk perempuan, apabila penderita berada pada kondisi gizi kurang maka kebutuhan energi menjadi 40 Kkal/kg BB normal untuk laki-laki dan 36 Kkal/kg BB normal untuk perempuan. Atau dapat diberikan Energi Tinggi berdasarkan BBI, PB, Usia, aktivitas, dan Penyakit Penderita (Faktor Stres Kanker: 1,5 menurut Titus, 2000), diberikan untuk memenuhi kebutuhan tubuh Penderita yang meningkat dan mempertahankan status gizi Penderita pada kondisi normal.
2. Protein tinggi, yaitu 1,5 gr/kgBBI untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh serta untuk mempercepat penyembuhan.
3. Lemak Cukup, yaitu 25% dari kebutuhan Energi tubuh pasien karena dapat merangsang rasa eneg/mual.
4. Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan energi total sebagai sumber energi utama.
5. Vitamin cukup, sesuai kebutuhan normal untuk menunjang proses metabolisme dalam tubuh serta sebagai antioksidan, terutama Vit. A, C, E dan K.
6. Mineral cukup, sesuai kebutuhan normal untuk menunjang proses metabolisme dalam tubuh serta untuk mempercepat penyembuhan luka jaringan, terutama Fe, Zn dan Na.
7. Serat diberikan cukup, yaitu 25g/hr agar tidak terlalu memberatkan kerja organ pencernaan.
8. Cairan diberikan cukup, yaitu 100 cc/KgBBI/hr untuk mencegah dehidrasi akibat kehilangan cairan melalui perdarahan, dll.
9. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan frekuensi sering, yaitu 3 kali makan utama dan 2 kali selingan.
10.  Pemberian makanan secara bertahap, baik dari jumlah Energi dan Zat gizi maupun konsistensinya mulai dari bentuk cair, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung macam pembedahan dan keadaan Px.
11.  Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal.

0 komentar:

Posting Komentar