Isolasi Sosial adalah suatu keadaan kesepian
yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan
sikap yang negatip dan mengancam (Twondsend,1998)
Menarik
diri merupakan percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
(Pawlin,1993 dikutip budi keliat,2001)
Terjadinya dipengaruhi factor predisposisi dan antara
lain perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu
tidak percaya pada diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut
salah,pesimis,putus asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan,
dan merasa tertekan.
Keadaan ini dapat menimbulkan
perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam
diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan.
A. Konsep Dasar Skizofrenia Simpleks
Skizofrenia simpleks merupakan salah
satu jenis dari Skizofrenia. Gangguan jiwa jenis ini timbul pertama kali pada
masa pubertas dengan gejala utama kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan
(Maramis, 1998).
Diagnosis Skizofrenia simpleks sulit secara meyakinkan karena tergantung kepada
pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan-lahan dan progresif dari gejala
negatif yang khas dari skizofrenia, tanpa didahului oleh riwayat halusinasi,
waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik. Disertai dengan
perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai
kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup dan
penarikan diri secara sosial. ( PPDGJ – 3,2001 )
Skizofrenia simpleks kurang jelas
psikotiknya dibandingkan dengan sub tipe skizofrenia jenis lainnya.
B. Etiologi
Penyebab Skizofrenia simpleks secara
umum sama sebagaimana skizofrenia, yakni meliputi beberapa faktor :
1.
Keturunan
2.
Sistem endokrin
3.
Sistem metabolisme
4.
Susunan syaraf pusat
5.
Teori Adolf Meyer
6.
Teori Sigmund Freud
7.
Eugen Bleuler.
8.
Skizofrenia sebagai suatu sindroma
9.
Skizofrenia suatu gangguan
psikosomatik.
C. Gejala - gejala
Gejala –gejala Skizofrenia simpleks
yang khas adalah adanya kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan
proses berfikir sukar ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali terdapat,
timbulnya perlahan-lahan sekali.
D.
Prognosa
Prognosa secara umum mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Kepribadian pre psikotik
2.
Timbulnya serangan Skizofrenia, akut
lebih baik.
3.
Jenis : Skizofrenia jenis hebefrenik
dan simpleks sama jelek, penderita menuju ke arah kemunduran mental.
4.
umur : makin muda permulaan, makin
jelek.
5.
Pengobatan : makin cepat makin baik.
6.
Faktor pencetus : adanya faktor
pencetus lebih baik.
7.
Keturunan : dalam keluarga ada
penderita lebih jelek.
E. Pengobatan
Prinsip pengobatan Skizofrenia simpleks mengacu pada
pengebotan penyakit Skizofrenia, yang meliputi :
1.
Psikofarmaka
2.
Terapi elektro konvulsi
3.
Terapi koma insulin
4.
Psikoterapi dan rehabilitasi
5.
Lobotomi prefrontal
1 komentar:
boleh minta tolong cantumin sumbernya gak?
Posting Komentar