Topik : Tumbuh
Kembang Anak
Sub Topik :
Mengasuh dan
Membimbing Anak Sesuai Dengan Tahap Perkembangan
Sasaran : Ibu dengan
anak bayi, toddler, prasekolah, sekolah dan remaja.
Tempat : RT 05 / RW 07
Hari/Tanggal : Jumat, 12
Maret
Waktu : Pk.
16.00 – 17.00 WIB ( 1 jam )
A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan ibu dapat mengenal dan memahami cara mengasuh dan membimbing anak sesuai dengan tahap perkembangan.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
1.
Menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.
Menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan dalam meangasuh dan membimbing anak
3.
Menyebutkan
hakikat mengasuh dan membimbing anak
4.
Menyebutkan
beberapa prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
5.
Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
6.
Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
7.
Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6 tahun
8.
Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12 tahun
9.
Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18 tahun
C. SASARAN
Ibu-ibu dengan anak bayi, toddler, prasekolah, sekolah dan remaja dengan latar pendidikan yang berbeda (15 – 20 orang)
D. MATERI ( Terlampir)
1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam meangasuh dan membimbing anak
3. Hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Prinsip-prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
5. Mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
6. Mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
7. Mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6 tahun
8. Mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12 tahun
9. Mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18 tahun
E. METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya
Jawab
F. MEDIA
1.
Flip
Chart
2.
Leaflet
3.
Poster
G. METODE EVALUASI
1.
Ibu
dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.
Ibu
dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan
membimbing anak
3.
Ibu
dapat menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4.
Ibu
dapat menyebutkan beberapa prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
5.
Ibu
dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
6.
Ibu
dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
7.
Ibu
dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6 tahun
8.
Ibu
dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12 tahun
9.
Ibu
dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18 tahun
H. KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Audience
|
10
Menit
|
Pembukaan
o Sambutan dari Ketua RT sekaligus
membuka acara penyuluhan
o Penyuluh memulai penyuluhan dengan
mengucapkan salam
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan penyuluhan
o Menyebutkan materi yang akan
diberikan
o Membagikan leaflet
|
o Memperhatikan
o Menjawab salam
o Mendengar dan memperhatikan
o Idem
o Idem
o Menerima dan membaca
|
35
Menit
|
Pelaksanaan
:
o Menjelaskan mengapa anak perlu
diasuh dan dibimbing
o Menyebutkan tentang hal yang perlu
diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
o Menyebutkan hakikat mengasuh dan
membimbing anak
o Menyebutkan beberapa prinsip dalam
mengasuh dan membimbing anak
o Memberikan kesempatan padaa
audience untuk bertanya dan memberikan jawaban atas pertanyaan
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 3 – 6 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 6 – 12 tahun
o Menjelaskan tentang menagsuh dan
membimbing anak usia 12 – 18 tahun
o Memberikan kesempatan pada
audience untuk bertanya dan memberikan jawaban atas pertanyaan
|
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Bertanya dan mendengarkan jawaban
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Memperhatikan
o Bertanya dan mendengarkan jawaban
|
10
Menit
|
Evaluasi
:
o Meminta audience menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
o Meminta audience menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
o Meminta audience menyebutkan
hakikat mengasuh dan membimbing anak
o Meminta audience menyebutkan
beberapa prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
o Meminta audience menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
o Meminta audience menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
o Meminta audience menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6 tahun
o Meminta audience menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12 tahun
o Meminta audience menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18 tahun
|
o Menjelaskan mengapa anak perlu
diasuh dan dibimbing
o Menyebutkan tentang hal yang perlu
diperhatikan dalam meangasuh dan membimbing anak
o Menyebutkan hakikat mengasuh dan
membimbing anak
o Menyebutkan beberapa prinsip dalam
mengasuh dan membimbing anak
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 3 – 6 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 6 – 12 tahun
o Menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia 12 – 18 tahun
|
5
Menit
|
Terminasi
o Mengucapkan terimakasih atas
perhatian yang diberikan
o Mengucapkan salam penutup
|
o Memperhatikan
o Membalas salam
|
MATERI PENYULUHAN
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK SESUAI
TAHAP PERKEMBANGAN
A. MENGAPA
ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING
Anak perlu diasuh dan dibimbing
karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
bertumbuhnya anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya
kepribadian anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung
pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna
bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses.
Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil
interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu
berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa,
terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.
B. HAL
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas,
perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua
faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.
1.
Faktor
bawaan
Faktor
bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
o Ada anak yang penyabar, pemarah,
pendiam, banyak bicara, ceradas, bodoh, dll
o Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada
yang tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat mempercepat,
menghambat, atau melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik,
artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan
membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak yang satu
dengan yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-masing.
2.
Faktor
lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan
yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan
dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti
sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain
atau televisi.
Faktor lingkungan dapat merangsang
berkembangnya fungsi tertentu dari anak, shingga mempercepat perkembangan anak.
Namun, faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan
perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan anak ke arah yang positif.
C. HAKIKAT
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1.
Keluarga
merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan di
lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
2.
Mengasuh
dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang
dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.
3.
Mengasuh
dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik aspek
jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
4.
Hakikat
mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman,
sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana
kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
5.
Mengasuh
dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam kelauraga, juga merupakan
pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
6.
Mengasuh
dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan
kesabaran orangtua
D. PRINSIP
DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. MENGASUH
DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN
a.
Ciri
dan tuntutan perkembangan
o Memperoleh rasa aman dan rasa
percaya dari lingkungan merupakan dasar yang penting dalam hubungan anak dengan
lingkungannya
o Rasa aman ini diperolehnya melalui
sentuhan fisik yang menyenangkan dengan ibunya dan sesedikit mungkin mengalami
hal-hal yang kurang mneynangkan
b.
Sikap
orangtua
o Penuh kasih sayang dalam merawat dan
mengasuh akan menimbulkan perasaan aman serta percaya pada bayi
o Kesiapan ibu pada setiap saat
dibutuhkan oleh bayi, juga menimbulkan rasa aman dan percaya pada bayi
o Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan
bayi anda. Jangan terlalu ketat dengan jadwal pemberian makanan, karena setiap
bayi mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda
o Bila ibu terpaksa memberikan susu
botol, perlakukanlah seperti bayi minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya
o Ketika bayi rewel, carilah
penyebabnya dan atasilah masalahnya. Tangisan tidak selalu berarti bayi lapar.
o Angkat dan peluklah bayi anda serta
gendonglah berkeliling rumah/halaman sambil menunjukkan benda-benda yang ada di
sekitarnya
o Sering-seringlah berbicara kepada
bayi anda setiap hari, pada saat memakaikan pakaian, memberinya makan,
memandikan, atau ketika melakukan kesibukan rumah tangga lainnya. Bayi tidak
pernah terlalu muda untuk diajak berbicara
o Ajaklah bayi anda bermain sambil
tersenyum dan tirukanlah gerakan, mimik, dan kegiatannya. Bayi anda akan
menirukan kegiatan anda pula.
o Senandungkan dan ayunkanlah bayi
anda pada saat menidurkan, sehingga ia akan tertidur dengan nyaman.
o Perkenalkan dengan berbagai macam
benda, bunyi-bunyian, dan warna. Hal ini akan mempercepat perkembangan bayi
anda.
Segala
hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu dan anak pada
tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa aman dan percaya. Hal
ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan berikutnya. Anak diliputi rasa
tidak aman dan tidak percaya.
c.
Gagguan/penyimpangan
yang dapat timbul pada tahap ini
o Kesulitan makan
o Mudah terangsang, marah, tersinggung
(Irritabilitas)
o Menolak segala sesuatu yang baru
o Sikap dan tingkah laku yang
seolah-olah ingin melekat pada ibu dan menolak lingkungan
Bila
gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka pada masa dewasa kemungkinan
besar akan timbul kelainan jiwa yang bercorak ketergantungan yang kuat seperti
:
o Depresi (rasa murung, sedih, dan
perasaan tertekan)
o Adiksi obat (ketergantungan obat)
o Skizofrenia (gangguan jiwa dengan
kepribadian terpecah)
2. MENGASUH
DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan
perkembangan
o Anak akan bergerak dan berbuat
sesuatu sesuai dengan keamuannya sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba
apa yang dapat dilakukannya
o Anak dapat menuntut atau menolak apa
yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki
o Akan tertanam perasaan otonomi diri,
yaitu rasa kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini
menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari
b. Sikap orangtua
§ Doronglah agar anak dapat bergerak
bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan,
sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk
melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh
kemmapuan untuk melaksanakannya secara wajar dan rasional
§ Usahakan agar anak mau bermain
dengan anak lainnya. Dengan demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan
permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang
lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan
memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya
sendiri
§ Banyaklah berbicara kepada anak
dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti
§ Bacakan buku cerita atau dongeng
kepada anak setiap hari, dan doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa
yang ia lihat atau dengar
§ Ajak anak ke taman, toko, kebun
binatang, lapangan, atau tempat lainnya
§ Usahakan agar anak membereskan
mainannya setelah bermain, membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan
menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk
bertanggung jawab.
§ Latihlah anak dalam hal kebersihan
diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar pada tempatmnya, namun jangan
terlalu ketat
§ Latihlah anak untuk makan sendiri
memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia makan bersama keluarga
§ Berilah alat permainan yang
sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain balok-balok atau menggambar
§ Jangan terlalu banyak memberikan
larangan. Namun orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak.
Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan
mengajaknya berbicara.
Gangguan
dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa
malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya,
dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak.
c. Gangguan /
penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
§ Kesulitan makan, terutama bila ibu
memaksa makan
§ Suka mengadat
(ngambek/tempertantrum)
§ Tingkah laku kejam
§ Tingkah laku menentang dan keras
kepala
§ Gangguan dalam berhubungan dengan
orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang
3. MENGASUH
DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 – 6 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan
perkembangan
§ Anak bersifat ingin tahu, banyak
bertanya berbagai macam, dan meniru kegiatan di sekitarnya.
§ Anak mulai melibatkan diri dalam
kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia
tidak mementingkan hasilnya. Pengalaman dalam melakukan aktivitas ini amat
penting artinya bagi anak.
§ Seringkali kita lihat bahwa anak
cenderung berpindah-pindah dan meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya
untuk melakukan yang lain. Hal ini dapat menimbulkan krisis baru karena hal itu
bertentangan dengan lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak mengalami
kekecewaan
§ Jika dalam tahap sebelumnya hanya
tokoh ibu yang bermakna bagi anak, dalam tahap ini tokoh ayah mempunyai peran
penting baginya. Disini terbentuk segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak.
Anak laki-laki merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak perempuan lebih
sayang kepada ayahnya
§ Melalui peristiwa ini, anak dapat
mengalami perasaan sayang, benci, irihati, persaingan, memiliki dan lain-lain.
Begitu pula perasaan takut dan cemas.
§ Kedua orangtua harus bekerjasama
untuk membantu anak melalui tahap ini. Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan
tokoh ibu sangat penting
§ Ayah dan ibu merupakan suatu
kesatuan. Oleh karena itu jangan mau dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu
memberikan kasih sayang yang sama, baik terhadap anak perempuan ataupun anak
laki-laki
§ Dengan terselesaikannya hubungan
segitiga tersebut, maka anak wanita akan beridentifikasi dengan ibunya dan anak
laki-laki dengan ayahnya (identitas seksual maupun identitas diri)
§ Bila ibu terlalu dominan (menonjol
pengaruhnya) dalam rumah tangga, sedangkan ayah kurang tegas atau ayah tidak
ada (absen) baik secara lahiriah maupun kejiwaan, maka akan terjadi
identifikasi (proses meniru) yang salah. Anak laki-laki akan beridentifikasi
dengan ibunya, sehingga ia lebih mengembangkan sikap kewanitaan dan sebaliknya
§ Anak mulai melihat adanya perbedaan
jenis kelamin. Kadang-kadang, ia terpaku pada alat kelaminnya. Sering kita
melihat anak laki-laki memegang alat kelaminnya sampai ereksi. Jangan dimarahi
karena hal ini tetapi alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase
ini akan berakhir dengan baik pada usia 6 tahun.
b. Sikap orangtua
§ Berilah kesempatan kepada anak untuk
menyalurkan inisiatifnya, sehingga ia mendapat kesempatan untuk membuat
kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut
§ Ikut sertakan anak dalam aktivitas
keluarga, misalnya menyapu, berbelanja ke pasar, memasak, atau membetulkan
mainan yang rusak
§ Jangan menakut-nakuti anak. Pada
anak laki-laki akan berakibat cemas, karena pada tahap ini ia sangat takut akan
kehilangan alat kelaminnya (kastrasi), sedangkan pada anak perempuan timbul
rasa iri hati.
§ Dengar dan hargailah pendapat serta
usul yang dikemukakan oleh anak
§ Jangan menuntut yang melebihi
kemampuan anak
§ Ibu perlu lebih dekat kepada anak
perempuannya. Sedangkan ayah perlu lebih akrab dengan anak laki-lakinya
§ Jawablah pertanyaan anak dengan
benar, jangan membohongi atau menunda jawaban, misalnya bila anak bertanya
bagaimana caranya adik keluar dari perut mama, jawablah bahwa keluarnya melalui
jalan lahir, jangan katakan dibelah dari perut. Hal ini akan menakutkan bagi
anak yang dapat berdampak negatif pada jiwanya
§ Sering-seringlah membacakan buku
cerita atau dongeng. Kemudian diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah
beberapa pertanyaan kepada anak
§ Berilah ia kesempatan untuk
mengunjungi tetangga, teman, dan saudara tanpa ditemani.
§ Luangkan waktu setiap hari untuk
berdialog dengan anak. Dengarkanlah ia dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti
pembicaraannya dengan mengulangi apa yang dikatakannya. Pada saat ini janganlah
menggurui, mencaci dan menyepelekannya
§ Ajarkanlah untuk membedakan yang
salah dan yang benar, serta tata tertib dan sopan santun yang berlaku di
masyarakat setempat
§ Peranan ayah menjadi penting disini.
Oleh karena itu ajaklah anak bermain bersama. Disini, ayah perlu bersikap
sebagai teman bagi anak
Gangguan
dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan anak merasa bersalah, rasa takut
berbuat sesuatu, takut mengemukakan sesuatu, serta serba salah dalam bergaul
c. Gangguan/
Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
§ Kesulitan belajar
§ Masalah sekolah
§ Masalah pergaulan dengan teman
§ Anak yang pasif dan takut serta
kurang kemauan, kurang inisiatif
0 komentar:
Posting Komentar