Mata
Ajar
: Ilmu Keperawatan Anak
Pokok
bahasan :
Mengenal Diare dan Demam Pada Anak
Sasaran
: Orang tua pasien dan pasien
Hari/tanggal
: Kamis, 17 Januari 2002
Waktu
: Pukul 09.00 – 10.00
Tempat
: Ruang Anak
1. Tujuan Umum
Setelah
diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau keluarga memahami diare
dan demam pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan
penyuluhan diharapkan orang tua atau keluarga dapat :
a. Menjelaskan
pengertian dan penyebab diare.
b. Menyebutkan
tanda dan gejala diare.
c. Menyebutkan
tindakan bila anak diare.
d. Menyebutkan
cara mencegah terjadinya diare.
e. Menyebutkan
tanda dan gejala demam
f. Menyebutkan
cara menangani demam.
3. Materi
Materi
penyuluhan terlampir.
4. Metoda
Ceramah dan
tanya jawab
5. Media
Flip chart dan
leaflett
6. Kegiatan
Penyuluhan.
No
|
Fase
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Pra interaksi
|
o Menyiapkan
satuan acara penyuluhan dan materi penyuluhan.
o
Mengidentifikasi peserta penyuluhan.
|
|
2.
|
Kerja
|
o Memberi salam
dan memperkenalkan diri.
o Membagikan
leaflet.
o Menjelaskan
materi.
o Diskusi dan
tanya jawab.
o
Membuat kesimpulan.
|
|
3.
|
Terminasi
|
o
Mengucapkan terima kasih
o
Memberi salam penutup
|
7. Evaluasi
Evaluasi
dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan evaluasi hasil
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
MATERI PENYULUHAN
‘MENGENAL ANAK
DENGAN DIARE DAN DEMAM”
A. Pengertian dan
penyebab diare.
Diare adalah
buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari dengan/tanpa darah dan atau
lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan
berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
Penyebab diare
adalah sebagai berikut :
1. Infeksi :
virus, bakteri, parasit.
2. Makanan : basi,
beracun, alergi terhadap makanan.
3. Gangguan
penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau protein.
4. Sistem
kekebalan tubuh menurun.
5. Psikologis :
rasa takut dan cemas.
B. Tanda dan
Gejala Diare
Awalnya anak
menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, napsu makan berkurang
atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja menjadi cair, mungkin mengandung
darah dan/atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena
tercampur empedu, anus dan sekitarnya lecet karena tinja menjadi asam.
Gejala muntah
dapat terjadi sebelum dan/atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan
cairan dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan menurun. Pada
bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir
mulut dan bibir kering, mata cekung, denyut nadi sangat cepat.
C. Tindakan Bila
Anak Diare.
1. Diare tanpa
dehidrasi/kekurangan cairan tubuh :
a. Berikan anak
lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan cairan rumah tangga (CRT)
seperti oralit, makanan cair (sup, air biasa, air tajin) atau larutan gula
garam yang lebih praktis dan hampir efektif sebagai upaya mencegah dehidrasi.
o
Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Umur
|
Setiap Mencret
|
Jumlah oralit yang disediakan di rumah
|
< 1 tahun
|
½ gelas
|
400 ml/hari
(2 bungkus)
|
1 - 4 tahun
|
1 gelas
|
600-800
ml/hari (3-4 bungkus)
|
5 – 12 tahun
|
11/2 gelas
|
800-1000
ml/hari (4-5 bungkus)
|
Dewasa
|
3 gelas
|
1200-2800
ml/hari (6-10 bungkus)
|
Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas =
200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
o
Cara memberi oralit :
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit
untuk anak < 2 tahun, untuk anak yang lebih tua berikan beberapa teguk dari
gelas. Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan
lebih sedikit.
o
Larutan gula garam.
Dibuat dengan cara air matang sebanyak
5 gelas dicampur dengan 8 sendok teh gula dan ½ sendok teh garam.
b.
Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
c.
Teruskan hingga diare berhenti.
d. Beri makanan
untuk mencegah gizi : teruskan ASI atau susu yang biasa diberikan :
a) untuk anak <
6 bulan dan belum mendapat makanan padat, diberikan susu yang dicairkan dengan
air yang sebanding selama 2 hari.
b) Untuk anak >
6 bulan atau telah mendapat makanan padat :
o
berikan bubur dicampur dengan
kacan-kacangan, sayur, daging atau ikan.
o
Berikan sari buah segar atau pisang
halus
o
Berikan makanan yang segar, masak dan
haluskan atau tumbuk dengan baik
o
Dorong anak untuk makan, sedikitnya 6
kali sehari
2. Segera bawa
anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau
menderita sebagai berikut :
a. Buang air besar
cair sering kali
b. Muntah
berulang-ulang
c. Sangat haus
sekali
d. Makan atau
minum sedikit
e. Demam
f. Tinja berdarah
D. Bagaimana Cara
Mencegah Diare.
Orang dapat
mencegah diare bila mereka memahami disebabkan oleh apa diare itu dan bagaimana
serta tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap penyakit itu.
1. Pemberian ASI
saja sampai dengan 4-6 bulan.
2. Mencuci tangan
setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan makan, sebelum
memberi makan pada anak-anak.
3. Membuang tinja
secara benar.
4. Jangan makan
sembarang makanan apalagi makanan mentah.
5. Menggunakan air
bersih untuk minum.
6. Memperkuat daya
tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status gizi, dan
imunisasi.
E. Demam Pada
Anak.
Demam seperti
halnya diare membuat anak kehilangan cairan tubuh. Anak dikatakan demam bila
suhu tubuh di atas 380C dan pada umumnya merupakan tanda infeksi.
Demam bisa dimulai dengan menggigil karena mulai terjadi peningkatan suhu
tubuh. Demam harus harus diperhatikan dengan hati-hati karena demam yang tinggi
berbahaya karena dapat menyebabkan kejang terutama pada anak-anak bawah lima
tahun. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui cara mengukur suhu
secara benar, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi demam dan bilamana
segera ke pelayanan kesehatan.
F. Menangani Demam
Pada Anak.
1. Istirahat yang
cukup.
2. Anjurkan untuk
minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
3. Berikan
kenyamanan dengan ekstra selimut selama masa menggigil.
4. Berikan kompres
dingin bila anak merasa panas.
5. Pertahankan
udara kamar/ruangan dingin atau gunakan kipas angin.
6. Ukur suhu tiap
jam untuk bayi dan anak-anak.
7. Bila suhu di
atas 390C, ,maka segera menghubungi pelayanan kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar