1.
Ekstermitas
1.1 Ekstermitas atas
• Inspeksi : bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot
• Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
• Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
• Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra
sa ,gerak dan tekanan.
1.1 Ekstermitas atas
• Inspeksi : bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot
• Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
• Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
• Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra
sa ,gerak dan tekanan.
1.2. Ekstermitas bawah
• Inspeksi : bagaimana pergerakan kaki,dan kekuatan otot
• Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
• Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
• Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
• Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra
sa ,gerak dan tekanan.
• Inspeksi : bagaimana pergerakan kaki,dan kekuatan otot
• Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
• Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
• Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
• Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra
sa ,gerak dan tekanan.
2.
Pemeriksaan
Refleks
Repleks
biasanya tidak terlalu singkat terjadinya pada klien yang lebih dewasa. Respon
repleks pada ekstremitas bawah berkurang sebelum ekstremitas-ekstremitas atas
terpengaruh (Seidel et al., 1991).
Menimbulkan
reaksi repleks memungkinkan perawat untuk mengkaji integritas jalur-jalur
sensori dan gerak dari lengkung repleks dan segmen batang spinal spesifik.
Pengujian refleks tidak berarti menentukan pungsi saraf pusat.
Saat
otot dan tendon di regangkan selama pengujian refleks, implus-implus saraf
merambat sepanjang jalur saraf aferen ke bagian dorsal segmen batang spinal.
Implus-implus bergerak ke saraf motor eferen dalam batang spinal. Kemudian
sebuah saraf motor mengirim implus kembali ke otot dan menyebabkan respon
refleks terjadi.
2.1. Pemeriksaan Refleks Otot Biseps
1.
Posisi
pasien tidur terlentang dan siku kanan yang akan diperiksa, diletakan diatas
perut dalam posisi fleksi 60 derajat dan rileks.
2.
Pemeriksa
berdiri dan menghadap pada sisi kanan pasien.
3.
Carilah
tendon biseps dengan meraba fossa kubiti, maka akan teraba keras bila siku
difleksikan.
4.
Letakan
jari telunjuk kiri pemeriksa diatas tendon otot biseps.
5.
Ayunkan
hammer reflek sebatas kekuatan ayunan pergelangan tangan, diatas jari telunjuk
kiri pemeriksa.
6.
Terlihat
gerakan fleksi pada siku akibat kontraksi otot biseps dan terasa tarikan tendon
otot biseps dibawah telunjuk pemeriksa.
2.2. Pemeriksaan Refleks Otot
Triseps
1.
Posisi
pasien tidur terlentang.
2.
Bila
siku tangan kanan yang akan diperiksa, maka diletakan diatas perut dalam posisi
fleksi 90 derajat dan rileks.
3.
Pemeriksa
berdiri pada sisi kanan pasien.
4.
Carilah
tendon triseps 5 cm diatas siku ( proksimal ujung olecranon ).
5.
Letakan
jari telunjuk kiri pemeriksa diatas tendon otot triseps.
6.
Ayunkan hammer reflek sebatas kekuatan ayunan
pergelangan tangan diatas jari telunjuk kiri pemeriksa.
7.
Terlihat
gerakan ektensi pada siku akibat kontraksi otot triseps dan terasa tarikan
tendon otot triseps dibawah telunjuk pemeriksa.
2.3. Pemeriksaan Refleks Tendon
Patela
1.
Posisi
pasien tidur terlentang atau duduk.
2.
Pemeriksa
berdiri pada sisi kanan pasien.
3.
Bila
posisi pasien tidur terlentang, lutut pasien fleksi 60 derajat dan bila duduk
lutut fleksi 90 derajat.
4.
Tangan
kiri pemeriksa menahan pada fossa poplitea.
5.
Carilah
2 cekungan pada lutut dibawah patela inferolateral/ inferomedial, diantara 2
cekungan tersebut terdapat tendon patela yang terasa keras dan tegang.
6.
Ayunkan
hammer reflek sebatas kekuatan ayunan pergelangan tangan diatas tendon patella.
7.
Terlihat
gerakan ektensi pada lutut akibat kontraksi otot quadriseps femoris.
2.4. Pemeriksaan Refleks Tendon
Achiles
1.
Pasien
tidur terlentang atau duduk.
2.
Bila
pasien tidur terlentang pemeriksa berdiri dan bila pasien duduk pemeriksa
jongkok disisi kiri pasien.
3.
Bila
pasien tidur terlentang lutut fleksi 90 derajat dan disilangkan diatas kaki
berlawanan, bila pasien duduk kaki menggelantung bebas.
4.
Pergelangan
kaki dorsofleksikan dan tangan kiri pemeriksa memegang/ menahan kaki pasien.
5.
Carilah
tendon achiles diantara 2 cekungan pada tumit yang terasa keras dan makin tegang
bila posisi kaki dorsofleksi.
6.
Ayunkan
reflek hammer diatas tendon achiles.
7.
Terasa
gerakan plantar fleksi kaki yang mendorong tangan kiri pemeriksa dan tampak
kontraksi otot gastrocnemius
0 komentar:
Posting Komentar