Selasa, 01 Mei 2012

Konsep Dasar Albumin

A.    Gambaran Umum Albumin
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (+3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam amino (Tabel 5.) dan mengandung 17 buah ikatan disulfida. Albumin mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak meningkatkan viskositas plasma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul berbentuk memanjang seperti fibrinogen. Karena massa molekulnya yang relatif rendah (400.000) dan konsentrasinya yang tinggi (0,4-0,5%), albumin diperkirakan bertanggung jawab atas 75-80% dari tekanan osmotik pada plasma manusia (Murray, dkk, 2003 dan Slamet Sudarmadji, 2003).
Lebih lanjut Murray, dkk (2003), Iwan S. Handoko (2005), serta Montgomery, 1983 menjelaskan fungsi albumin yang penting lainnya adalah kemampuannya untuk mengikat berbagai macam materi, mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormon steroid tertentu, bilirubin dan sebagian triptofan plasma. Di samping itu, albumin memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga dalam tubuh manusia. Sejumlah obat terikat dengan albumin hal ini tentunya mempunyai implikasi farmakologis yang penting.
Dilihat dari asam amino penyusunnya albumin termasuk protein lengkap yang dibangun oleh sejumlah asam amino esensial dan non esensial yang ditunjukkan pada Tabel.
Tabel Susunan Asam Amino Albumin Serum Ikan
Jenis Asam Amino
Kadar Asam Amino (g/g)
Glisin
Alanin
Valin
Leusin
Isoleusin
Serin
Treonin
Sistin ½
Metionin
Fenilalanin
Tirosin
Prolin
Hidroksiprolin
Asam aspartat
Asam glutamat
Lisin
Arginin
Histidin
1,8
6,3
5,9
12,3
2,6
4,2
5,8
6,0
0,8
6,6
5,1
4,8
-
10,9
16,5
12,8
5,9
4,0
Sumber : de Man, 1997

B.     Sifat Kimia Albumin
Albumin merupakan protein yang mudah larut dalam air, serta dapat diendapkan dengan penambahan amonium sulfat berkonsentrasi tinggi 70-100% atau pengaturan pH sampai mencapai pH Isoelektriknya. pH Isoelektrik albumin bervariasi antara 4,6 (albumin telur) sampai 4,9 (albumin serum) (Eddy Suprayitno, 2003). pH Isoelektrik beberapa protein dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel . pH Isoelektrik Beberapa Protein
Sumber Albumin
pH Isoelektrik
Albumin serum
Albumin ikan
Albumin telur
Hemoglobulin
Globulin Kedelai
Kasein
4,9
4,7
4,6
6,8
4,3
4,6
Sumber : Suwandi, 1989
Lebih lanjut de Man (1997) menjelaskan albumin sebagaimana sifat umum protein dapat terkoagulasi oleh panas dengan suhu yang berbeda tergantung jenis albuminnya. Suhu koagulasi beberapa Albumin disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Suhu Koagulasi Beberapa Protein
Sumber Albumin
Suhu Koagulasi (0C)
Albumin telur
Albumin serum sapi
Albumin susu sapi
56
67
72
Sumber : de Man, 1997
C.    Metabolisme Albumin
Dalam tubuh manusia dewasa albumin disintesa oleh hati sekitar 100-200 mikrogram per gram jaringan hati per hari. Albumin didistribusikan secara vaskuler dalam plasma dan secara ekstravaskuler dalam kulit, otot, dan beberapa jaringan lain. Sintesa albumin dalam sel hati dilakukan dalam dua tempat, pertama pada polisom bebas dimana dibentuk albumin untuk keperluan intravaskuler. Kedua, poliribosom yang berkaitan dengan retikulum endoplasma dimana dibentuk albumin untuk didistribusikan ke seluruh tubuh (Eddy Suprayitno, 2003).
Sintesa albumin dipengaruhi beberapa faktor, yaitu nutrisi terutama asam amino, hormon dan adanya suatu penyakit. Asam amino yang dapat merangsang terjadinya sintesa albumin adalah triptofan, arginin, ornitin, lisin, fenilalanin, treonin dan prolin. Sedangkan hormon yang dapat merangsang sintesa albumin adalah tiroid, hormon pertumbuhan, insulin, adrenokortikotropik, testosteron, dan korteks adrenal. Adapun yang dapat menghambat sintesa albumin adalah alkohol serta adanya suatu penyakit yang mengakibatkan gangguan sintesa albumin seperti pada seseorang penderita penyakit hati kronis, ginjal, dan kekurangan gizi seperti kwashiorkor (Murray, dkk, 2003).

0 komentar:

Posting Komentar