A. Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang
dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus
Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001)
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki
maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada
umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering
dari pria dengan angka populasi umu, kurang lebih 5 – 15 %.
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran
perkemihan yang disebabkan oleh bakteri terutama scherichia coli ; resiko dan
beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi
saluran perkemihan, statis perkemiha, pemakaian instrumen uretral baru,
septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998)
Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari
menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita. Namun
demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria
dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi
traktus urinarius. Akibatnya UTI paa pria jarang terjadi, namun ketika gangguan
ini terjadi kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari
traktus urinarius.
Sistem perkemihan atau sistem urinaria terdiri atas, dua
ginjal yang fungsinya membuang limbah dan substansi berlebihan dari darah, dan
membentuk kemih dan dua ureter, yang mengangkut kemih dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai reservoir bagi kemih dan
urethra. Saluran yang menghantar kemih dari kandung kemih keluar tubuh sewaktu
berkemih.
Setiap hari ginjal menyaring 1700 L darah, setiap ginjal
mengandung lebih dari 1 juta nefron, yaitu suatu fungsional ginjal. Ini lebih
dari cukup untuk tubuh, bahkan satu ginjal pun sudah mencukupi. Darah yang
mengalir ke kedua ginjal normalnya 21 % dari curah jantung atau sekitar 1200
ml/menit.
Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm
dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal. Berat satu ginjal pada orang dewasa
kira-kira 150 gram dan kira-kira sebesar kepalang tangan. Ginjal terletak
retroperitoneal dibagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah
dari ginjal kiri karena ada hepar disisi kanan. Ginjal berbentuk kacang, dan
permukaan medialnya yang cekung disebut hilus renalis, yaitu tempat masuk dan
keluarnya sejumlah saluran, seperti pembuluh darah, pembuluh getah bening,
saraf dan ureter.
Panjang ureter sekitar 25 cm yang menghantar kemih. Ia
turun ke bawah pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Di pelvis
menurun ke arah luar dan dalam dan menembus dinding posterior kandung kemih
secara serong (oblik). Cara masuk ke dalam kandung kemih ini penting karena
bila kandung kemih sedang terisi kemih akan menekan dan menutup ujung distal
ureter itu dan mencegah kembalinya kemih ke dalam ureter.
Kandung kemih bila sedang kosong atau terisi sebagian,
kandung kemih ini terletak di dalam pelvis, bila terisi lebih dari setengahnya
maka kandung kemih ini mungkin teraba di atas pubis. Peritenium menutupi
permukaan atas kandung kemih. Periteneum ini membentuk beberapa kantong antara
kandung kemih dengan organ-organ di dekatnya, seperti kantong rektovesikal pada
pria, atau kantong vesiko-uterina pada wanita. Diantara uterus dan rektum
terdapat kavum douglasi.
Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai
saluran untuk sistem reproduksi maupun perkemihan. Pada wanita panjang uretra
kira-kira 4 cm dan bertindak hanya sebagai system Perkemihan. Uretra mulai pada
orifisium uretra internal dari kandung kemih dan berjalan turun dibelakang
simpisis pubis melekat ke dinding anterior vagina. Terdapat sfinter internal
dan external pada uretra, sfingter internal adalah involunter dan external
dibawah kontrol volunter kecuali pada bayi dan pada cedera atau penyakit saraf.
C. Etiologi
o
Bakteri (Eschericia coli)
o
Jamur dan virus
o
Infeksi ginjal
o
Prostat hipertropi (urine sisa)
D. Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
o
Penyebaran endogen yaitu kontak langsung daro tempat
terdekat.
o
Hematogen.
o
Limfogen.
o
Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau
sistoskopi.
E. Macam-macam ISK :
o
Uretritis (uretra)
o
Sistisis (kandung kemih)
o
Pielonefritis (ginjal)
F. Gambaran Klinis :
1.
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
o
Mukosa memerah dan oedema
o
Terdapat cairan eksudat yang purulent
o
Ada ulserasi pada urethra
o
Adanya rasa gatal yang menggelitik
o
Good morning sign
o
Adanya nanah awal miksi
o
Nyeri pada saat miksi
o
Kesulitan untuk memulai miksi
o
Nyeri pada abdomen bagian bawah.
2.
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
o
Disuria (nyeri waktu berkemih)
o
Peningkatan frekuensi berkemih
o
Perasaan ingin berkemih
o
Adanya sel-sel darah putih dalam urin
o
Nyeri punggung bawah atau suprapubic
o
Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus
yang parah.
3.
Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :
o
Demam
o
Menggigil
o
Nyeri pinggang
o
Disuria
Pielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran
mirip dengan pielonefritis akut, tetapi dapat juga menimbulkan hipertensi dan
akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.
G. Komplikasi
Pembentukan Abses ginjal atau perirenal
Gagal ginjal
H. Pemeriksaan diagnostik
1.
Urinalisis
o
Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air
kemih
o
Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
2.
Bakteriologis
o
Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak
emersi. 102 – 103 organisme koliform/mL urin plus piuria.
o
Biakan bakteri
o
Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan
warna pada uji carik.
I. Pengobatan Penyakit ISK
1.
Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif
maupun gram negatif.
2.
Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi
atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut.
Dianjurkan untuk sering
minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik
ke uretra, untuk wanita harus membilas dari
0 komentar:
Posting Komentar