Lihat Juga Konsep Penyakit Tumor Otak
A. Pengkajian
:
1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah,
penghasilan, alamat, penanggung jawab, dll
2.
Riwayat kesehatan :
o
keluhan utama
o
Riwayat kesehatan sekarang
o
Riwayat Kesehatan lalu
o
Riwayat Kesehatan Keluarga
3.
Pemeriksaan fisik :
o Saraf : kejang, tingkah laku aneh,
disorientasi, afasia, penurunan/kehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis
o
Penglihatan : penurunan lapang pandang,
penglihatan kabur
o
Pendnegaran : tinitus, penurunan
pendengaran, halusinasi
o
Jantung : bradikardi, hipertensi
o
Sistem pernafasan : irama nafas
meningkat, dispnea, potensial obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler
o
Sistem hormonal : amenorea, rambut
rontok, diabetes melitus
o
Motorik : hiperekstensi, kelemahan
sendi
o
B. Diagnosa
Keperawatan & Intervensi Keperawatan :
1. Gangguan pertukaran gas b.d disfungsi neuromuskuler
(hilangnya kontrol terhadap otot pernafasan ), ditandai dengan : perubahan
kedalamam nafasn, dispnea, obstruksi jalan nafas, aspirasi.
Tujuan : Gangguan
pertukaran gas dapat teratasi
Tindakan :
o
Bebaskan jalan nafas
o
Pantau vital sign
o
Monitor pola nafas, bunyi nafas
o
Pantau AGD
o
Monitor penururnan gas darah
o
Kolaborasi O2
2. Gangguan rasa nyaman, nyer kepla b.d
peningkatan TIK, ditndai dengan : nyeri kepala terutama pagi hari, klien merintih
kesakitan, nyeri bertambah bila klien batuk, mengejan, membungkuk
Tujuan : rasa nyeri
berkurang
Tindakan :
o
pantau skala nyeri
o
Berikan kompres dimana pada area yang
sakit
o
Monitor tanda vital
o
Beri posisi yang nyaman
o
Lakukan Massage
o
Observasi tanda nyeri non verbal
o
Kaji faktor defisid, emosi dari keadaan
seseorang
o
Catat adanya pengaruh nyeri
o
Kompres dingin pada daerah kepala
o
Gunakan teknik sentuham yang terapeutik
o
Observasi mual, muntah
o
Kolaborasi pemberian obat : analgetik,
relaksan, prednison, antiemetik
3. Resiko tinggi cidera b.d disfungsi otot
sekunder terhadap depresi SSP, ditandai dengan : kejang, disorientasi, gangguan
penglihatan, pendengaran
Tujuan : tidak
terjadi cidera
Tindakan :
o
Identifikasi bahaya potensial pada
lingkungan klien
o
Pantau tingkat kesadaran
o
Orientasikan klien pada tempat, orang,
waktu, kejadian
o
Observasi saat kejang, lama kejang,
antikonvulsi,
o
Anjurkan klien untuk tidak
beraktifitas
4. Perubahan proses pikir b.d perubahan
fisiologi, ditandai dengan disorientasi, penurunan kesadaran, sulit konsentrasi
Tujuan :
mempertahankan orientasi mental dan realitas budaya
Tindakan :
o
kaji rentang perhatian
o Pastikan keluarga untuk membandingkan
kepribadian sebelum mengalami trauma dengan respon klien sekarang
o
Pertahankan bantuan yang konsisten oleh
staf, keberadaan staf sebanyak mungkin
o
Jelaskan pentingnya pemeriksaan
neurologis
o
Kurangi stimulus yang merangsang,
kritik yang negatif
o
Dengarkan klieen dengan penuh perhatian
semua hal yang diungkapkan klien/keluarga
o
Instruksikan untuk melakukan rileksasi
o
Hindari meninggalkan klien sendiri
5. Gangguan perfusi serebral b.d hipoksia
jaringan, ditandai dengan peningkatan TIK, nekrosis jaringan, pembengkakakan
jaringan otak, depresi SSP dan oedema
Tujuan : gangguan
perfusi jaringan berkurang/hilang
Tindakan :
o
Tentukan faktor yang berhubungan dengan
keadaan tertentu, yang dapat menyebabkan penurunan perfusi dan potensial
peningkatan TIK
o
Catat status neurologi secara teratur,
badingkan dengan nilai standart
o
Kaji respon motorik terhadap perintah
sederhana
o
Pantau tekanan darah
o
Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat
ukuran pupil, ketajaman pnglihatan dan penglihatan kabur
o
Pantau suhu lingkungan
o
Pantau intake, output, turgor
o
Beritahu klien untuk menghindari/
membatasi batuk, untah
o
Perhatikan adanya gelisah meningkat,
tingkah laku yang tidak sesuai
o
Tinggikan kepala 15-45 derajat
6. Cemas b.d kurang informasi tentang prosedur
Tujuan : rasa cemas
berkuang
Tindakan :
o
kaji status mental dan tingkat cemas
o
Beri penjelasan hubungan antara proses
penyakit dan gejala
o
Jawab setiap pertanyaan dengan penuh
perhatian
o Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan piiran dan perasaan takut
o
Libatkan keluarga dalam perawatan
0 komentar:
Posting Komentar