Minggu, 29 April 2012

Asuhan Keperawatan Tumor Otak

        
         A.    Pengkajian :
1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan, alamat, penanggung jawab, dll
2.      Riwayat kesehatan   :
o   keluhan utama
o   Riwayat kesehatan sekarang
o   Riwayat Kesehatan lalu
o   Riwayat Kesehatan Keluarga
3.      Pemeriksaan fisik :
o Saraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia, penurunan/kehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis
o   Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur
o   Pendnegaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi
o   Jantung : bradikardi, hipertensi
o   Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler
o   Sistem hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes melitus
o   Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi
o    
B.     Diagnosa Keperawatan & Intervensi Keperawatan :
1. Gangguan pertukaran gas b.d disfungsi neuromuskuler (hilangnya kontrol terhadap otot pernafasan ), ditandai dengan : perubahan kedalamam nafasn, dispnea, obstruksi jalan nafas, aspirasi.
Tujuan : Gangguan pertukaran gas dapat teratasi
Tindakan :
o   Bebaskan jalan nafas
o   Pantau vital sign
o   Monitor pola nafas, bunyi nafas
o   Pantau AGD
o   Monitor penururnan gas darah
o   Kolaborasi O2
2.  Gangguan rasa nyaman, nyer kepla b.d peningkatan TIK, ditndai dengan : nyeri kepala terutama pagi hari, klien merintih kesakitan, nyeri bertambah bila klien batuk, mengejan, membungkuk
Tujuan : rasa nyeri berkurang
Tindakan :
o   pantau skala nyeri
o   Berikan kompres dimana pada area yang sakit
o   Monitor tanda vital
o   Beri posisi yang nyaman
o   Lakukan Massage
o   Observasi tanda nyeri non verbal
o   Kaji faktor defisid, emosi dari keadaan seseorang
o   Catat adanya pengaruh nyeri
o   Kompres dingin pada daerah kepala
o   Gunakan teknik sentuham yang terapeutik
o   Observasi mual, muntah
o   Kolaborasi pemberian obat : analgetik, relaksan, prednison, antiemetik
3.  Resiko tinggi cidera b.d disfungsi otot sekunder terhadap depresi SSP, ditandai dengan : kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran
Tujuan : tidak terjadi cidera
Tindakan :
o   Identifikasi bahaya potensial pada lingkungan klien
o   Pantau tingkat kesadaran
o   Orientasikan klien pada tempat, orang, waktu, kejadian
o   Observasi saat kejang, lama kejang, antikonvulsi,
o   Anjurkan  klien untuk tidak beraktifitas
4.    Perubahan proses pikir b.d perubahan fisiologi, ditandai dengan disorientasi, penurunan kesadaran, sulit konsentrasi
Tujuan : mempertahankan orientasi mental dan realitas budaya
Tindakan :
o   kaji rentang perhatian
o Pastikan keluarga untuk membandingkan kepribadian sebelum mengalami trauma dengan respon klien sekarang
o   Pertahankan bantuan yang konsisten oleh staf, keberadaan staf sebanyak mungkin
o   Jelaskan pentingnya pemeriksaan neurologis
o   Kurangi stimulus yang merangsang, kritik yang negatif
o   Dengarkan klieen dengan penuh perhatian semua hal yang diungkapkan klien/keluarga
o   Instruksikan untuk melakukan rileksasi
o   Hindari meninggalkan klien sendiri
5. Gangguan perfusi serebral b.d hipoksia jaringan, ditandai dengan peningkatan TIK, nekrosis jaringan, pembengkakakan jaringan otak, depresi SSP dan oedema
Tujuan : gangguan perfusi jaringan berkurang/hilang
Tindakan :
o   Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu, yang dapat menyebabkan penurunan perfusi dan potensial peningkatan TIK
o   Catat status neurologi secara teratur, badingkan dengan nilai standart
o   Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana
o   Pantau tekanan darah
o   Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman pnglihatan dan penglihatan kabur
o   Pantau suhu lingkungan
o   Pantau intake, output, turgor
o   Beritahu klien untuk menghindari/ membatasi batuk, untah
o   Perhatikan adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuai
o   Tinggikan kepala 15-45 derajat

6.    Cemas b.d kurang informasi tentang prosedur
Tujuan : rasa cemas berkuang
Tindakan :
o   kaji status mental dan tingkat cemas
o   Beri penjelasan hubungan antara proses penyakit dan gejala
o   Jawab setiap pertanyaan dengan penuh perhatian
o Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan piiran dan perasaan takut
o   Libatkan keluarga dalam perawatan

0 komentar:

Posting Komentar