Minggu, 29 April 2012

Tumor Otak

         
         A.    Definisi :
Tumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak
B.     Klasifikasi Tumor Otak :
Terdapat bermacam – macam klasifikasi, baik atas dasar jaringan asal tumor maupun atas dasar lokasi tumor. Samuels ( 1986 ) mengemukakan klasifikasi tumor yang paling sering di jumpai berdasarkan lokasi tumor, yaitu :
1.      Tumor supratentorial
a.      Hemisfer otak
Glioma  :
o   Glioblastoma multiforme
o   Astrositoma
o   Oligodendroglioma
Meningioma
Tumor metatastase
b.      Tumor struktur median :
Adenoma hipofisis
Tumor glandula pinealis
Kraniofaringioma.
2.      Tumor infratentorial
a.      Schwannoma akustikus
b.      Tumor metastasis
c.       Meningioma
d.     Hemangioblastoma
3.      Tumor medula spinalis
a.      Ekstradural : metastasis
b.      Intradural
c.       Ekstramedular
Meningioma
Neurofibroma
d.     Intramedular
Ependimoma
Astrositoma

C.    Etiologi
Penyebab tumor masih sangat sedikit yang diketahui. Meningioma sedikit lebih banyak pada wanita. Radiasi merupakan satu faktor untuk timbulnya tumor otak, trauma, infeksi dan toksin belum dapat dibuktikan sebagai penyebab timbulnya tumor otak. Tetapi bahan industri tertentu seperti nitrosourea adalah karsinogen yang poten. Limfoma lebih sering terdapat pada mereka yang mendapat imunosupresan seperti pada transplantasi ginjal, sumsum tulang dan pada AIDS

D.    Patofisiologi :
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu.
Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis fokal.
Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan otak. Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intrakranial. Observasi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan hidrocepalus.
Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila terjadi secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oelh karena ity tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intra kranial, volume cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim. Kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. Herniasi timbul bila girus medialis lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya kesadaran dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat. Intrakranial yang cepat adalah bradicardi progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi dan gangguan pernafasan).

E.     Tanda dan Gejala
Menurut lokasi tumor :
1.      Lobus frontalis
Gangguan mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung, tingkah laku aneh, sulit memberi argumenatasi/menilai benar atau tidak, hemiparesis, ataksia, dan gangguan bicara.
2.      Kortek presentalis posterior
Kelemahan/kelumpuhan pada otot-otot wajah, lidah dan jari
3.      Lobus parasentralis
Kelemahan pada ekstremitas bawah
4.      Lobus Oksipitalis
Kejang, gangguan penglihatan
5.      Lobus temporalis
Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah
6.      Lobus Parietalis
Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan penglihatan
7.      Cerebulum
Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperekstremitas sendi
Tanda dan Gejala Umum :
1.      Nyeri kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk
2.      Kejang
3.      Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial : Pandangan  
4.      kabur, mual, muntah, penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.
5.      Perubahan kepribadian
6.      Gangguan memori
7.      Gangguan alam perasaan

F.     Pemeriksaan Diagnostik ;
1.      Rontgent tengkorak
Untuk diagnostik sekurang – kurangnya diambil dari 2 arah, ialah antero posterior dan lateral
2.      Lumbal pungsi, arteriografi dan pneumoensefalografi
3.      EEG
4.      CT Scan
5.      MRI

0 komentar:

Posting Komentar