Lihat Juga Asuhan Keperawatan Tumor Otak
A.
Definisi :
Tumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang
dalam tulang tengkorak
B.
Klasifikasi Tumor Otak :
Terdapat bermacam – macam klasifikasi, baik atas dasar
jaringan asal tumor maupun atas dasar lokasi tumor. Samuels ( 1986 )
mengemukakan klasifikasi tumor yang paling sering di jumpai berdasarkan lokasi
tumor, yaitu :
1.
Tumor supratentorial
a.
Hemisfer otak
Glioma
:
o
Glioblastoma multiforme
o
Astrositoma
o
Oligodendroglioma
Meningioma
Tumor metatastase
b.
Tumor struktur median :
Adenoma hipofisis
Tumor glandula pinealis
Kraniofaringioma.
2.
Tumor infratentorial
a.
Schwannoma akustikus
b.
Tumor metastasis
c.
Meningioma
d.
Hemangioblastoma
3.
Tumor medula spinalis
a.
Ekstradural : metastasis
b.
Intradural
c.
Ekstramedular
Meningioma
Neurofibroma
d.
Intramedular
Ependimoma
Astrositoma
C.
Etiologi
Penyebab tumor masih sangat sedikit yang diketahui.
Meningioma sedikit lebih banyak pada wanita. Radiasi merupakan satu faktor
untuk timbulnya tumor otak, trauma, infeksi dan toksin belum dapat dibuktikan
sebagai penyebab timbulnya tumor otak. Tetapi bahan industri tertentu seperti
nitrosourea adalah karsinogen yang poten. Limfoma lebih sering terdapat pada
mereka yang mendapat imunosupresan seperti pada transplantasi ginjal, sumsum
tulang dan pada AIDS
D.
Patofisiologi :
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala
terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan
klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu.
Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan
oleh 2 faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial.
Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan
infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.
Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling
cepat.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor
yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri
pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin
dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang
sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresi invasi
dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk kista
yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan
neurologis fokal.
Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema
sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor
menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif
dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan
otak. Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih
osmotik yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan
kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intrakranial.
Observasi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel laseral ke ruang sub
arakhnoid menimbulkan hidrocepalus.
Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa,
bila terjadi secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan
sebelumnya. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari/berbulan-bulan
untuk menjadi efektif dan oelh karena ity tidak berguna apabila tekanan
intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja
menurunkan volume darah intra kranial, volume cairan serebrospinal, kandungan
cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim. Kenaikan tekanan yang tidak
diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. Herniasi timbul bila girus
medialis lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh
massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya
kesadaran dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum
bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi
medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat. Intrakranial yang cepat
adalah bradicardi progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi dan
gangguan pernafasan).
E.
Tanda dan Gejala
Menurut
lokasi tumor :
1. Lobus
frontalis
Gangguan
mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung, tingkah laku aneh,
sulit memberi argumenatasi/menilai benar atau tidak, hemiparesis, ataksia, dan
gangguan bicara.
2. Kortek
presentalis posterior
Kelemahan/kelumpuhan
pada otot-otot wajah, lidah dan jari
3. Lobus
parasentralis
Kelemahan
pada ekstremitas bawah
4. Lobus
Oksipitalis
Kejang,
gangguan penglihatan
5. Lobus
temporalis
Tinitus,
halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah
6. Lobus
Parietalis
Hilang
fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan penglihatan
7. Cerebulum
Papil
oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperekstremitas sendi
Tanda
dan Gejala Umum :
1. Nyeri
kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk
2. Kejang
3. Tanda-tanda
peningkatan tekanan intra kranial : Pandangan
4. kabur,
mual, muntah, penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital,
afasia.
5. Perubahan
kepribadian
6. Gangguan
memori
7. Gangguan
alam perasaan
F. Pemeriksaan
Diagnostik ;
1.
Rontgent tengkorak
Untuk
diagnostik sekurang – kurangnya diambil dari 2 arah, ialah antero posterior dan
lateral
2. Lumbal
pungsi, arteriografi dan pneumoensefalografi
3. EEG
4. CT
Scan
5. MRI
0 komentar:
Posting Komentar