Senin, 09 Juli 2012

Konsep Bermain Anak (Alat Permainan Edukatif)

A.    Konsep Bermain
1.  Pengertian bermain
a.   Bermain adalah bekerja dalam pandangan anak-anak (Donna L. Wong, 1992)
b.  Bermain adalah cara alamiah untuk mengungkapkan konflik dalam diri yang tidak disadari (Miller BF & Keane CB, 1983)
c.   Bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan (Foster, 1989)
2.  Bentuk Permainan
a.   Bermain aktif, dibagi menjadi :
1.)    Bermain mengamati dan menyelidiki (Explorasi Play)
Anak memperhatikan alat permainan mengocok-ngocok apkah ada bunyi, mencium, meraba, menekan, dan kadang-kadang berusaha membongkar.
2.)    Bermain konstruksi (Consturuction Play)
Pada anak umur 3 tahun misalnya, dengan menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
3.)    Bermain drama (Dramatic Play)
Misalnya main sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan saudara atau teman-temannya.
4.)    Beramain bola, tali, dan sebagainya
b.  Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antara lain dengan melihat atau mendengar. Bermain pasif adalah ideal, jika anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh kegiatannya adalah melihat gambar di buku, mendengarkan cerita atau musik, dan menonton TV.


3.  Karakteristik Sosial Bermain
a.   Solitary Play
Dilakukan oleh anak usia Toddler, merupakan jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada orang lain di sekitarnya
b.  Parallel Play
Permainan yang dilakukan oleh satu kelompok anak toddler atau pre-school yang masing-masing mempunyai mainan yang sama tetapi antara yang satu dengan yang lain nya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung
c.   Assosiative Play
Permainan dimana anak bermain dalam kelompok dengan aktivitas yang sama tetapi belum ada pembagian tugas dan mereka bermain sesuai dengan keinginannya
d.  Cooperative Play
permainan dimana anak bermain bersama dengan jenis permainan yang terorganisasi, terencana, dan ada aturan-aturan tertentu. permainan ini dilakukan oleh anak usia sekolah atau Adolesence.
4.  Fungsi bermain (Donna L. Wong, 1992)
a.   Pengembangan aspek sensorik-motorik
b.  Pengembangan intelektual
c.   Perkembangan sosial
d.  Membangun kreativitas
e.   Membentuk kesadaran diri
f.   Menjalankan terapi
g.  Membentuk moral
5.  Manfaat bermain
a.   Membuang energi yang berlebih
b.  Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot, dan organ
c.   Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak
d.  Anak belajar mengontrol diri
e.   Berkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya
f.   Meningkatkan daya kreativitas
g.  Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada di sekitar  anak
h.  Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekhawatiran, kedukaan, dan iri hati
i.    Kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak lain
j.    Kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah atau yang menang dalam permainan
k.  Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan
l.    Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya
B.     Alat Permainan Edukatif (APE)
Adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
a.   Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak
b.  Pengembangan bahasa dengan melatih berbicara dan menggunakan kalimat yang benar
c.   Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna
d.  pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara anak dengan ibu, keluarga, dan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar