Group ini terdiri dari vitamin B dan
vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung
percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa
tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin,
yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting
dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan
dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
1. Vitamin B1 (Thiamin)
a.
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000
kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000
kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang
akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus
memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000
kkalori makanan.
b.
Sumber-sumber
utama
Daging babi merupakan sumber yang
sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari,
sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung
terigu.
c.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP,
yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot
tergantung pada thiamin.
d.
Gejala
kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena
kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di
Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang
dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat
merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah
irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan,
kebingungan dan kelumpuhan.
e.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi
normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang
dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah
tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
a.
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6
mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet.
Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini
penting untuk pertumbuhan.
b.
Sumber-sumber
utama
Susu dan produk-produk susu,
misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu
ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran
hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan
sumber yang baik.
c.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin
berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi
dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir
dari metabolisme energi nutrisi tersebut
d.
Gejala
kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan
dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala
seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan
bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia)
. Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
e.
Keracunan
Belum diketahui gejala keracunan
akibat riboflavin
a.
Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE
(niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin
yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor
asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
b.
Sumber
utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan
ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian)
yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang
paling baik.
c.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh
niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama
metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin
B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu
kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
d.
Gejala
kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan
niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal
ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin
lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental.
Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada
daerah yang terkena sinar matahari langsung.
e.
Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat
menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala
seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal
ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah
rendah.
a.
Kebutuhan
Koenzim vitamin B6 berperan penting
dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding
dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin
B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan
1,6 mg/hari untuk wanita.
b.
Sumber
utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam
dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang,
beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
c.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam
metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk
mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel
darah merah.
d.
Gejala
kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin
B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur.
Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
e.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu
yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat
diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan
hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala
keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika
konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang
sepenuhnya.
a.
Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3
mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari
dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat
direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam
folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh
berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin.
Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang
tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang
berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit
kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
b.
Sumber
utama
Sumber terbaik untuk folat adalah
sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak
folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.
c.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua
koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
d.
Gejala
kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan
kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak
matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak
hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala
lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare
dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini
mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan
dan pingsan.
e.
Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah
tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi
kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
a.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar
2 mikro-gram perhari.
b.
Sumber
utama
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam
daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran
(vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan)
dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu
cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian
yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12
dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya
akan vitamin B12.
c.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada
saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara
lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel
tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat
membantu pembentukan sel-sel darah merah.
d.
Gejala
kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat
menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh
kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah
merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang
lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan
pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat
menyebabkan hipersensitif pada kulit.
e.
Keracunan
Tidak ada gejala keracunan yang
berhubungan dengan vitamin B12
a.
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat.
Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
b.
Sumber
utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam
sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua
biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
c.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam
metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa
molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
d.
Gejala
kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi,
tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan kelelahan.
e.
Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang
menyebabkan diare dan perut kembung.
a.
Kebutuhan
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat
dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.
b.
Sumber-sumber
utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah
besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang
mengkonsumsi berbagai makanan.
c.
Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin
B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang
ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.
d.
Gejala
kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi,
tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini
dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi,
kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk
mencegah defisiensi.
e.
Keracunan
Keracunan biotin tidak biasa
terjadi.
a.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60
mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka
bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus
obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan
tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
b.
Sumber-sumber
utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin
C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung
vitamin C bermutu tinggi.
c.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi.
Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C
juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin
C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga
penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan
untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka.
Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh
menyerap zat besi.
d.
Gejala
kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C
adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit,
menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C
berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala
selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan
dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C
dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan
menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika
konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan
proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
e.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah
mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini
juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang
berlebihan dan membentuk batu ginjal.
0 komentar:
Posting Komentar