ISU ASPEK LEGAL
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
Definisi :
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Telenursing akan
berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama
seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa
negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang
(perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap
resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat
lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek
seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam
perdebatan dan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan
asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan
(terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan
kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan
model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki
komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan
pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang
kesehatan dalam merawat pasien adalah :
1. Jaminan
kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga.
2. Pasien
yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet
atau telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi
data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email.
4. Individu
yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan
informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Trend
Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia.
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
A.
Definisi.
Telenursing
(Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan
jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa
batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat,
meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan
keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999).
Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat
dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara
holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan
dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal
ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga
keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.
Definisi :
1. Telenursing
(pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.
Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula
di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik
dan optik, antar manusia dan atau computer.
2. Telenursing
(pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien,
atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa
bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
3. Telenursing is defined as the practice of nursing
over distance using telecommunications technology (National Council of State
Boards of Nursing).
4. Telenursing
diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan
pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi
satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua
negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari
telemedicine atau telehealth).
B.
Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing.
Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit,
melalui telenursing centre dan melalui unit mobile. Telepon
triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling
cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk
melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah,
glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet. Melalui
sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu
konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai
contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin
atau mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat
membantu orang dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan
macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary
diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk
berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management
pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi
secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online).
Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang
sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga
merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak
negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan
kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan
pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran
pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi
jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi
jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi
jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.
5)
Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat
luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia,
Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. 7).
Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan
Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam
dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan
pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk
didalamnya telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home
care dalam 7 tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan
di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan
memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa memperlihatkan
sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan
telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti
COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif
persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang
dirawat di rumah dapat berkunjung dan dirawat secara rutin oleh perawat melalui
videoconference, internet, videophone, dsb. Atau pasien post op yang memerlukan
perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang dalam keadaan
normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5 – 7 pasien
perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi 12 – 16
pasien seharinya 5).
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi
hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah
yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah
(home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di
poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui
telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya. Di
Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan keperawatan berbasis
telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat bayinya. Dan
beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu
bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan
luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien
penderita diabetik ulcer. 4)
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model
hotline/call centre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan
triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur
kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat.
Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi
keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter
dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.8.)
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan
bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di
rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan
darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan
luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Menurut
Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing
adalah yaitu :
1. Efektif
dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan
nursing home).
2. Dengan
sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing
dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS.
4. Dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing
dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference,
pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan
dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara
interaktif.
KEUNTUNGAN
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan,
mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan
dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan
perawatan di rumah (home care).
0 komentar:
Posting Komentar