A.
Perubahan fisik.
1. Sel:
jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan intra
dan extra seluler.
2. Persyarapan:
cepatnya menurun hubungan persyarafan, lambat dalam respon waktu untuk
mereaksi, mengecilkan sarap panca indra sistem pendengaran, presprakusis,
atrofi membrane tumpani, terjadinya pengumpulan serum karena meningkatnya
kerafin.
3. Sistem
penglihatan: spinkter pupil timbul sclerosis danhilangnya respon terhadap
sinar, karena lebih terbentuk speris, lensa kerun meningkatnya ambang
pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang.
4. Sistem
kardiovaskuler: katup jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun setelah
berumur 20 tahun sehingga menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume,
kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meninggi.
5. Sistem
respirasi otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan menurunnya,
paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitasnya residu meningkat nafas
berat kedalam pernfasan penurunan.
6. Sistem
gastro intestinal: kehilangan gigi, sehingga menyebabkan gizi buruk, indera
pengecap menurun karena adanya iritasi selaput lendir dan atrofi indera pengecap
sampai 80% kemudian hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk rasa manis dan
asin.
7. Sistem
genitounaria: ginjal mengecil defran menjadi atrofi sehingga aliran darah ke
ginjal menurun sampai 50% nilai ambang ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat
ketika urinariaotot-ototnya menjadi melemah.
8. Sistem
Endokrin: pada sistem endokrin hampir semua produksi hormone menurun, sedangkan
fungsi paratiroid atau sekresinya tidak berubah, aktifitas teroid menurun
sehingga menurunkan basal metabolisme rate (BMR) produksi sel kelamin menurun
seperti progesterone estrogen, testosterone.
9. Sistem
integument: kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit
kepala dan rambut menipis, rambutan dalam telinga dan hidung menebal kuku menjadi
lurus dan rapuh.
10. Sistem
muskuloskletal: tulang kehilangan identitasnya dan makin rapuh menjadi kiposis,
tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine vestabralis menipis,
tendon mengkerut dan atrofi serabut-serabut otot, sehingga lansia menjadi
lamban bergerak, otot kram dan tromor.
B.
Perubahan Mental
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan mental adalah:
1. pertama-tama
perubahan fisik, khususnya organ perasa.
2. Kesehatan
umum
3. Tingkat
pendidikan
4. Keturunan
5. Lingkungan
C.
Perubahan-perubahan Psikososial
1. Pensiun:
nilai-nilai seseorang diukur oleh produktifitasnya, identitas, dikaitkan dengn
peranan dalam pekerjaan.
2. Merasakan
atau sadar akan kematian
3. Perubahan
dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit.
D.
Perubahan Spiritual
Agama atau
kepercayaan makin terintograsi dalam kehidupannya (Maslow 1970) lansia makin
matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berfikir dan
bertindak dalam sehari-hari (Musray dan Zertner 1970).
E.
Permasyalahan yang Terjadi pada Lansia
akibat perkembangan usia lanjut, usia mengalami perubahan-perubahan yang
menuntut dirinya untuk menyusaikan diri secara terus-menerus apabila proses
penyusaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbullah berbagai
masalah Hurlock (1979) seperti dikutip oleh Munandar Azhar Sunyatno
(1994) menyebutkan masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu:
1. Ketidakberdayaan
fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain
2. Ketidakpastian
ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya
3. Membuat
teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meniggal atau pindah
4. Mengembangkan
aktivititas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak
5. belajar
memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa berkaitan dengan perubahan
fisik, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang mendasar adalah
perubahan gerak
Lanjut usia
juga mengalami perubahan dalam minat: Pertama minat terhadap diri makin
bertambah, kedua minat terhadap penampilan semakin berkurang, ketiga minat
terhadap uang semakin meningkat, terakhir minat terhadap kegiatan rekreasi tak
berubah hanya cenderung menyempit.untuk memerlukan motivasi yang tinggi pada
diri manusia usia lanjut untuk selalu menjaga kebugaran fisiknya agar tetap
sehat secara fisik. Motivasi tersebutdiperlakukan untuk melakukan latihan fisik
secara benar dan teratur untuk meningkatkan kebugaran fisik.
Dalam
menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian cirri-ciri penyesuaian
yang tidak baik dari lansia (Hurlock 1979) Munandar (1994) adalah:
1. Minat
sempit terhadap kejadian dilingkungan
2. Penarikan
diri kedalam dunia fantasi
3. Selalu
mengingat kembali masa lalu
4. Selalu
khawatir karena pengangguran
5. Kurang
ada mutasi
6. Rasa
kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik
7. Tempat
tinggal yang tidak diinginkan.
Dilain pihak
ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah: minat yang
kuat, ketidaktergantungan suara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja
atau hasil kerja menikmati kegiatan yang dilakukan saat ini dan memiliki
kekhawatiran minimal terhadap diri dan orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar