Sub
Pokok Bahasan : Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Sasaran
: Ny.”S”
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Puskesmas Tanjung Karang
Tanggal pelaksanaan : 9
September 2011
1. TIU
:
Setelah diberikan penyuluhan ibu
diharapkan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III
2. TIK
:
Setelah diberikan penjelasan ibu
diharapkan mampu:
o
Mengetahui
pengertian tanda bahaya kehamilan
o
Mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan
trimester III
3. MATERI
:
o
Pengertian tanda bahaya kehamilan
o
Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester
III
4. METODE
:
o
Ceramah
o
Tanya Jawab
5. MEDIA
:
Buku KIA
6. EVALUASI
:
o
Ibu mengetahui pengertian tanda
bahaya kehamilan
o
Ibu mampu menyebutkan tanda-tanda
bahaya kehamilan trimester III
MATERI
PENYULUHAN
TANDA-TANDA
BAHAYA KEHAMILAN
A.
PENGERTIAN
Tanda
bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin yang
dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi
kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan
lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan
Tanda
bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang
dikandungnya sehat dan selamat.
B.
TANDA-TANDA BAHAYA
PADA KEHAMILAN TRIMESTER III
1. Perdarahan
pervaginam
Tiap
perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu disebut
perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian penuh,
karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya.
Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu
menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang
menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.
Perdarahan
pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk kriteria tanda bahaya adalah
perdarahan yang banyak, berwarna merah, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu
disertai dengan nyeri. Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa atau
absruptio plasenta.
Perdarahan
antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan
abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan
dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin
lahir.
2. Sakit kepala
yang hebat
Sakit
kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang
istirahat, kecapean, atau menderitan tekanan darah tinggi. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala
yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur
atau berbayang. Assesmen yang mungkin adalah gejala preeklampsi
3. Pengelihatan
kabur
Karena pengaruh
hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan
ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang
mengancam jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur
atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala
yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah gejala dari
preeklampsia.
Pada
preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau
menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau
eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang
menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi
atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata
menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak
selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan.
Pada
preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan
ini disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh
edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera.
Biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari
sampai 2 bulan. Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan.
4. Bengkak di
wajah dan jari tangan
Edema (bengkak) adalah
penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya
dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari
tangan, dan muka.
Bangkak
bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain.
Asessmen yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau
preeklampsia.
5. Keluar cairan
pervaginam
Pecahnya
selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat menyebabkan
terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat
diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki.
Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup bulan harus
segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin
adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).
Diagnosis ketuban pecah dini
didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan pemastian adanya cairan
amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam
obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi
khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas
perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh
karena kurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau
oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan
oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Pemerikasaan spekulum vagina yang
steril harus dilakukan untuk memastikan diagnosis, untuk menilai dilatasi dan
panjang servik, dan jika pasien kurang bulan, untuk memperoleh biakan servikal
dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan paru-paru. Selain itu pemastian
diagnosis KPD dapat dilakukan dengan
o
Menguji cairan dengan kertas
lakmus (nitrazine) yang akan berubah biru bila terdapat cairan amnion alkalin
o
Melihat dengan menggunakan
mikroskop dengan menempatkan contoh bahan pada suatu kaca objek kemudian
dikeringkan di udara dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari ada
tidaknya gambaran seperti pakis.
Penanganan
ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada
komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
6. Gerakan
janin tidak terasa
Ibu mulai
merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam,
gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai
berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian
janin dalam rahim.
Kematian janin dalam rahim (IUFD)
adalah kematian janin setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan
persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1 % kehamilan. Penyebab
yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat, penyakit
hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila
ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut terasa mengecil, dan
payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar
sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus
menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu
dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin mati terlalu lama dalam
menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa gangguan pembekuan
darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam
darah ibu.
Sekitar 80% pasien akan mengalami
permulaan persalinan yang spontan dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun
apabila wanita gagal bersalin secara spontan akian dilakukan induksi persalinan.
7. Nyeri
perut yang hebat
Nyeri
perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila perut ibu
terasa sangat nyeri secara tiba-tiba
bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti papan serta
disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan terjadinya solusio placenta
Nyeri perut yang hebat normal
terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang akan
mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat dibedakan apakah
nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau terjadi
abrupsio plasenta.
1 komentar:
izin share ya, mkasih :)
Posting Komentar