Topik
: Nyeri dan Distraksi
Sasaran
: Klien Tn. “S”
Tempat
: Wisma Parwa
Hari/tanggal
: Rabu, 05 Januari 2005
1. Tujuan Intrusional
Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan , klien Tn. “S” di harapkan mampu mengenal nyeri dan dapat
melakukan perawatan dan pencegahan terhadap diri sendiri
2. Tujuan Intrusional
khusus
Setelah
di lakukan penyuluhan, kl;ien Tn. “S” di harapkan mampu :
o
Menyebutkan pengertian nyeri
o
Menyebutkan penyebab nyeri
o
Menyebutkan gejala dan tanda nyeri
o
Menyebutkan cara pencegahan dan
perawatan
3. Sasaran
Klien
Tn. “S” di Wisma Parwa PSTW “Puspakarma” Mataram
4. Materi
Nyeri
dan didtraksi
5. Metode
Ceramah
Diskusi
/ Tanya jawab
6. Media
Leaflet
: Nyeri dan distraksi
7. Kriteria evaluasi
1.
Evaluasi
struktur
Klien
ikut dalam kegiatan penyuluhan, Penyelenggara penyuluhan di lakukan di wisma
Parwa PSTW “Puspakarma” Mataram.
Pengorganisasian
dilakukan sebelum di lakukan penyeluhan sehari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Klien
antisiuas terhadap materi penyuluhan tentang nyeri
Klien
90% tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
Klien
terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Klien
mengerti tentang nyeri dan distraksi , dapat menyebutkan macam-macam nyeri,
penyebab, tanda-tanda dan gejala, hal-hal yang memperberat nyeri serta
upaya-upaya pencegahannya
8. Pengorganisasian.
Pembicara
/ fasilitator : Gaib
Supervisor
: Petugas panti
9. Strategi Pelaksanaan
No
|
Tahap/waktu
|
Kegiatan pembicara
|
Kegiatan peserta
|
1
|
Pendahuluan
( 5 menit)
|
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan TIU dan TIK
·
Menjelaskan strategi pelaksanaan
|
Mendengarkan dan
memperhatikan
|
2
|
Pemberian
materi tentang nyeri (30 menit)
|
·
Menyebutkan pengertian nyeri
·
Menyebutkan penyebab nyeri
·
Menyebutkan gejala dan penyebab nyeri
·
Menyebutkan cara pencegahan dan perawatan nyeri
|
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
3
|
Penutup (15 menit)
|
·
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
·
Menayakan kembali materi yang disampaikan
·
Mengulangi atau menyimpulkan hal-hal yang sangat penting
|
Bertanya dan
memperhatikan jawaban
|
NYERI
DAN DISTRAKSI
A. Nyeri
Pengertian nyeri secara umum dapat
didefinisikan sebagai suatu rasa, baik ringan maupun berat.
Nyeri dapat di bedakan menjadi nyeri
akut dan kronis. Nyeri akut biasanya berlangsung secara singkat,
misalnya nyeri pada patah tulang atau pembedahan abdomen. Pasien yang
memngalami nyeri akut biasnya menunjukan gejala-gejala antara lain : perspirasi
meningkat, percepatan jantung dan tekanan darah meningkat, dan palor. Respon
seseorang terhadap nyeri bervariasi, ada yang sakit. Nyeri kronis berkembang
lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih lama dan pasien sering sulit
mengingat sejak kapan nyeri mulai di rasakan.
Nyeri juga dinyatakan sebagai nyeri somatogenik atau psikogenik. Nyeri
somatogenik merupakan nyeri secara fisik, sedangkan nyeri psikogenik merupakan
nyeri psikis atau mental.
Ciri-ciri
nyeri dan faktor-faktor pencetus
Dalam mengkaji nyeri perawat perlu
memastikan lokasi nyeri secara jelas meliputi dimana nyri itu dirasakan,
misalnya nyeri pada abdomen kuadran kanan bawah. Intesitas nyeri dinyatakan
dengan nyeri ringan, sedang, berat, atau sangat nyeri. Waktu dan durasi
dinyatakan dengan sejak kapan nyeri di rasakan, berapa lama terasa, apakah nyeri
berulang, bila nyeri berulang maka selang waktu berapa lama dan kapan nyeri
berakhir.
Nyeri dapat diperberat dengan adanya
rangsangan dari lingkungan yang berlebihan misalnya kebisingan, cahaya
sangat terang dan kesendirian. Toleransi terhadap nyeri meningkat sesuai dengan
pertambahan usia seseorang maka semakin bertambah pula pemahaman terhadap nyeri
dan usaha mengatasinya.
B. Distraksi
Merupakan metode untuk menghilangkan
nyeri dengan mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien
akan lupa terhadap nyeri yang di alaminya. Beberapa teknik distraksi antara
lain :
1. Relaksasi
Relaksasi merupakan
metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri kronis. Ada tiga
hal utama yang diperlukan dalam relaksasi yaitu posisi yang tepat, pikiran
beristrihat,
2. Stimulasi Kulit
Stimulasi kulit dapat
dilakukan dengan cara pemberian kompres dingain, balsem analgetika dan
stimulasi kontralateral. Kompres dingin dapat memperlambat impuls-impuls
motorik menuju otot-otot pada area yang nyeri.
0 komentar:
Posting Komentar