Sabtu, 05 Mei 2012

Elektrofisiologi Jantung


A.    Pengertian Elektrofisiologi
Aktivitas listrik jantung merupakan aktivitas dari perubahan permiabilitas membrane sel yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membran. Listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan seperti natrium, kalium, dan kalsium) bergerak menembus membrane sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan potensial aksi jantung.
Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi, artinya terdapat perbedaan muatan antara bagian dalam membrane yang bermuatan negative dan bagian luar yang bermuatan positif. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls listrik, mulailah fase depolarisasi. Permeabilitas membrane sel berubah dan ion bergerak melintasinya. Dengan bergeraknya ion ke dalam sel, maka bagian dalam sel akan menjadi positif. Kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi. Sel otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel – sel tetangganya mengalami depolarisasi (meskipun dapat terdepolarisasi akibat stimulasi listrik eksternal). Depolarisasi sebuah sebuah sel system hantaran khusus yang memadai akan mengakibatkan depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium. Repolarisasi terjadi saat sel kembali ke keadaan dasar (menjadi lebih negative), dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.
Setelah influks natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi, permeabilitas membrane sel terhadap kalsium akan berubah, sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam sel. Influks kalsium, yang terjadi selama fase plateau repolarisasi, jauh lebih lambat daripada natrium dan berlangsung lebih lama. Interaksi antara perubahan voltase membrane dan kontraksi otot dinamakan kopling elektromekanikal.
Otot jantung, tidak seperti otot lurik  atau otot polos, mempunyai periode refraktori yang panjang, pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi. Hal tersebut melindungi jantung dari kontraksi berkepanjangan (tetani), yang dapat mengakibatkan henti jantung mendadak.
Kopling elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada komposisi cairan intertisial sekitar otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga penting, karena kaium mempengaruhi kalium mempengaruhi voltase listrik normal sel.
B.     Ruang jantung (atrium dan ventrikel)
Jantung dipisahkan dari baris ke puncaknya oleh partisi otot yang disebut septum. Dalam kondisi sehat, kedua sisi jantung tidak berhubungan. Ruangan jantung terbagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian atas (superior), disebut atrium dan ventrikel terletak sebelah bawah (posterior), yang secara anatomi mereka terpisah oleh suatu annulus fibrosus. Atrium dan ventrikel juga di bagi dua yaitu bagian kiri (sinistra) dan bagian kan (dekstra). Sehingga ruang jantung berjumlah empat ruang. Secara fungsional jantung terbagi menjadi dua alat pompa kanan dan alat pompa kiri yang memompa darah sistemik.
1.      Atrium dekstra
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub  dan selanjutnya ke paru.
Atrium dekstra terdiri dari rongga utama dan aurucula. Yang di bagian dalam membentuk suatu rigi, crista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi terdapat dinding  halus dan secara embriologis berasal dari sinus venusus. Bagian atrium yang terletak di depan rigi mengalami terabekulasi akibat berkas serabut – serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke aurucula. Bagian anterior ini secara embriologis berasal dari atrium primitive.
Vena cava superior bermuara kedalam bagian atas atrium kanan, muara ini tidak mempunyai katup. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah atas tubuh. Vena cava inferior (lebih besar dibandingkan vena cava superior) bermuara ke dalam bagian bawah atrium kanan. Vena ini dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi. Sinus coronaries bermuara ke dalam atrium kanan antara vena cava inferior dan ostium atrioventrikuler. Ostium atrioventrikuler kanan terletak anterior terhadap muara vena cava inferior dan dilindungi oleh valve trikuspidalis. Juga terdapat banyak muara vena – vena kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung dan bermuara langsung ke dalam atrium  kanan.
2.      Ventrikel dekstra
Bilik kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan karbondioksida dari atrium dexter melalui Valvula trikuspidalis/katup trikuspidal. Selain itu berfungsi memompa darah ke pulmo melalui valvula pulmonalis dan disalurkan ke pulmo oleh pembuluh arteri pulmonalis sinister.
Ventrikel dekstra berhubungan dengan atrium dekstra melalui ostium atrioventrikuler dexstrum dan dengan truncus pulmonalis  melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga mendekati ostium trunci pulmonalis, ventrikel dekstra menjadi berbentuk corong, pada tempat ini dinamakan infundibulum. Dinding ventrikel jauh lebih tebal dibandingkan atrium dekstra dan menunjukkan beberapa rigi yang menonjol ke dalam yang dibentuk oleh berkas – berkas otot. Rigi yang menonjol menyebabkan dinding ventrikel seperti busa dan dikenal sebagai trabecula carnae.
Trabeculae terdiri dari tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas musculus papillaris, yang menonjol ke dalam, melekat pada basisnya pada dinding ventrikel, apexsnya dihubungkan oleh tali fibrosa ke daun valve tricuspidalis. Jenis kedua adalah melekat dengan ujungnya pada dinding ventrikel, di tengahnya bebas. Salah satu diantaranya, moderator band, menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Yang membawa cabang kanan berkas atrioventrikularis yang merupakan bagian dari system penghantar jantung.  Jenis ketiga adalah sederhana, terdiri atas rigi – rigi yang nyata. Valve tricuspidalis melindungi ostium atrioventrikular. Yang terdiri atas tiga kuspis yang dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya.
Cuspis tersebut adalah cuspis anterior, septalis, dan inferior. Cupis anterior terletak berhadapan dengan septum interventrikuler dan cuspis inferior terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung bebasnya dan permukaan ventrikularnya diletakkan pada chorda tendinea. Chorda tendinea menghubungkan cuspis dengan musculus papilaris. Bila ventrikel kontraksi dan mencegah agar cuspis tidak terdorong masuk ke atrium dan terbalik waktu tekanan intraventrikular meningkat. Untuk membantu prose ini, chorda terdinea salah satu musculus papillaris dihubungkan dengan bagian dua cuspis yang berdekatan.
Valve pulmonalis melindungi ostium pulmonalis. Terdiri dari tiga cuspis semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya. Pinggir bawah setiap cuspis yang melengkung melekat pada dinding atrium. Muluat muara cuspis arahnya ke atas, ke dalam truncus pulmonalis terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus, salah satu diantaranya terletak di luar terhadap masing – masing cuspis. Cuspis semilunaris ada tiga yaitu satu di posterior dan dua di anterior. Selama sistolik ventrikel, cuspis katup tertekan pada dinding truncus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama diastolic, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk ke sinus, cuspis katup terisi, terletak aposisi di tengah lumen, dan menutup ostium pulmonalis.
3.      Atrium sinistra
Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Atrium sinistra terdiri atas rongga utama dan aurikula. Atrium sinistra terletak di belakang atrium dekstra dan membentuk sebagian besar basis atau pacies posterior jantung. Di belakang atrium kiri terdapat siniu obliqus pericardium serusum, dan pericardium fibrosum memisahkannya dari esophagus. Bagian dalam atrium kiri halus, tetapi aurikula mempunyai rigi – rigi optot seperti aurikula kanan.
Empat V.pulmonalis , dua jari dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventricular kiri dilindungi oleh valva mitralis.
4.      Ventrikel sinistra
Bilik kiri adalah ruang jantung yang memerima darah yang kaya oksigen dari atrium sinister melalui valvula mitral dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui valvula aorta/valvula semilunaris dan pembuluh nadi besar atau aorta.
           Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventikular sinistra dengan aorta melalui ostium aorta. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dibandingkan dinding ventrikel dekstra. Pada potongan melintang, ventrikel sinistra berbentuk sirkular, ventrikel dekstra kresentrik karena penonjolan septum interventrikular ke dalam rongga ventrikel dekstra. Terdapat trabecula carnae yang berkembang cukup baik, dua muskulus papillaris yang besar, tetapi tidak terdapat moderator band. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae dinamakan vesstibulum aortae.
Valve mitralis melindungi ostium antrioventrikuler. Terdiri atas dua cuspis, satu cuspis anterior dan satu cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan valve tricuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventrikuler dan aortae. Perlekatan chordate tendinae ke cuspis dan muskulus papillaris sama seperti valve tricuspidalis.
Valve aortae melindungi ostium aortae dan strukturnya persis sama dengan valve pulmonalis. Salah satu cuspis terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada dinding posterior. Di belakang masing-masing cuspis dinding aorta menonjol untuk membentuk sinius aorta. Sinus aorta anterior merupakan asal arteri coronaria dekstra, dan sinus posterior sinistra merupakan asal arteri coronaria sinistra.
C.    Katup Jantung
1.      Katup atrioventrikuler
a.      Katup trikuspidalis
Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan yang mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid) yang berbentuk segitiga, yang masing – masing terdiri dari lapisan ganda endokardium yang diperkuat oleh jaringn fibrosa. Permukaan bawah daun katup merupakan tempat menempel sejumlah tali tendinosa halus (kordae tendinae) yang berasal dari otot papilaris pada dinding ventrikel. Katup trikusvidalis berfungsi untuk mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Saat ventrikel berkontraksi darah dipompa balik ke arah pintu atrioventrikular, tetapi dicegah masuk ke atrium oleh daun – daun katup yang menutup akibat peningkatan tekanan di dalam ventrikel. Kontraksi otot – otot papilaris akan menegangkan kordae tendinae sehingga mencegah daun – daun katup masuk ke atrium kiri.
b.     Katup bikuspidalis (mitral)
Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup ( Mitral). Yang strukturnya mirip katup atrioventrikular deksra. Katup ini mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup saat kontraksi ventrikel.
2.      Katup Semilunar
a.      Katup Pulmonal
Terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengn jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari katup 3 daun katup terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
Darah yang kembali ke jantung dari miokardium akan melalui sinus koroner dan langsung masuk ke dalam atrium kanan. Lubang sinus koroner dilindungi oleh katup semi sirkular tipis (katup sinus koroner) yang mencegah aliran balik darah ke dalam sinus selama kontraksi atriu kanan.
b.     Katup Aorta
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Katup aorta terdiri dari 3 katup yang terdapat pada pangkal aorta, yang mengelilingi pintu masuk ke dalam aorta dari ventrikel sinistra. Daun katup berbentuk semilunar dan difiksasi pada sisi lengkungnya ke dinding aorta, sedangkan sisi lurus dibiarkan bebas sehingga terbentuk kantung yang menghadap ke aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Ketika darah mengalir dari ventrikel kiri ke dalam aorta, daun – daun katup menempel datar pada dindidng pembuluh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali ke dalam ventrikel kiri. Ketika ventrikel relaksasi maka kantung terisi darah dan menggelembung, bertemu di tengah – tengah dan menutup lubang sepenuhnya sehingga mencegah darah mengalir balik ke dalam ventrikel. Arteri koroner, yang menyuplai otot jantung dengan darah teroksigenas, berasal dari aorta tepat di atas tempat daun katup aorta menempel.
            Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.
D.    Sirkulasi Sistem Kardiovaskuler
Sistem sirkulasi darah dikenal juga sebagai sistem kardiovaskuler karena memang melibatkan jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskuler) sebagai komponennya, selain itu tentu saja darah juga merupakan bagian dari sistem tersebut.
Di paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2 dimana O2 terikat oleh darah dan CO2 dilepaskan ke paru-paru. Darah yang kaya akan O2 dialirkan ke jantung melalui vena pulmonalis, kemudian oleh jantung dipompakan melalui pembuluh nadi (arteri) ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan O2.
Di jaringan tubuh / organ, terjadi pertukaran kembali antara O2 dan CO2. O2 masuk ke dalam sel jaringan sedangkan CO2 sebagai hasil metabolisme masuk ke dalam darah. Darah yang kaya akan CO2 akan dialirkan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena) dan selanjutnya akan dipompakan ke paru-paru untuk ditukar dengan O2. Begitu seterusnya.
1.      Sirkulasi Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta darah di salurkan masuk kedalam aliran yang terpisah secara progressive memasuki arteri sistemik yang membawa darah tersebut ke organ ke seluruh tubuh kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol yang berdiameter lebih kecil yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi melalui dinding kapiler yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2 pada sebagian besar kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke venule sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari jaringan dan bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada akhirnya darah mengalir kembali ke atrium kanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi sistemik:
a.      Curah jantung
b.      Aliran tekanan
c.       Tahanan sirkulasi iskemik
2.      Sirkulasi Paru
Dari jantung kanan darah dipompakan ke sirkulasi pulmonal. Jantung kanan menerima darah yang miskin oksigen dari sirkulasi sistemik.
Darah di pompakan dari ventrikel kanan ke pulmonal trunk yang mana cabang  arteri pulmonary membawa darah ke paru-paru kanan dan kiri.Pada kapiler pulmonal darah melepaskan CO2 yang di ekshalasi dan mengambil O2.Darah yang teroksigenasi kemudian mengalir ke vena pulmonal dan kembali ke atrium kiri.Tekanan berbagai sirkulasi karena jantung memompa darah secara berulang ke dalam aorta.Tekanan diaorta menjadi tinggi rata-rata 100 mmHg,karena pemompaan oleh jantung bersifat pulsatif,tekanan arteri berfluktuasi antara systole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.
Selama darah mengalir melalui sirkulasi sistemik,tekanan menurun secara progressive sampai dengan kira-kira 0 mmHg,pada waktu mencapai ujung vena cava di atrium kanan jantung.Tekanan dalam kapiler sistemik bervariasi dari setinggi 35 mmHg mendekati ujung arteriol sampai serendah 10 mmHg mendekati ujung vena tetapi tekanan fungsional rata-rata pada sebagian besar pembuluh darah adalah 17 mmHg yaitu tekanan yang cukup rendah dimana sedikit plasma akan bocor ke luar dengan kapiler pori,walaupun nutrient berdifusi dengan mudah ke sel jaringan.Pada arteri pulmonalis tekanan bersifat pulsatif seperti pada aorta tetapi tingkat tekanannya jauh lebih rendah,pada tekanan sistolik sekitar 25 mmHg diastole 8 mmHg.Tekanan arteri pulmonal rata-rata 16 mmHg.Tekanan kapiler paru rata-rata 7 mmHg
3.      Sirkulasi Koroner
Saat kontraksi jantung sedikit mendapat aliran oksigenisasi darah dari arteri koroner cabang dari aorta asendences. Saat relaksasi dimana tekanan darah yang tinggi di aorta darah akan mengalir ke arteri coroner selanjutnya kekapiler kemudian vena coroner.
Perdarahan otot jantung berasal dari aorta melalui dua pembuluh utama,yaitu arteri koroner kanan dan arteri korone kiri.Kedua arteri ini keluar dari sinus valsava.Arteri korone ini berjalan di belakang arteri pulmonal sebagai arteri koroner utama(LMCA : left main coronary artery) sepanjang 1-2 cm.arteri ini bercabang menjadi arteri sirkumflek (LCX :left sirkumplek kiri) dan arteri desenden anterior kiri(LAD :left anterior desenden arteri). LCX berjalan pada sulkus atrioventrikuler mengelilingi permukaan posterior jantung sedangkan LAD berjalan pada sulkus interventrikuler sampai ke apex,kedua pembuluh darah ini akan bercabang-cabang memperdarahi daerah antara kedua sulkus tersebut.

Arteri koroner kanan berjalan kesisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler jantung kanan. Pada dasarnya arteri koroner kanan memperdarahi atrium kanan,vetrikel kanan dan dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Ramus sirkumflek memberi nutrisi pada atrium kiri dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri. Ramus desenden anterior membri nutrisi pada dinding depan ventrikel kiri yang massif.
Meskipun nodus SA letaknya di atrium kanan tetapi hanya 55 % kebutuhan nutrisinya dipasok oleh arteri koroner kanan,sedangkan 45 % lainnya dipasok oleh cabang arteri cirkumflek kiri. Nutrisi untuk nodus AV dan bundle of his dipasok oleh arteri arteri yang melintasi kruk yakni 90 % dari arteri koroner kanan dan 10 % dari arteri sirkumflek.Setelah darah mengalir melalui arteri-arteri sirkulasi koroner dan membawa oksigen dan nutrisi-nutrisi ke otot jantung mengalir masuk ke vena dimana dikumpulkan CO2 dan            zat-zat sampah.
Aliran darah koroner meningkat pada: aktifitas, denyut jantung, dan rangsang sistem syaraf simpatis.

0 komentar:

Posting Komentar