A. Pengertian Elektrofisiologi
Aktivitas listrik jantung merupakan aktivitas dari perubahan
permiabilitas membrane sel yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui
membran. Listrik jantung
terjadi akibat ion (partikel bermuatan seperti natrium, kalium, dan kalsium)
bergerak menembus membrane sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam
sebuah sel mengakibatkan potensial aksi jantung.
Pada keadaan
istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi, artinya terdapat
perbedaan muatan antara bagian dalam membrane yang bermuatan negative dan
bagian luar yang bermuatan positif. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya
impuls listrik, mulailah fase depolarisasi. Permeabilitas membrane sel berubah
dan ion bergerak melintasinya. Dengan bergeraknya ion ke dalam sel, maka bagian
dalam sel akan menjadi positif. Kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi. Sel
otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel – sel tetangganya
mengalami depolarisasi (meskipun dapat terdepolarisasi akibat stimulasi listrik
eksternal). Depolarisasi sebuah sebuah sel system hantaran khusus yang memadai
akan mengakibatkan depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium. Repolarisasi
terjadi saat sel kembali ke keadaan dasar (menjadi lebih negative), dan sesuai
dengan relaksasi otot miokardium.
Setelah influks
natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi, permeabilitas membrane sel
terhadap kalsium akan berubah, sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam
sel. Influks kalsium, yang terjadi selama fase plateau repolarisasi, jauh lebih
lambat daripada natrium dan berlangsung lebih lama. Interaksi antara perubahan
voltase membrane dan kontraksi otot dinamakan kopling elektromekanikal.
Otot jantung,
tidak seperti otot lurik atau otot polos, mempunyai periode refraktori
yang panjang, pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi. Hal
tersebut melindungi jantung dari kontraksi berkepanjangan (tetani), yang dapat
mengakibatkan henti jantung mendadak.
Kopling
elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada komposisi
cairan intertisial sekitar otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah
juga penting, karena kaium mempengaruhi kalium mempengaruhi voltase listrik
normal sel.
B. Ruang jantung (atrium dan ventrikel)
Jantung dipisahkan
dari baris ke puncaknya oleh partisi otot yang disebut septum. Dalam kondisi
sehat, kedua sisi jantung tidak berhubungan. Ruangan jantung terbagi menjadi 2
(dua) bagian. Bagian atas (superior), disebut atrium dan ventrikel terletak
sebelah bawah (posterior), yang secara anatomi mereka terpisah oleh suatu
annulus fibrosus. Atrium dan ventrikel juga di bagi dua yaitu bagian kiri
(sinistra) dan bagian kan (dekstra). Sehingga ruang jantung berjumlah empat
ruang. Secara fungsional jantung terbagi menjadi dua alat pompa kanan dan alat
pompa kiri yang memompa darah sistemik.
1. Atrium dekstra
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen
dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui
katub dan selanjutnya ke paru.
Atrium dekstra
terdiri dari rongga utama dan aurucula. Yang di bagian dalam membentuk suatu rigi, crista terminalis. Bagian utama
atrium yang terletak posterior terhadap rigi terdapat dinding halus dan
secara embriologis berasal dari sinus venusus. Bagian atrium yang terletak di depan rigi mengalami terabekulasi
akibat berkas serabut – serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari
crista terminalis ke aurucula. Bagian anterior ini secara embriologis berasal
dari atrium primitive.
Vena cava superior
bermuara kedalam bagian atas atrium kanan, muara ini tidak mempunyai katup. Vena
ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah atas tubuh. Vena cava inferior
(lebih besar dibandingkan vena cava superior) bermuara ke dalam bagian bawah
atrium kanan. Vena ini dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi. Sinus
coronaries bermuara ke dalam atrium kanan antara vena cava inferior dan ostium
atrioventrikuler. Ostium atrioventrikuler kanan terletak anterior terhadap
muara vena cava inferior dan dilindungi oleh valve trikuspidalis. Juga terdapat
banyak muara vena – vena kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung dan
bermuara langsung ke dalam atrium kanan.
2. Ventrikel dekstra
Bilik kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang
kaya akan karbondioksida dari atrium dexter melalui Valvula trikuspidalis/katup
trikuspidal. Selain itu berfungsi memompa darah ke pulmo melalui valvula
pulmonalis dan disalurkan ke pulmo oleh pembuluh arteri pulmonalis sinister.
Ventrikel dekstra
berhubungan dengan atrium dekstra melalui ostium atrioventrikuler dexstrum dan
dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga
mendekati ostium trunci pulmonalis, ventrikel dekstra menjadi berbentuk corong,
pada tempat ini dinamakan infundibulum. Dinding ventrikel jauh lebih tebal
dibandingkan atrium dekstra dan menunjukkan beberapa rigi yang menonjol ke
dalam yang dibentuk oleh berkas – berkas otot. Rigi yang menonjol menyebabkan
dinding ventrikel seperti busa dan dikenal sebagai trabecula carnae.
Trabeculae terdiri
dari tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas musculus papillaris, yang menonjol
ke dalam, melekat pada basisnya pada dinding ventrikel, apexsnya dihubungkan
oleh tali fibrosa ke daun valve tricuspidalis. Jenis kedua adalah melekat
dengan ujungnya pada dinding ventrikel, di tengahnya bebas. Salah satu
diantaranya, moderator band, menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding
anterior. Yang membawa cabang kanan berkas atrioventrikularis yang merupakan
bagian dari system penghantar jantung. Jenis ketiga adalah sederhana,
terdiri atas rigi – rigi yang nyata. Valve tricuspidalis melindungi ostium
atrioventrikular. Yang terdiri atas tiga kuspis yang dibentuk oleh lipatan
endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya.
Cuspis tersebut
adalah cuspis anterior, septalis, dan inferior. Cupis anterior terletak
berhadapan dengan septum interventrikuler dan cuspis inferior terletak di
inferior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan
ujung bebasnya dan permukaan ventrikularnya diletakkan pada chorda tendinea. Chorda
tendinea menghubungkan cuspis dengan musculus papilaris. Bila ventrikel
kontraksi dan mencegah agar cuspis tidak terdorong masuk ke atrium dan terbalik
waktu tekanan intraventrikular meningkat. Untuk membantu prose ini, chorda
terdinea salah satu musculus papillaris dihubungkan dengan bagian dua cuspis
yang berdekatan.
Valve pulmonalis
melindungi ostium pulmonalis. Terdiri dari tiga cuspis semilunaris yang
dibentuk dari lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang
meliputinya. Pinggir bawah setiap cuspis yang melengkung melekat pada dinding
atrium. Muluat muara cuspis arahnya ke atas, ke dalam truncus pulmonalis
terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus, salah satu diantaranya terletak
di luar terhadap masing – masing cuspis. Cuspis semilunaris ada tiga yaitu satu
di posterior dan dua di anterior. Selama sistolik ventrikel, cuspis katup
tertekan pada dinding truncus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama
diastolic, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk ke sinus, cuspis katup terisi,
terletak aposisi di tengah lumen, dan menutup ostium pulmonalis.
3. Atrium sinistra
Atrium kiri
menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis.
Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya
ke seluruh tubuh melalui aorta.
Atrium sinistra
terdiri atas rongga utama dan aurikula. Atrium sinistra terletak di belakang
atrium dekstra dan membentuk sebagian besar basis atau pacies posterior
jantung. Di belakang atrium kiri terdapat siniu obliqus pericardium serusum,
dan pericardium fibrosum memisahkannya dari esophagus. Bagian dalam atrium kiri
halus, tetapi aurikula mempunyai rigi – rigi optot seperti aurikula kanan.
Empat V.pulmonalis
, dua jari dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan tidak mempunyai katup. Ostium
atrioventricular kiri dilindungi oleh valva mitralis.
4. Ventrikel sinistra
Bilik kiri adalah ruang jantung yang memerima darah yang
kaya oksigen dari atrium sinister melalui valvula mitral dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui valvula
aorta/valvula semilunaris dan pembuluh nadi besar atau aorta.
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventikular
sinistra dengan aorta melalui ostium aorta. Dinding ventrikel sinistra tiga
kali lebih tebal dibandingkan dinding ventrikel dekstra. Pada potongan
melintang, ventrikel sinistra berbentuk sirkular, ventrikel dekstra kresentrik
karena penonjolan septum interventrikular ke dalam rongga ventrikel dekstra.
Terdapat trabecula carnae yang berkembang cukup baik, dua muskulus papillaris
yang besar, tetapi tidak terdapat moderator band. Bagian ventrikel di bawah
ostium aortae dinamakan vesstibulum aortae.
Valve mitralis
melindungi ostium antrioventrikuler. Terdiri atas dua cuspis, satu cuspis
anterior dan satu cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan valve
tricuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium
atrioventrikuler dan aortae. Perlekatan chordate tendinae ke cuspis dan
muskulus papillaris sama seperti valve tricuspidalis.
Valve aortae
melindungi ostium aortae dan
strukturnya persis sama dengan valve pulmonalis. Salah satu cuspis terletak
pada dinding anterior dan dua terletak pada dinding posterior. Di belakang
masing-masing cuspis dinding aorta menonjol untuk membentuk sinius aorta. Sinus aorta anterior merupakan asal arteri coronaria
dekstra, dan sinus posterior sinistra merupakan asal arteri coronaria sinistra.
C. Katup Jantung
1. Katup atrioventrikuler
a. Katup trikuspidalis
Katup yang
terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan yang mempunyai
3 buah daun katup ( trikuspid) yang berbentuk segitiga, yang masing –
masing terdiri dari lapisan ganda endokardium yang diperkuat oleh jaringn
fibrosa. Permukaan bawah daun katup merupakan tempat menempel sejumlah tali
tendinosa halus (kordae tendinae) yang berasal dari otot papilaris pada dinding
ventrikel. Katup trikusvidalis berfungsi untuk mencegah kembalinya aliran darah
menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Saat
ventrikel berkontraksi darah dipompa balik ke arah pintu atrioventrikular,
tetapi dicegah masuk ke atrium oleh daun – daun katup yang menutup akibat
peningkatan tekanan di dalam ventrikel. Kontraksi otot – otot papilaris akan
menegangkan kordae tendinae sehingga mencegah daun – daun katup masuk ke atrium
kiri.
b. Katup bikuspidalis (mitral)
Sedangkan katup
yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai
dua buah daun katup ( Mitral). Yang strukturnya mirip katup
atrioventrikular deksra. Katup ini mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup saat
kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
a. Katup Pulmonal
Terletak pada arteri
pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Setelah
katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengn jaringan paru kanan dan
kiri. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri
dari katup 3 daun katup terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup
bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
Darah yang kembali
ke jantung dari miokardium akan melalui sinus koroner dan langsung masuk ke
dalam atrium kanan. Lubang sinus koroner dilindungi oleh katup semi sirkular
tipis (katup sinus koroner) yang mencegah aliran balik darah ke dalam sinus
selama kontraksi atriu kanan.
b. Katup Aorta
Terletak antara ventrikel
kiri dan aorta. Katup aorta terdiri dari 3 katup yang terdapat pada
pangkal aorta, yang mengelilingi pintu masuk ke dalam aorta dari ventrikel
sinistra. Daun katup berbentuk semilunar dan difiksasi pada sisi lengkungnya ke
dinding aorta, sedangkan sisi lurus dibiarkan bebas sehingga terbentuk kantung
yang menghadap ke aorta.
Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir ke
seluruh tubuh. Ketika darah mengalir dari ventrikel kiri ke dalam aorta, daun –
daun katup menempel datar pada dindidng pembuluh. Sebaliknya katup akan menutup
pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali ke
dalam ventrikel kiri. Ketika ventrikel relaksasi maka kantung terisi darah dan
menggelembung, bertemu di tengah – tengah dan menutup lubang sepenuhnya
sehingga mencegah darah mengalir balik ke dalam ventrikel. Arteri koroner, yang
menyuplai otot jantung dengan darah teroksigenas, berasal dari aorta tepat di
atas tempat daun katup aorta menempel.
Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang
simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel
ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi,
dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh
darah arteri.
D. Sirkulasi
Sistem Kardiovaskuler
Sistem sirkulasi darah dikenal juga sebagai sistem
kardiovaskuler karena memang melibatkan jantung (kardio) dan pembuluh darah
(vaskuler) sebagai komponennya, selain itu tentu saja darah juga merupakan
bagian dari sistem tersebut.
Di paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2 dimana O2
terikat oleh darah dan CO2 dilepaskan ke paru-paru. Darah yang kaya akan O2
dialirkan ke jantung melalui vena pulmonalis, kemudian oleh jantung dipompakan
melalui pembuluh nadi (arteri) ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan O2.
Di jaringan tubuh / organ, terjadi pertukaran kembali antara
O2 dan CO2. O2 masuk ke dalam sel jaringan sedangkan CO2 sebagai hasil
metabolisme masuk ke dalam darah. Darah yang kaya akan CO2 akan dialirkan kembali ke jantung melalui pembuluh
balik (vena) dan selanjutnya akan dipompakan ke paru-paru untuk ditukar dengan
O2. Begitu
seterusnya.
1.
Sirkulasi
Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta
darah di salurkan masuk kedalam aliran yang terpisah secara progressive
memasuki arteri sistemik yang membawa darah tersebut ke organ ke seluruh tubuh
kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol
yang berdiameter lebih kecil yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari
kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi melalui dinding kapiler
yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2 pada sebagian
besar kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke
venule sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari
jaringan dan bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada
akhirnya darah mengalir kembali ke atrium kanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi sistemik:
a.
Curah jantung
b.
Aliran tekanan
c.
Tahanan sirkulasi iskemik
2.
Sirkulasi
Paru
Dari jantung kanan
darah dipompakan ke sirkulasi pulmonal. Jantung kanan menerima darah yang
miskin oksigen dari sirkulasi sistemik.
Darah di pompakan dari ventrikel kanan ke pulmonal trunk
yang mana cabang arteri pulmonary membawa darah ke paru-paru kanan dan
kiri.Pada kapiler pulmonal darah melepaskan CO2 yang di ekshalasi dan mengambil
O2.Darah yang teroksigenasi kemudian mengalir ke vena pulmonal dan kembali ke
atrium kiri.Tekanan berbagai sirkulasi karena jantung memompa darah secara
berulang ke dalam aorta.Tekanan diaorta menjadi tinggi rata-rata 100
mmHg,karena pemompaan oleh jantung bersifat pulsatif,tekanan arteri
berfluktuasi antara systole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.
Selama darah mengalir melalui sirkulasi sistemik,tekanan
menurun secara progressive sampai dengan kira-kira 0 mmHg,pada waktu mencapai ujung vena cava di atrium
kanan jantung.Tekanan dalam kapiler sistemik bervariasi dari setinggi 35 mmHg
mendekati ujung arteriol sampai serendah 10 mmHg mendekati ujung vena tetapi
tekanan fungsional rata-rata pada sebagian besar pembuluh darah adalah 17 mmHg
yaitu tekanan yang cukup rendah dimana sedikit plasma akan bocor ke luar dengan
kapiler pori,walaupun nutrient berdifusi dengan mudah ke sel jaringan.Pada
arteri pulmonalis tekanan bersifat pulsatif seperti pada aorta tetapi tingkat
tekanannya jauh lebih rendah,pada tekanan sistolik sekitar 25 mmHg diastole 8
mmHg.Tekanan arteri pulmonal rata-rata 16 mmHg.Tekanan kapiler paru
rata-rata 7 mmHg
3.
Sirkulasi
Koroner
Saat kontraksi jantung sedikit mendapat aliran oksigenisasi
darah dari arteri koroner cabang dari aorta asendences. Saat relaksasi dimana
tekanan darah yang tinggi di aorta darah akan mengalir ke arteri coroner selanjutnya kekapiler kemudian vena
coroner.
Perdarahan otot
jantung berasal dari aorta melalui dua pembuluh utama,yaitu arteri koroner
kanan
dan arteri korone kiri.Kedua arteri ini keluar dari sinus valsava.Arteri korone
ini berjalan di belakang arteri pulmonal sebagai arteri koroner utama(LMCA :
left main coronary artery) sepanjang 1-2 cm.arteri ini bercabang menjadi arteri
sirkumflek (LCX :left sirkumplek kiri) dan arteri desenden anterior kiri(LAD
:left anterior desenden arteri). LCX berjalan pada sulkus atrioventrikuler
mengelilingi permukaan posterior jantung sedangkan LAD berjalan pada sulkus
interventrikuler sampai ke apex,kedua pembuluh darah ini akan bercabang-cabang
memperdarahi daerah antara kedua sulkus tersebut.
Arteri koroner kanan berjalan kesisi kanan jantung, pada
sulkus atrioventrikuler jantung kanan. Pada dasarnya arteri koroner kanan
memperdarahi atrium kanan,vetrikel kanan dan dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Ramus sirkumflek memberi
nutrisi pada atrium kiri dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri.
Ramus desenden anterior membri nutrisi pada dinding depan ventrikel kiri yang
massif.
Meskipun nodus SA
letaknya di atrium kanan tetapi hanya 55 % kebutuhan nutrisinya dipasok oleh
arteri koroner kanan,sedangkan 45 % lainnya dipasok oleh cabang arteri
cirkumflek kiri. Nutrisi untuk nodus AV dan bundle of his dipasok oleh arteri
arteri yang melintasi kruk yakni 90 % dari arteri koroner kanan dan 10 % dari
arteri sirkumflek.Setelah darah mengalir melalui arteri-arteri sirkulasi
koroner dan membawa oksigen dan nutrisi-nutrisi ke otot jantung mengalir masuk
ke vena dimana dikumpulkan CO2
dan zat-zat
sampah.
Aliran darah
koroner meningkat pada: aktifitas, denyut jantung, dan rangsang
sistem syaraf simpatis.
0 komentar:
Posting Komentar