Minggu, 06 Mei 2012

Asuhan keperawatan Kista Ovarium


Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong
Pembagian tumor ovarium :
1.      Tumor Nonneoplastik.
a.      Tumor akibat radang
b.      Tumor lain :
o   Kista folikel
o   Kista korpus luteum
o   Kista lutein
o   Kista inklusi germinal
o   Kista endometrium
o   Kista stein – Leventhal.
2.      Tumor neoplastik
a.      Tumor Jinak
o   Tumor Kistik
Kistoma ovari simpleks
Kistadenoma ovari serosum
Kistadenoma ovari musinosum
Kista endimetroid
Kista dermoid.
b.      Tumor Solit
Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, linfangioma.
Tumor brenner
Tumor sisa adrenal
c.       Tumor ganas Ovarium.


Kemungkinan Diagnosa Yang muncul.
1.      Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor.
2.      Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
3.      Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang adequat.
4.      Resiko gangguan BAB / BAK berhubungan dengan penekanan daerah sekitar tumor.
Intervensi Keperawatan.
1.      Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor
(Tujuan: Setelah diberi tindakan kepw,nyeri berkurang sampai hilang sama sekali)
a.      Kaji tingkat dan intensitas nyeri.
(R/ mengidentifikasi lingkup masalah)
b.      Atur posisi senyaman mungkin.
(R/ Menurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri)
c.       Kolabarasi untuk pemberian terapi analgesik.
(R/menghilangkan rasa nyeri)
d.     Ajarkan dan lakukan tehnik relaksasi.
(Merelaksasi otot – otot tubuh).

2.      Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
(Tujuan : Setelah 1 X 24 Jam diberi tindakan, gangguan rasa nyaman (cemas) berkurang.
a.      Kaji  dan pantau terus tingkat kecemasan klien.
(R/ mengidentifikasi lingkup masalah secara dini, sebagai pedoman tindakan selanjutnya )
b.      Berikan penjelasan tentang semua permasalahan yang berkaitan dengan penyakitnya.
(R/ Informasi yang tepat menambah wawasan klien sehingga klien tahu tentang keadaan dirinya )
c.       Bina hubungan yang terapeutik dengan klien.
(R/ Hubungan yang terapeutuk dapat menurunkan tingkat kecemasan klien.
3.      Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang adequat.
(Tujuan : Selama dalam perawatan, infeksi luka operasi tidak terjadi)
a.      Pantau dan observasi terus tentang keadaan luka operasinya.
(R/ Deteksi dini tentang terjadinya infeksi yang lebih berat )
b.      Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik dan antiseptik.
(R. menekan sekecil mungkin sumber penularan eksterna )
c.       Kolaborasi dalam pemberian antibiotika.
(Membunuh mikro organisme secara rasional )

0 komentar:

Posting Komentar