A. Pengkajian.
Data dasar Pengkajian
1. Identitas :
Jenis kelamin : pada pria mungkin
disebabkan hipertropi prostat
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama tidak bisa
kending.kencing sedikit dengan atau tanpa keluhan lainnya
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya penyakit infeksi, kronis atau
penyakit predisposisi terjadinya GGA serta kondisi pasca akut
4. Pola kebutuhan
a. Aktivitas dan istirahat
b. Gejala : keletihan, kelemahan,
malaise
c. Tanda : Kelemahan otot,
kehilanggan tonus
5. Sirkulasi
Tanda :
Hipotensi/hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah/halus, hipotensi
orthostatik (hipovolemia), hipervolemia (nadi kuat), oedema jaringgan umum,
pucat, kecenderungan perdarahan
6. Eliminasi
Gejala :
Perubahan pola kemih : peninggkatan frekuensi, poliuria (kegagalan dini) atau
penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir), disuria, ragu-ragu berkemih,
dorongan kurang, kemih tidak lampias, retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi),
abdomen kembung, diare atau konstipasi, Riwayat Hipertropi prostat,
batu/kalkuli
Tanda :
Perubahan warna urine menjadi lebih pekat/gelap, merah, coklat, berawan,
Oliguria (bisanya 12-21 hari); poliuria (2-6 l/hari)
7. Makanan/cairan
Gejala :
Peningkatan berat badan (edema), penurunan berat badan (dehidrasi), mual,
muntah, anoreksia, nyeri ulu hati, riwayat penggunaan diuretik
Tanda :
Perubahan turgor kulit/kelembaban, edema
8. Neurosensorik
Gejala :
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, sindrom ‘kaki gelisah”
Tanda :
Gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilanggan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran
(azotemia, ketidakseimbanggan elektrolit/asam/basa); kejang, aktivitas kejang
9. Nyeri/Kenyamanan
Gejala :
nyeri tubuh, sakit kepala
Tanda :
Prilaku berhati-hati, distraksi, gelisah
10. Pernafasan
Gejala :
Nafas pendek
Tanda :
Tachipnea, dispnea, peninggkatan frekuensi dan kedalaman pernafasan (kussmaul),
nafas amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda (edema paru)
11. Keamanan
Gejala : ada
reakti tranfusi
Tanda :
Demam (sepsis, dehidrasi), ptechie, echimosis kulit, pruritus, kulit kering
12. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala :
Riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urinarius,
malignansi, riwayat terpapar toksin, obat nefrotik dengan pengunan berulang,
riwayat tes diagnostik dengan kontras radiografik. Kondisi yang terjadi
bersamaan : tumor sal kemih; sepsis gram negatif, trauma/cidera, perdarahan,
DM, gagal jantung/hati.
13. Rencana Pemulangan :
Memerlukan bantuan pemilihan obat,
pengobatan, suplai, transport, tugas pemeliharaan rumah
14. Pemeriksaan Diagnostik
a. Urine
Volume , 400 ml/24 jam, terjadi
24-48 jam setelah ginjal rusak
Warna kotor, sedimen kecoklatan
menunjukkan adanya darah, Hb, Myoglobin. Porfirin. Berat jenis < 1,020
menunjukkan penyakit ginjal, contoh Glumerulonefritis, pyelonefritis demam
kehilangan kemampuan untuk memekatkan, BJ 1,020 menunjukkan kerusakan ginjal
berat. pH Urine > 7,00 menunjukkan ISK, NTA dan GGK. Osmolalitas kurang dari
350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan ginjal dan rasio urine.serum sering 1 : 1
Creatinin clearance : mungkin seara bermakna
menurun sebelum BUN dan ceatinin serum meningkat secara bermakna
Natrium biasanya menurun, tetapi
dapat lebih dari 40mEq/L bila ginjal tidak mampu mengabsorbsi natrium
Bikarbonat meningkat bila ada
asidosis metabolik
b. Darah
Hb menurun/tetap, SDM sering
menurun, pH kurang dari 7,2 (asidosis metabolik) dapat terjadi karenan
penurunan fungsi ginjal untuk mengekstresikan hidrogen dan hasil akhir
mtabolisme. BUN/Kreatini sering meningkat dengan proporsi 10 : 1. Osmolaritas
serum lebih dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine. Kalium meingkat
sehubungan dnegan retensi seiring dengan perpindahan selular (asidosis) atau
penggeluaran jaringan (hemolisis SDM). Natrium biasanya meninggkat. PH, Kalsium
dan bicarbonat menurun. Clorida, Magnesium dan Fosfat meningkat.
c. Retrograde Pyelografi menunjukkan
abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
d. Arteriogram ginjal untuk mengkaji
sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskularitas dan massa
e. Sistouretrogram berkemih : menunjukkan
ukuran kandung kemih, refluks, retensi.
f. USG Ginjal untuk menentukan ukuan
ginjal dan massa kista, obstruksi sal kemih atas.
g. MRI : memberikan informasi tentang
jaringan lunak
h. EKG : mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan asam/basa
B. Diagnosa
Keperawatan
Perubahan Volume Cairan : Berlebih s.d Retensi air
Tujuan : Keseimbangan cairan dqn elektrolit tercapai
dengan nilai laboratorium dalam batas normal.
|
|
Intervensi
|
Rasional
|
Awasi nadi, tekanan darah dan CVP
|
Takikardia dan hipertensi dapat
terjadi karena kegagalan ginjal untuk mengelaurakan urine, pembatsan cairan
berlebihan selama mengobati hipovoleia/hipotensi atau perubahan fase oliguria
gagal ginjal dan atau perubahan sistem renin-angiotensin
|
Catat Intake dan Output akurat,
ukur kehilangan GI dan IWL
|
Perlu untuk mengetahui fungsi
ginjal, kebutuhan pengantian cairan, dan penurunan resiko kelebihan caiaran
|
Awasi BJ Urine
|
Mengukur kemampuan ginjal untuk
mengkonsentrasikan urine. Pada gagal intrarenal, BJ biasanya < 1,010
menunjukkan kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine
|
Kaji adanya oedema
|
Edema terjadi terutama pada daerah
yang menggantung dari tubuh seperti tangan dan kaki, area lumbosakral.Edema
periorbital menunjukkan tanda perpindahan cairan
|
Auskultasi bunyi paru/jantung
|
Kelebihan cairan dapat menimbulkan
oedema paru dan bunyi jantung ekstra
|
Kaji tingkat kesadaran
|
Untuk mengetahuai adanya perpindahan
vairan, akumulasi toksin, asidosis, ketidakseimbangan elektrolit atau adanya
hipoksia
|
Kolaborasi
|
|
Pemeriksaan lab : BUN, Creat,
Nartium dan Cratinin Urine, Na serum, K serum, Hb/Ht
|
Evaluasi laboratorik terhadap perkembangan/dampak
penyakit terhadap tubuh
|
Berikan/batasi cairan sesuai
indikasi
|
Manajemen cairan ditentukan dari
seluruh keluaran cairan ditambah IWL
|
Berikan diuretik, manitol
|
Diberikan pada fase oliguri pada
GGA pada upaya mengubah fase nonoliguria, untuk melebarkan lumen tubular dari
debris, menurunkan hiperkalemia dan meningkatkan kelebihan volume sirkulasi
|
Berikan obat antiihipertensi
|
Mencegah hipertensi sekunder yang
mungkin menyertai GGA
|
Resiko tinggi untuk Perubahan Nutrisi : Kurang dari
Kebutuhan b.d pembatasan diet, peningkatan kebutuhan metabolik
Tujuan : Mempertahankan berat-badan sepeti yang
diindikasikan situasi individu, bebas oedema
|
|
Intervensi
|
Rasional
|
Kaji/catat masukan diet
|
Membantu mengindentiifikasi
defisiensi dan kebutuhan diet. Kondisi fisik umum, gejala uremik (contoh
mual, anoreksia, ganngguan rasa) dan pembatasan diet multipel mempengaruhi
pemasukan makanan
|
Berikan makanan sedikit dan sering
|
Meminimalkan anoreksia dan mual
sehubungan dengan status uremik/penurunan peristaltik
|
Berikan daftar makanan yang
diizinkan
|
Memberiikan pada pasien tindakan
kontrol dan pembatasan diet. Makanan dari rumah dapat meningkatkan nafsu
makan
|
Tawarkan perawatan mulut, berikan
permen karet
|
Meningkatkan kesegaran area mulut
untuk meningkatkan nafsu makan. Pencucian dengan asam asetat membantu
menetralkan amonia yang dibentuk oleh perubahan urea
|
Timbang BB tiap minggu
|
Pasien puasa/katabolik akan secara
normal kehilangan 0,2-0,5 kg/hari. Perubahan kelebihan 0,5 dapat menunjukkan
perpindahan keseimbangan cairan
|
Kolaborasi
|
|
Awasi BUN, Albumin serum, Na &
K
|
Indikator kebutuhan nutrisi,
pembatasan, dan kebutuhan/efektifitas terapi
|
Konsul dengan ahli gizi
|
Menentukan kalori individu dan
kebutuhan nutrisi dalam pembatasan dan mengidentifikasi rute paling efektif
asupan nutrisi
|
Berikan tinggi kalori, rendah
protein rendah garam.
|
Jumlah protein yang dibutuhkan kurang
darinormal kecuali pasien dialisis. Karbohidrat memenuhi kebutuhan energi dan
membatasi katabolisme., mencegah pembentukan asam keto dari oksidasi protein
dan lemak. Asam amino esensial untuk memperbaiki keseimbangan dan status
nutrisi
|
Lihat Juga Konsep Penyakit Gagal Ginjal Akut
2 komentar:
Info juga kalau mau cari pengobatan gagal ginjal selain cuci darah di rumah sakit bisa juga brobat dengan dr eliza ,beliau dr umum yang tugas di aceh besar di salah satu puskes di aceh.
Banyak yang sudah sembuh dengan beliau terutama gagal ginjal akut,tr masuk saya.
Bila jauh bisa pesan resep obat nya saja dan rajin konsultasi...
Lebih lengkapnya bisa hub beliau langsung
Ini no beliau 0822-9498-9494
Info juga kalau mau cari pengobatan gagal ginjal selain cuci darah di rumah sakit bisa juga brobat dengan dr eliza ,beliau dr umum yang tugas di aceh besar di salah satu puskes di aceh.
Banyak yang sudah sembuh dengan beliau terutama gagal ginjal akut,tr masuk saya.
Bila jauh bisa pesan resep obat nya saja dan rajin konsultasi...
Lebih lengkapnya bisa hub beliau langsung
Ini no beliau 0822-9498-9494
Posting Komentar