A. Pengkajian
1.
Biodata
a.
Umur : Biasanya terjadi pada anak-anak umur 2-10 tahun
dan jarang ditemukan pada bayi berumur dibawah 6 bulan dari pada orang dewasa
diatas 15 tahun
b.
Suku bangsa : Dapat terjadi diseluruh dunia terutama di
negara-negara miskin
c.
Tempat tinggal : Biasanya terjadi pada penduduk di
tempat-tempat pemukiman yang rapat-rapat, higine dan sanitasi jelek dan
fasilitas kesehatan yang kurang
2.
Keluhan Utama
Klien marasakan demam yang tidak terlalau tinggi, lesu, pucat, sakit
kepala, anoreksia, lemah
3.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, lesu, pucat, sakit kepala,
anoreksia
4.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengalami peradangan kronis pada tonsil, sinus, faring, laring, dan
saluran nafas atas dan mengalami pilek dengan sekret bercampur darah
5.
Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami difteri
6.
Pola Fungsi Kesehatan
a.
Pola nutrisi dan metabolisme: Jumlah
asupan nutrisi kurang disebabkan oleh anoraksia
b.
Pola aktivitas
Klien mengalami gangguan aktivitas karena malaise dan demam
c.
Pola istirahat dan tidur
Klien mengalami sesak nafas sehingga mengganggu istirahat dan tidur
d.
Pola eliminasi
Klien mengalami penurunan jumlah urin dan feses karena jumlah asupan
nutrisi kurang disebabkan oleh anoreksia
B.
Diagnosa
Keperawatan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia
C.
Perencanaan
1.
Tujuan
:
Meningkatkan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi terpenuhi
2. Kriteria Hasil
a.
Klien dapat meningkat berat badan sesuai tujuan
b.
Klien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi
3.
Intervensi
a.
Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan
o
Faktor ini menentukan pemilihan terhadap jenis makanan
b.
Berikan perawatan mulut sering dan sebelum makan
o
Pasien cenderung mengalami luka dan atau perdarahan gusi
dan rasa tak enak pada mulut dimana menambah anoraksia
c.
Berikan makanan sedikit dan sering
o
Meningkatkan asupan nutrisi
d.
Ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori
o
Memberikan informasi tentang kebutuhan pemasukan/
defisiensi
e.
Timbang berat badan sesuai indikasi
o
Mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah
pemberian nutrisi
f.
Jaga keamanan saat memberikan makanan pada pasien,
seperti tinggikan kepala tempat tidur selama makan atau selama pemberian makan
lewat selang NGT.
o
Menurunkan resiko regurgitasi dan atau terjadinya
aspirasi
g.
Tingkatkan kenyamanan, lingkungan yang santai termasuk
sosialisasi saat makan. Anjurkan orang terdekat untuk membawa makanan yang
disukai pasien
Sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan dan menormalkan fungsi makan
Sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan dan menormalkan fungsi makan
h.
Kolaborasi dengan ahli gizi
o
Untuk mengidentifikai kebutuhan kalori (nutrisi
tergantung pada usia, berat badan, ukuran tubuh, dan keadaaan penyakit)
Lihat Juga Konsep penyakit Difteri
0 komentar:
Posting Komentar