Sabtu, 05 Mei 2012

Asuhan Keperawatan Difteri


A.    Pengkajian
1.      Biodata
a.       Umur : Biasanya terjadi pada anak-anak umur 2-10 tahun dan jarang ditemukan pada bayi berumur dibawah 6 bulan dari pada orang dewasa diatas 15 tahun
b.      Suku bangsa : Dapat terjadi diseluruh dunia terutama di negara-negara miskin
c.       Tempat tinggal : Biasanya terjadi pada penduduk di tempat-tempat pemukiman yang rapat-rapat, higine dan sanitasi jelek dan fasilitas kesehatan yang kurang
2.      Keluhan Utama
Klien marasakan demam yang tidak terlalau tinggi, lesu, pucat, sakit kepala, anoreksia, lemah
3.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, lesu, pucat, sakit kepala, anoreksia
4.      Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengalami peradangan kronis pada tonsil, sinus, faring, laring, dan saluran nafas atas dan mengalami pilek dengan sekret bercampur darah
5.      Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami difteri
6.      Pola Fungsi Kesehatan
a.       Pola nutrisi dan metabolisme: Jumlah asupan nutrisi kurang disebabkan oleh anoraksia
b.      Pola aktivitas
Klien mengalami gangguan aktivitas karena malaise dan demam
c.       Pola istirahat dan tidur
Klien mengalami sesak nafas sehingga mengganggu istirahat dan tidur
d.      Pola eliminasi
Klien mengalami penurunan jumlah urin dan feses karena jumlah asupan nutrisi kurang disebabkan oleh anoreksia

B.     Diagnosa Keperawatan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia

C.    Perencanaan
1.      Tujuan :
Meningkatkan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi terpenuhi
2.      Kriteria Hasil
a.       Klien dapat meningkat berat badan sesuai tujuan
b.      Klien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi
3.      Intervensi
a.       Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan
o   Faktor ini menentukan pemilihan terhadap jenis makanan
b.      Berikan perawatan mulut sering dan sebelum makan
o   Pasien cenderung mengalami luka dan atau perdarahan gusi dan rasa tak enak pada mulut dimana menambah anoraksia
c.       Berikan makanan sedikit dan sering
o   Meningkatkan asupan nutrisi
d.      Ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori
o   Memberikan informasi tentang kebutuhan pemasukan/ defisiensi
e.       Timbang berat badan sesuai indikasi
o   Mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi
f.       Jaga keamanan saat memberikan makanan pada pasien, seperti tinggikan kepala tempat tidur selama makan atau selama pemberian makan lewat selang NGT.
o   Menurunkan resiko regurgitasi dan atau terjadinya aspirasi
g.      Tingkatkan kenyamanan, lingkungan yang santai termasuk sosialisasi saat makan. Anjurkan orang terdekat untuk membawa makanan yang disukai pasien
Sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan dan menormalkan fungsi makan
h.      Kolaborasi dengan ahli gizi
o   Untuk mengidentifikai kebutuhan kalori (nutrisi tergantung pada usia, berat badan, ukuran tubuh, dan keadaaan penyakit)

0 komentar:

Posting Komentar