1. Riwayat
Kesehatan Keluarga
2. Adakah
keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
3. Riwayat
Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
4. Berapa lama klien menderita DM,
bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara
minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
5.
Aktivitas/ Istirahat :
Letih,
Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
6.
Sirkulasi
Adakah
riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus
pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
7.
Integritas Ego
Stress,
ansietas
8.
Eliminasi
Perubahan
pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
9.
Makanan / Cairan
Anoreksia,
mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
10. Neurosensori
Pusing,
sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan
penglihatan.
11. Nyeri
/ Kenyamanan
Abdomen
tegang, nyeri (sedang / berat)
12. Pernapasan
Batuk
dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
13. Keamanan
Kulit
kering, gatal, ulkus kulit.
B.
Diagnose Keperawatan
1. Defisit
volume cairan berhubungan dengan hiperglikemia, diare, muntah, poliuria,
evaporasi.
2. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan
metabolisme protein, lemak.
3. Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.
4. Resiko
infeksi berhubungan dengan penurunan fungsi leucosit/ gangguan sirkulasi.
5. Resiko
gangguan persepsi sensoris : penglihatan berhubungan dengan perubahan fungsi
fisiologis akibat ketidakseimbangan glukosa/insulin atau karena
ketidakseimbangan elektrolit.
6. Hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan energi, perubahan kimia darah,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, infeksi, hipermetabolik.
7. Nyeri
berhubungan dengan adanya ulcus (luka diabetes mellitus).
8. Penurunan
rawat diri berhubungan dengan kelemahan.
9. Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya, prognosis penyakit dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan interprestasi (Doengoes,
2001).
C.
INTERVENSI
Diagnosa : Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan adanya luka.
Tujuan :
Klien akan mempertahankan integritas kulit tetap utuh dan
terhindar dari inteksi dengan kriteria :
1. Tidak ada tanda – tanda infeksi.
2. Tidak ada luka.
3. Tidak ditemukan adanya perubahan warna kulit.
Intervensi :
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
o Observasi tanda – tanda infeksi
o Ajarkan klien untuk mencuci tangan dengan baik, untuk
mempertahankan kebersihan tangan pada saat melakukan prosedur.
|
o
Kemerahan, edema, luka drainase, cairan dari luka menunjukkan adanya
infeksi.
o
Mencegah cross contamination.
|
o Pertahankan kebersihan kulit.
o Dorong klien mengkonsumsi diet secara adekuat dan
intake cairan 3000 ml/hari
o Antibiotik bila ada indikasi
|
o
Gangguan sirkulasi perifer dapat terjadi bila menempatkan pasien pada
kondisi resiko iritasi kulit.
o Peningkatan pengeluaran urine akan mencegah statis dan
mempertahankan PH urine yang dapat mencegah terjadinya perkembangan bakteri.
o
Mencegah terjadinya perkembangan bakteri.
|
Lihat Juga Konsep Penyakit Diabetes Melitus
0 komentar:
Posting Komentar