Minggu, 06 Mei 2012

Asuhan Keperawatan Apendiksitis


A.    Pengkajian
Riwayat:
Data yang dikumpulkan perawat dari klien dengan kemungkinan apendisitis meliputi : umur, jenis kelamin, riwayat pembedahan, dan riwayat medik lainnya, pemberian barium baik lewat mulut/rektal, riwayat diit terutama makanan yang berserat.
1.      Data Subyektif
a.      Sebelum operasi
o   Nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut kanan bawah
o   mual, muntah, kembung
o   Tidak nafsu makan, demam
o   Tungkai kanan tidak dapat diluruskan
o   Diare atau konstipasi
b.     Sesudah operasi
o   Nyeri daerah operasi
o   Lemas
o   Haus
o   Mual, kembung
o   Pusing
2.      Data Obyektif
a.      Sebelum operasi
o   Nyeri tekan di titik Mc. Berney
o   Spasme otot
o   Takhikardi, takipnea
o   Pucat, gelisah
o   Bising usus berkurang atau tidak ada
o   Demam 38 - 38,5 ° C
b.     Sesudah operasi
o   Terdapat luka operasi di kuadran kanan bawah abdomen
o   Terpasang infus
o   Terdapat drain/pipa lambung
o   Bising usus berkurang
o   Selaput mukosa mulut kering
3.      Pemeriksaan Laboratorium
a.      Leukosit : 10.000 - 18.000 / mm3
b.      Netrofil meningkat 75 %
c.       WBC yang meningkat  sampai 20.000 mungkin indikasi terjadinya perforasi (jumlah sel darah merah)
4.      Data Pemeriksaan Diagnostik
a.      Radiologi : Foto colon  yang memungkinkan adanya fecalit pada katup.
b.      Barium enema : apendiks terisi barium hanya sebagian
5.      Resiko Komplikasi
a.      Perforasi
b.      Peritonitis
c.       Dehidrasi
d.     Sepsis
e.      Elektrolit darah tidak seimbang
f.        Pneumoni

B.     Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan Keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN / KRITERIA
RENCANA TINDAKAN
Nyeri abdomen berhu-bungan dengan obstruksi dan peradangan apendiks.
Subyektif :
·      Nyeri daerah pusar menjalar kedaerah perut kanan bawah.
·      Tungkai kanan tidak dapat diluruskan.

Obyektif :
·      Nyeri tekan di titik Mc Burney.
Nyeri berkurang.
Kriteria :
Klien mengungkapkan ra-sa sakit berkurang.
Wajah dan posisi tubuh tampak rilaks
·      Kaji tanda vital
·      Kaji keluhan nyeri, tentukan lokasi, jenis dan intensitas nyeri. Ukur dengan skala 1-10.
·      Jelaskan penyebab rasa sakit, cara mengurangi.
·      Beri posisi ½ duduk untuk me-ngurangi penyebaran infeksi pada abdomen.
·      Ajarkan tehnik relaksasi.
·      Kompres es pada daerah sakit untuk mengurangi nyeri.
·      Anjurkan klien untuk tidur pada posisi nyaman (miring dengan menekuk lutut kanan).
·      Puasa makan minum apabila akan dilakukan tindakan.
·      Ciptakan lingkungan yang tenang.
·      Laksanakan program medik.
·      Pantau efek terapeutik dan non terapeutik dari pemberian analgetik.
Resiko kekurangan vo lume cairan berhubung an dengan mual, muntah, anoreksia dan diare.
Cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang.
Kriteria :
Turgor kulit baik.
Cairan yang keluar dan masuk seimbang.
·      Observasi tanda vital suhu, nadi, tekanan darah, perna-pasan tiap 4 jam.
·      Observsi cairan yang keluar dan yang masuk.
·      Jauhkan makanan/bau-bauan yang merangsang mual atau muntah.
·      Kolaborasi pemberian infus dan pipa lambung.
Kurang pengetahuan ten tang prosedur persiapan dan sesudah operasi.
Subyektif
Klien / keluarga bertanya tentang prosedur persiapan dan sesudah operasi
Obyektif
Klien tidak kooperatif terhadap tindakan persiapan operasi.
Setelah diberikan penjelasan klien memahami tentang prosedur persiap-an dan sesudah operasi

Kriteria
Klien kooperatif dengan tindakan persiapan operasi maupun sesudah operasi.
Klien mendemonstrasikan latihan yang diberikan.
·      Jelaskan prosedur persiapan operasi.
Þ   pemasangan infus.
Þ  puasa makan & minum sebelumnya 6 - 8 jam.
Þ  cukur daerah operasi.
·      Jelaskan situasi dikamar bedah.
·      Jelaskan aktivitas yang perlu dilakukan setelah operasi.
Þ  Latihan batuk efektif.
Þ  mobilisasi dini secara pasif dan aktif  bertahap.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka pembedahan.
Luka insisi sembuh tanpa ada tanda infeksi.
·      Pantau luka pembedahan dari tanda-tanda peradangan : demam, kemerahan, bengkak dan cairan yang keluar, warna jumlah dan karakteristik.
·      Rawat luka secara steril.
·      Beri makanan berkualitas atau dukungan klien untuk makan. Makanan mencukupi untuk mempercepat proses penyembuhan.
·      Beri antibiotika sesuai program medik.

0 komentar:

Posting Komentar