Senin, 30 April 2012

Manajemen Nutrisi Pada Pasien Hipertensi


A.    Manajemen Nutrisi
1.      Penurunan Berat Badan
Pada penderita hipertensi disertai berat badan berlebih. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita ini juga harus ditujukan untuk menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal secara bertahap.
2.      Pembatasan asupan Natrium
o   Pembatasan asupan natrium bervariasi tergantung keadan penderita dan dapat dimulai dengan ”tanpa penambahan garam” dalam pengelolahan makanan sampai dengan pembatasan asupan makanan yang mengandung garam.
o   Dianjurkan pembatasan garam dibawah 6 gr/hari atau 100 mEq/hari atau 2300 mg Na/hari, untuk penderita hipertensi yang terkontrol tanpa mendapat terapi diuretik. Untuk pemantauan pembatasan asupan natrium, dapat dilakukan pemeriksaan kadar natrium didalam urin 24 jam.
o   Sumber natrium didalam makanan sehari-hari : garam dapur (NaCl), baking powder, makanan yang diolah dengan bahan pengawet, bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya (bahan makanan asal hewani seperti : daging, telur, susu, beberapa sayuran hijau). Dalam pembatasan asupan natrium perlu diperhatikan penggunaan bahan-bahan makanan tersebut.
3.      Asupan kalium yang adekuat
o   Perbandingan asupan kalium terhadap natrium sebaiknya mendekati 1.5 : 1
o   Sumber makanan kaya kalium : buah-buahan rasa asam, aprikot, pisang, kismis, kacang-kacangan kering, kacang kedele segar, bayam, ubu jalar, kacang-kacangan, keju, susu rendah lemak, unggas, ikan, daging.
o   Suplementasi kalium diperlukan bila digunakan terapi diuretik. Kadar kalium dimonitor dengan pemeriksaan kalium serum
o   Penggunaan suplementasi sebaiknya dimulai dengan larutan kalium (larutan kalium klorida)
4.      Asupan kalsium dan magnesium sesuai kebutuhan
5.      pada penderita hipertensi disertai hiperlipidemia diberikan diet hiperlipidemia
6.      suplementasi vitamin sesuai dengan kebutuhan terutama penderita dengan terap diuretik
7. suplementasi tablet zinc dengan dosis 50-200 mg/hr. Zincuria serng terjadi pada penderita hipertensidengan terapi diuretik
8.      batasi asupan alkohol tidak lebih dari 1 oz etanol/hari
B.     Interaksi/Efek Samping Obat
1.      Diuretik
o   Spironolakton (aldactone) adalah potasium sparing
o   Thiazides (furosemide/lasix) mengeluarkan kalium oleh karena itu pada penggunaannya dibutuhkan suplementasi. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan terjadinya diare
2.      Antihipertensi
Penggunaan reserpin (serpasil) harus disertai pembatasan natrium. Sebaiknya minum obat bersamaan dengan makanan
3. Captopril (capoten) dapat mempengaruhi kadar ureum dan kretinin serum. Sebaiknya minum obat 1 jam sebelum makan. Batasi natrium dan kalori 
4. Amiloride (moduretic) suat antihipertensi dan diuretik. Penggunaanya perlu disertai dengan diet pembatasan natrium dan kalori
5. Clonidine (catapres) penggunaannya harus disertai dengan diet rendah kalori dan natrium. Dapat menyebabkan mulut kering, mual, muntah dan odem
6. Prazosin (minipres) dapat mnyebabkan mual, anoreksia, diare atau konstipasi dan kenaikan berat badan
7. Pemberian Propanolol (inderal), rauwolfia (raudixin) dan metoprolol (lopresor) dan disertaidengan diet rendah kalori dan natrium

Lihat Juga Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Hipertensi

0 komentar:

Posting Komentar