A.
Manajemen Nutrisi
1.
Penurunan Berat Badan
Pada penderita hipertensi disertai berat
badan berlebih. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita ini juga harus ditujukan
untuk menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal secara bertahap.
2.
Pembatasan asupan Natrium
o
Pembatasan asupan natrium bervariasi tergantung keadan
penderita dan dapat dimulai dengan ”tanpa penambahan garam” dalam pengelolahan
makanan sampai dengan pembatasan asupan makanan yang mengandung garam.
o
Dianjurkan pembatasan garam dibawah 6 gr/hari atau 100
mEq/hari atau 2300 mg Na/hari, untuk penderita hipertensi yang terkontrol tanpa
mendapat terapi diuretik. Untuk pemantauan pembatasan asupan natrium, dapat
dilakukan pemeriksaan kadar natrium didalam urin 24 jam.
o
Sumber natrium didalam makanan sehari-hari : garam dapur
(NaCl), baking powder, makanan yang diolah dengan bahan pengawet, bahan makanan
yang tinggi kadar natriumnya (bahan makanan asal hewani seperti : daging,
telur, susu, beberapa sayuran hijau). Dalam pembatasan asupan natrium perlu
diperhatikan penggunaan bahan-bahan makanan tersebut.
3.
Asupan kalium yang adekuat
o Perbandingan asupan kalium terhadap natrium
sebaiknya mendekati 1.5 : 1
o Sumber makanan kaya kalium : buah-buahan rasa
asam, aprikot, pisang, kismis, kacang-kacangan kering, kacang kedele segar,
bayam, ubu jalar, kacang-kacangan, keju, susu rendah lemak, unggas, ikan,
daging.
o Suplementasi kalium diperlukan bila digunakan
terapi diuretik. Kadar kalium dimonitor dengan pemeriksaan kalium serum
o
Penggunaan suplementasi sebaiknya dimulai dengan larutan kalium (larutan
kalium klorida)
4. Asupan kalsium dan magnesium sesuai kebutuhan
5. pada penderita hipertensi disertai
hiperlipidemia diberikan diet hiperlipidemia
6. suplementasi vitamin sesuai dengan kebutuhan
terutama penderita dengan terap diuretik
7. suplementasi tablet zinc dengan dosis 50-200
mg/hr. Zincuria serng terjadi pada penderita hipertensidengan terapi diuretik
8.
batasi asupan alkohol tidak lebih dari 1 oz etanol/hari
B.
Interaksi/Efek Samping Obat
1.
Diuretik
o
Spironolakton (aldactone) adalah potasium sparing
o
Thiazides (furosemide/lasix) mengeluarkan kalium oleh
karena itu pada penggunaannya dibutuhkan suplementasi. Penggunaan obat ini
dapat menyebabkan terjadinya diare
2.
Antihipertensi
Penggunaan reserpin (serpasil) harus disertai
pembatasan natrium. Sebaiknya
minum obat bersamaan dengan makanan
3. Captopril (capoten) dapat mempengaruhi kadar
ureum dan kretinin serum. Sebaiknya minum obat 1 jam sebelum makan. Batasi
natrium dan kalori
4. Amiloride (moduretic) suat antihipertensi dan
diuretik. Penggunaanya perlu disertai dengan diet pembatasan natrium dan kalori
5. Clonidine (catapres) penggunaannya harus
disertai dengan diet rendah kalori dan natrium. Dapat menyebabkan mulut kering,
mual, muntah dan odem
6. Prazosin (minipres) dapat mnyebabkan mual,
anoreksia, diare atau konstipasi dan kenaikan berat badan
7. Pemberian Propanolol (inderal), rauwolfia (raudixin) dan
metoprolol (lopresor) dan disertaidengan diet rendah kalori dan natrium
Lihat Juga Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Hipertensi
Lihat Juga Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Hipertensi
0 komentar:
Posting Komentar