Pada pasien dengan penyakit atau gangguan pada peredaran darah yang membawa
oksigen dan zat-zat gizi ke bagain otak dapat mengakibatkan beberapa kelainan
yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien, yang pada akhirnya berakibat
penurunan status gizi. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan diet
khusus (Sunita Almatsier, 2004).
A. Tujuan Diet
Menurut Sunita Almatsier (2004) tujuan umum
penatalaksanaan diet pada penyakit pembuluh darah otak adalah:
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia,
pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus.
3.
Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
B. Syarat Diet
1. Energi cukup, yaitu 24-25 Kkal/kg BB. Pada fase akut
energi diberikan 1100-1500 Kkal/hari.
2. Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kgBB. Apabila
pasien berada dalam keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2-1,5 gr/kgBB.
Apabila penyakit disertai komplikasi Gagal Ginjal Kronis (GGK), protein
diberikan rendah yaitu 0,6 gr/kgBB.
3. Lemak Cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan
Energi total. Utamakan sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak
jenuh yaitu < 10% dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi < 300
mg.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari
kebutuhan Energi total. Untuk pasien dengan diabetes mellitus diutamakan
karbohidrat kompleks.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A,
riboflavin, B6, asam folat, B12, Cdan E.
6. Mineral cukup, terutam kalsium, magnesium dan
kalium. Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1,5
sendok teh per hari (setara dengan + 5 gram garam dapur atau 2 gram natrium).
7. Serat diberikan cukup, untuk membantu
menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah konstipasi.
8. Cairan diberikan cukup, yaitu 6-8 gelas per
hari, kecuali pada keadaan edema dan asites, cairan dibatasi. Minuman hendaknya
diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat dihabiskan. Untuk
pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati-hati. Cairan dapat
dikentalkan dengan gel atau guarcol.
9. Bentuk makanandisesuaikan dengan keadaan
pasien.
10.
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan makanan
|
Dianjurkan
|
Tidak dianjurkan
|
Sumber Karbohidrat
|
Beras, kentang ubi, singkong, terigu,
hunkwe, tapioka, sagu, gula, madu serta produk olahan yang dibuat tanpa garam
dapur atau soda/baking powder, seperti
makaroni, mi, bihun, roti, biskuit dan kue kering.
|
Produk olahan yang dibuat dengan garam
dapur atau soda/baking powder;
kue-kue yang terlalu manis dan gurih.
|
Sumber protein hewani
|
Daging sapi dan ayam tak berlemak, ikan, telur
ayam, susu skim dan susu penuh dalam jumlah terbatas.
|
Daging sapi dan ayam berlemak, jerohan,
otak, hati, ikan banyak duri, susu penuh, keju, es krim dan produk olahan
protein hewani yang diawet seperti daging asap, ham, bacon, dendeng dan kornet.
|
Sumber protein nabati
|
Semua kacang-kacangan dan produk olahan
yang dibuat dengan garam dapur, dalam jumlah terbatas.
|
Pindakas dan semua produk olahan
kacang-kacangan yang diawet dengan garam natrium atau digoreng.
|
Sayuran
|
Sayuran berserat sedang dimasak, seperti
bayam, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, tauge dan wortel.
|
Sayuran yang menimbulkan gas, seperti sawi,
kol, kembang kol dan lobak; sayuran berserat tinggi, seperti daun singkong,
daun katuk, daun melinjo, daun pare; sayuran mentah.
|
Buah
|
Buah segar, dibuat jus atau disetup,
seperti pisang, pepaya, jeruk, mangga, nenas dan jambu biji (tanpa bahan
pengawet).
|
Buah yang menimbulkan gas, seperti nangka
dan durian; buah yang diawet dengan natrium seperti buah kaleng dan asinan.
|
Lemak
|
Minyak jagung dan minyak kedelai; margarin
dan mentega tanpa garam yang
digunakan untuk menumis atau setup; santan
encer.
|
Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; margarin
dan mentega biasa; santan kental,
krim dan produk gorengan.
|
Minuman
|
Teh, kopi, cokelat dalam jumlah terbatas
dan encer.
|
Coklat, kopi dan teh kental.
|
Bumbu-bumbu
|
Bumbu yang tidak tajam, seperti garam (terbatas),
gula, bawang merah, bawang putih, jahe, laos, asem, kayu manis dan pala.
|
Bumbu yang tajam, seperti cabe, merica dan
cuka; yang mengandung bahan pengawet garam natrium, seperti kecap, maggi,
terasi, petis, vetsin, soda dan baking
powder.
|
0 komentar:
Posting Komentar