Senin, 30 April 2012

Kelainan Seksual (Paraphilia)


A.    Definisi
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetic.
Istilah paraphilia (kelainan seksual) pertama kali disebut oleh seorang psikoterapis bernama Wilhelm Stekel dalam bukunya berjudul Sexual Aberrations pada tahun 1925. Paraphilia berasal dari bahasa Yunani, para berarti "di samping" dan philia berarti "cinta". Definisi mengenai paraphilia menjelaskan sebagai kondisi yang ditandai dorongan, fantasi, atau perilaku seksual yang berulang dan intensif, yang melibatkan objek, aktivitas atau situasi yang tidak biasa dan menimbulkan keadaan distress (stres yang berbahaya) yang meyakinkan secara klinis atau kerusakan dalam masyarakat, pekerjaan atau area fungsi-fungsi lainnya.
Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Manusia walaupun diciptakanNya sempurna namun ada keterbatasan, misalnya manusia itu satu-satunya makhluk yang mulut dan hidungnya tidak mampu menyentuh genetalianya; seandainya dapat dilakukan mungkin manusia sangat mencintai dirinya secara menyimpang pula. Hal itu sangat berbeda dengan hewan, hampir semua hewan mampu mencium dan menjilat genetalianya, kecuali Barnobus (sejenis Gorilla) yang sulit mencium genetalianya. Barnobus satu-satunya jenis apes (monyet) yang bila bercinta menatap muka pasangannya, sama dengan manusia. Hewanpun juga banyak yang memiliki penyimpangan perilaku seksual seperti pada manusia, hanya saja mungkin variasinya lebih sedikit, misalnya ada hewan yang homoseksual, sadisme, dan sebagainya.

B.     Penyebab
Penelitian-penelitian yang mencoba menemukan adanya ketidaknormalan testoteron ataupun hormon-hormon lainnya sebagai penyebab paraphilia, menunjukkan hasil tidak konsisten. Artinya, kecil kemungkinan paraphilia disebabkan ketidaknormalan hormon seks pria atau hormon lainnya.
Di sisi lain, penyalahgunaan obat dan alkohol ditemukan sangat umum terjadi pada penderita paraphilia. Obat-obatan tertentu tampaknya memungkinkan penderita paraphilia melepaskan fantasi tanpa hambatan dari kesadaran. Paraphilia menurut perspektif teori perilaku merupakan hasil pengondisian klasik. Contohnya, berkembangnya bestialiti mungkin terjadi sebagai berikut: Seorang remaja laki-laki melakukan masturbasi dan memperhatikan gambar kuda di dinding. Dengan demikian mungkin berkembang keinginan untuk melakukan hubungan seks dengan kuda, dan menjadi sangat bergairah dengan fantasi demikian.
Hal ini terjadi berulang-ulang dan bila fantasi tersebut berasosiasi secara kuat dengan dorongan seksualnya, mungkin ia mulai bertindak di luar fantasi dan mengembangkan bestilialiti.
Lingkungan keluarga dan budaya di mana seorang anak dibesarkan ikut memengaruhi kecenderungannya mengembangkan perilaku seks menyimpang. Anak yang orangtuanya sering menggunakan hukuman fisik dan terjadi kontak seksual yang agresif, lebih mungkin menjadi agresif dan impulsif secara seksual terhadap orang lain setelah mereka berkembang dewasa.
Banyak penderita pedofilia yang miskin dalam keterampilan interpersonal, dan merasa terintimidasi bila berinteraksi seksual dengan orang dewasa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima penderita pedofilia telah mengalami pelecehan seksual di masa kanak-kanak.Disemua agama menjelaskan bahwa tuhan menciptakan manusia hanya 2 jenis,yakni laki-laki dan perempuan, tapi tak dapat disangkal di dunia ini ada segelintir orang yang suka akan sesama jenis.
Ada beberapa faktor lain yang menjadikan mereka seperti itu antara lain adalah :
1.      Bawaan dari kecil
maksud bawaan dari kecil ini bukan dari pas seorg manusia lahir kebumi tapi lebih ke didikan orangtua ke anak.
2.      Faktor lingkungan.
apabila anda berada dilingkungan orang-orang yg mengalami kelainan seks,saya harap anda untuk jaga jarak mulai dari sekarang dgan mereka. kenapa??? walaupun rasa seks kita normal tapi,lama kelamaan lingkungan akan mempengaruhi kita untuk mencoba dan mengikuti jejak dari orang yang mempunyai kelainan seks tsb..
3.      Rasa trauma.
alasan yang ketiga inilah faktor penyebAb yg teramat fatal karena jika seseorang telah patah hati dan sakit hati pada lawan jenisnya sering kali menimbulkan sindr0m untuk mempunya hubungan kembAli dgn lawan jenis tsb. Sehingga mereka lebih memilih menjalin hubungan dgn sesama jenis

C.    Jenis-Jenis Kelainan Seksual
Ada beberapa jenis kelainan seksual yang ada beberapa diantaranya sering kita jumpai di masyarakat sekarang ini erutama pada masyarakat metropolitan.
o   Homoseksual
Homo (Yunani: sama) adalah salah satu kelainan seksual pada seseorang yang menyukai sesama jenisnya. Jika penderita homoseksual adalah laki-laki, maka sebutannya gay dan rasa takut terhadap kaum gay disebut homofibia. Jika penderita homoseksual adalah perempuan, maka sebutannya adalah lesbian. Dan jika seseorang dapat melakukan seksual dengan sesama jenis maupun lawan jenis disebut biseksual.
Homoseksual sebenarnya bukan penyakit pada umumnya, melainkan cenderung kepada pilihan identitas seseorang. Seorang homoseksual akan sangat sulit untuk diubah menjadi heteroseksual, yaitu seseorang (laki-laki dan perempuan) yang tertarik pada jenis kelamin yang berbeda.
o   Sodomi
Sodomi adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus. Anus hampir dapat disamakan dengan lubang (maaf) vagina karena memiliki rektum, yaitu bagian usus besar yang terletak dekat anus. Sodomi beresiko tinggi terhadap kesehatan karena anus merupakan tempat berkumpulnya bakteri.
o   Transeksual
Transeksual merupakan bentuk prilaku seseorang yang tidak menginginkan jenis kelaminnya sehingga merelakan untuk dioperasi kelamin untuk memperoleh kepuasan seksualnya. Kelainan ini seudah dapat terprediksi mulai usia kanak-kanak, seperti kesukaannya bermain dengan lawan jenisnya sehingga sifat lawan jenisnya ada pada dirinya.
o   Transvestite
Transvestite adalah istilah yang diberikan kepada seorang laki-laki heteroseksual yang menginginkan memakai pakaian perempuan. Tujuannya untuk membangkitkan rangsangan seksual dan kemudian dapat memperoleh kepuasan seksualnya. Kelainan ini merupakan gangguan psikoseksual.
o   Voyeurisme atau Scoptophilia
Voyeurisme atau scoptophilia adalah kelainan seksual yang pada penderitanya memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain sedang telanjang, mandi, atau bahkan berhubungan seksual.
o   Masokisme Seksual.
Kelainan ini diidap seseorang yang dengan sengaja membiarkan dirinya disiksa atau disakiti, baik secara fisik maupun psikologis, hanya untuk memperoleh kepuasan seksual. Ia akan semakin puas apabila dirinya semakin tersakiti atau tersiksa.
o   Sadisme Seksual.
Kelainan ini merupakan kebalikan dari mesokisme seksual. Artinya, penderita akan memperoleh kepuasan seksual jika melakukan hubungan seksual dengan cara menyakiti atau menyiksa terlebih dahulu pasangannya.
o   Sado-masochist
Kelainan ini bisa juga disebut S-M, yaitu sebutan untuk penderita sadisme yang melakukan hubungan seksual dengan masokisme.
o   Necrophili
Penderita kelainan akan memperoleh kepuasan jika berhubungan dengan mayat. Ia takut berhubungan dengan normal karena takut terjadi penolakan yang otomatis mempengaruhi psikologis dan aktivitas seksualnya. Mayat adalah objek seksual yang dianggap tidak akan dapat melawan atau menolak keinginannya dalam berhubungan seksual.
o   Incest
Incest adalah suatu hubungan seksual dengan pasangan yang masih mempunyai pertalian darah. Hanya karena rasa ketakutan dan ingin mendapatkan perhatian kasih sayang dari orang tua atau kakaknya, seorang anak atau remaja mau melakukan perbuatan ini. Biasanya faktor lingkunganlah yang mempengaruhi kelainan ini, yaitu karena adanya rasa cinta yang mendalam sebagai anggota keluarga.
o   Exhibitionis
Penderita exhibitionis akan mendapatakan kepuasan seksual dengan cara memperlihatkan penis secara sengaja kepada perempuan atau anak kecil yang menurutnya sesuai dengan keinginannya. Tahapan awal munculnya kelainan ini adalah adanya perasaan cemas, gelisah, tegang yang berkepanjangan. Setelah penderita memperlihatkan penisnya, penderita merasa lebih tenang dan lega. Menyembuhkan para exhibitionis dapat dilakukan dengan mengajaknya berkonsultasi dengan seorang psikiater.
o   Fetishisme
Fetishisme merupakan pemujaan yang ditunjukan pada benda-benda mati atau bagian tubuh seseorang idolanya, sampai mendapatkan kepuasan seksual. Ada beberapa sebutan untuk para fatis, yaitu manekinisme dan pygmalionisme. Manekinisme adalah seorang fatis yang mempunyai fatishi berupa manekin (patung yang dipajang didalam sebuah etalase dengan menggunakan baju perempuan). Sedangkan pygmalionisme adalah seorang fatis yang mempunyai fatishi berupa patung hasil pahatan.
o   Zoolagnia
Zoolagnia adalah kelainan seksual yang diidap seseorang yang memperoleh kepuasan seksual ketika melihat binatang sedang berhubungan seksual.
o   Phedophilia
Phedophilia adalah kelainan seksual yang memperoleh kepuasan jika berhubungan seksual dengan anak kecil atau di bawah umur.
o   Hiperseks
Hiperseks adalah seseorang yang selalu ingin melakukan hubungan seksual sesering mungkin.
o   Triolisme
Triolisme adalah penderita kelainan seksual yang akan memperoleh kepuasan seksual jika saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya dilihat oleh orang lain. Triolisme dapat juga diartikan sebagai hubungan seksual yang dilakukan oleh satu perempuan dengan tiga laki-laki.
o   Bestialitas
Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual melalui binatang. Artinya, ia dapat berhubungan seksual dengan binatang.
o   Hermaphrodite
Hermaphrodite diambil dari dewa Yunani yaitu Hermes dan Aprodite yang artinya setengah laki-laki dan setengah perempuan. Orang tersebut sudah terlahir dengan mempunyai 2 jenis kelamin yang pada hakikatnya hanya ada satu yang berfungsi sebenarnya. Hal yang mungkin dilakukan adalah dengan menjalani terapi hormon untuk merangsang pertumbuhan sifat dan ciri-ciri sebagai laki-laki atau perempuan

D.    Cara Mengatasi Kelainan Seksual
Ada beberapa cara dalam mengatasi kelainan seksual ini. Antara lain adalah sebagai berikut :
1.      perlu diberi bimbingan konseling psikolog
tergantung masyarakatnya, tetapi jika di wilayah yang kuat agamanya biasanya akan dikucilkan atau bisa jadi dihakimi massa atau dianiaya. tetapi di luar negeri banyak tempat yang sudah biasa dengan kaum homoseks sehingga aman-aman saja. bagi anggota keluarga yang mengalami kelainan seks sebaiknya diberi bimbingan konseling dari psikolog serta diberi dukungan oleh keluarga dan teman-temannya agar bisa sembuh dari kelainan orientasi seksual dia.
2.      Tetap terima dan sayangin mereka apa adanya mereka.
Gimanapun juga mereka (para pencinta sesama jenis) itu adalah tetap layaknya seorang manusia yang punya hati dan mereka berhak hidup dengan pilihan mereka selama itu tidak merugikan orang lain. Mencintai itu adalah tidak salah dan setiap orang pasti punya hati untuk mencintai dan di cintai, dan apabila mereka mau mencintai sesama jenis, itu adalah hak mereka, karena kalau mereka boleh memilih, tentu saja mereka akan memilih untuk menjadi normal (yakni mencintai lawan jenis), tapi mereka pasti punya alasan kenapa mereka tidak memilih mencintai lawan jenis tapi sesama jenis, karena mereka mungkin punya alasan tertentu yang mungkin kita tidak mengerti, jadi hargai mereka dan tetap sayangin dan terima mereka apa adanya.
3.      Dukungan Orang sekitar sangatlah diperlukan. Peran keluarga atau orang orang dekat disekitarnya sangatlah berperan penting untuk mengurangi kelainan hiperseks ini. Hal yang bisa dilakukan adalah seperti memberikan motivasi, saran dan bimbingan.
4. Menghindar atau menipis hasrat seksualnya. ketika libido mulai keluar usahakan menghidar dari kondisi dan situasi yang dapat menambah atau menyebabkan bertambahnya hasrat seksual.
5. Carilah seorang ahli yang bisa memberi bimbingan atas masalah hiperseksual ini.
6. Bergabunglah dengan support club. di support club ini seorang yang menderita hipersex bisa saling berbagi pengalaman dan penyelesaian masalah.
7. Menghindar lebih baik dari pada mengatasi, untuk itu sebelum kita menderita kelainan hiperseks ini, maka hindarilah faktor yang dapat menyebabkan atau memicu hasrat seks diluar normal.





0 komentar:

Posting Komentar