A. Pengertian
Sirkulasi
paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan
sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang
tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa
darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena
ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi.
Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di
sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Sirkulasi
Sistemik adalah bagian dari sirkulasi yang mendistribusi darah yang kaya
oksigen dari sisi kiri jantung, keseluruh tubuh. Darah kemudian
kembali dari tubuh ke sisi kanan jantung dan lewat melalui paru-paru untuk
mengisi oksigen. Ia kemudian kembali ke sisi kiri jantung untuk putaran yang
lain melalui sirkulasi sistemik.
B. Fungsi Sirkulasi Sistemik
1.
Mengalirkan darah ke
berbagai organ tubuh.
2.
Memenuhi kebutuhan
organ yang berbeda.
3.
Memerlukan tekanan
permulaan yang besar.
4.
Banyak mengalami
tahanan.
5.
Kolom hidrostatik
panjang.
C. Macam-macam Pembuluh Darah pada Sirkulasi
Sistemik
Sirkulasi sistemik dapat dibagi
menjadi lima :
1.
Arteri
Dinding aorta dan arteri besar
mengandung banyak jaringan elastis dan sebagian otot polos. Jaringan arteria
ini terisi sekitar 15% dari volume total darah. Karena itu sistem arteria
dianggap sebagai sirkuit yang rendah volumenya tetapi tinggi tekanannya. Karena
sifat dan tekanan ini maka cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi.
2.
Arteriola
Dinding arteriola terdiri dari otot
polos dengan sedikit serabut elastis yang sangat peka dan dapat berdilatasi
atau berkontraksi untuk mengatur aliran darah ke jaringan kapiler. Arteriola
menjadi tempat resistensi utama aliran darah dari seluruh percabangan arteria.
Akibatnya tekanan pada kapiler akan turun mendadak dan aliran berubah dari
berdenyut menjadi aliran tenang, sehingga memudahkan pertukaran nutrient pada
tingkat kapiler. Pada persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat
sfingter prekapiler yang berada di bawah pengaturan fisiologis yang cukup
rumit.
3.
Kapiler
Dinding pembuluh kapiler sangat
tipis, terdiri dari satu lapis sel endotel. Melalui membran yang tipis dan
semipermeabel inilah nutrisi dan metabolit berdifusi dari daerah yang
konsentrasinya tinggi ke konsentrasinya rendah.
4.
Venula
Venula berfungsi sebagai saluran
pengumpul dengan dinding otot yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan
antara kapiler dan venula terdapat sfingter postkapiler.
5.
Vena
Vena adalah saluran yang berdinding
relative tipis dan berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui
sistem vena, masuk ke atrium kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam
jumlah banyak dengan tekanan relatif rendah. Karena sifat aliran vena yang
bertekanan rendah-bervolume tinggi, maka sistem vena disebut sistem kapasitas..
kira-kira 65% dari volume darah terdapat dalam sistem vena.
D. Perjalanan
Darah dalam Sirkulasi Sistemik
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang
kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan
melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium
kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan
CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui
katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis
ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin
oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan
menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena
pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini
kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau
mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung
memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri
besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta
bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ,
yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel
kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah
arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan
mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam
prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau
produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2
dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu
siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah
yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi
jantung kanan memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang
dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap
yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup
jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup jantung terletak
sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup
terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV)
terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut
dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup
AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena
terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari
atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih
rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah
kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel
sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan
katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar
keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri
dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip
bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan
dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel
berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel
melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri
pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
Walaupun tidak terdapat katup antara
atrium dan vena namun hal ini tidak menjadi masalah. Hal ini disebabkan oleh
dua hal, yaitu karena tekanan atrium biasanya tidak jauh lebih besar dari
tekanan vena serta tempat vena kava memasuki atrium biasanya tertekan selama
atrium berkontraksi.
0 komentar:
Posting Komentar