A.
PENGKAJIAN
1. Riwayat
keperawatan
2.
Kaji adanya gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh
terutama pada malam hari, nyeri kepala, lidah kotor, tidak nafsu makan,
epistaksis, penurunan kesadaran
B.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Hipertermi
berhubungan dengan proses infeksi
2.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan tidak ada nafsu makan, mual, dan kembung
3.
Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan
kurangnya intake cairan, dan peningkatan suhu tubuh
C.
PERENCANAAN
1.
Mempertahankan
suhu dalam batas normal
·
Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang
hipertermia
·
Observasi suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan
·
Berri minum yang cukup
·
Berikan kompres air biasa
·
Lakukan tepid sponge (seka)
·
Pakaian (baju) yang tipis dan menyerap keringat
·
Pemberian obat antipireksia
·
Pemberian cairan parenteral (IV) yang adekuat
2.
Meningkatkan
kebutuhan nutrisi dan cairan
·
Menilai status nutrisi anak
·
Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat
ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera
makan anak meningkat.
·
Berikan makanan yang disertai dengan suplemen
nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi
·
Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan
makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering
·
Menimbang berat badan setiap hari pada waktu
yang sama, dan dengan skala yang sama
·
Mempertahankan kebersihan mulut anak
·
Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang
adekuat untuk penyembuhan penyakit
·
Kolaborasi untuk pemberian makanan melalui
parenteral jika pemberian makanan melalui oral tidak memenuhi kebutuhan gizi
anak
3.
Mencegah
kurangnya volume cairan
·
Mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh)
paling sedikit setiap 4 jam
·
Monitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan
cairan: turgor tidak elastis, ubun-ubun
cekung, produksi urin menurun, memberan mukosa kering, bibir pecah-pecah
·
Mengobservasi dan mencatat berat badan pada
waktu yang sama dan dengan skala yang sama
·
Memonitor pemberian cairan melalui intravena
setiap jam
·
Mengurangi kehilangan cairan yang tidak terlihat
(Insensible Water Loss/IWL) dengan memberikan kompres dingin atau dengan tepid
sponge
·
Memberikan antibiotik sesuai program
(Suriadi
& Rita Y, 2001)
I. DISCHARGE
PLANNING
1.
Penderita harus dapat diyakinkan cuci tangan dengan
sabun setelah defekasi
2.
Mereka yang diketahui sebagai karier dihindari untuk mengelola makanan
3.
Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman.
4.
Penderita memerlukan istirahat
5.
Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat
(Samsuridjal D dan Heru S, 2003)
6.
Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak
7.
Jelaskan terapi yang diberikan: dosis, dan efek samping
8.
Menjelaskan gejala-gejala kekambuhan penyakit dan hal
yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut
9.
Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang
ditentukan.
(Suriadi & Rita Y, 2001)
1 komentar:
terimakasih banyak untuk artikel ini, informasi yang bermanfaat.
http://obattraditional.com/obat-tradisional-penyakit-tipes/
Posting Komentar