Jumat, 04 Mei 2012

Pemeriksaan Tekanan Darah


A.    Definisi.
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuh.
Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari pengkuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan jantung menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang disebut tekanan systole dan gelombang pada titik terendah yang disebut tekanan diastole. Perbedaan antara systole dan diastole disebut pulse pressure. Satuan Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mm hg).
B.     Metode pemeriksaan tekanan darah.
1.      Metode Auskultasi.
Tekanan darah arteri pada manusia secara rutin diukuk dengan metode auskultasi. Suatu manset yang dapat dipompa dihubungkan pada manometer air raksa kemudian dililitkan disekitar lengan dan stetoskop diletakkan diatas arteri brakialis pada siku. Manset secara tepat dipompa sampai tekanan didalamnya diatas tekanan sistolik yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri dioklusi oleh manset dan tidak ada suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan dalam manset diturunkan secara perlahan-lahan. Pada titik tekana sistolik dalam arteri dapat melampaui tekanan manset, semburan darah melewatinya pada tiap denyut jantung dan secara sinkron dengan tiap denyut, bunyi detakan didengar dibawah manset.
2.      Metode Palpasi.
Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan memompa manset lengan dan kemudian mebiarkan tekanan turun dan tentukan tekanan pada saat denyut radialis pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menetukan secara pasti kapan denyut pertama teraba, tekanan yang diperoleh dengan metode palpasi biasanya 2-5 mm Hg lebih rendah dibandingkan dengan yang diukur menggunakan metode auskultasi.
Adalah bijaksana melakukan kebiasaan meraba denyut nadi radialis ketika memompa manset selama pengukuran tekanan darah dengan metode auskultasi. Bila tekanan manset diturunkan, bunyi Korotkoff kadang-kadang menghilang pada tekanan diatas tekanan diastolic, kemudian muncul lagi pada tekanan yang lebih rendah. Bila manset dimulai untuk dipompa sampai denyut radialismenghilang, pemeriksa dapat yakin bahwa tekanan manset diatas tekanan sistolik dan nilai tekanan rendah palsu dapat dihindari.
3.      Metode Oscillometric.
Metode Oscillometric pertama kali ditunjukkan pada tahun 1876 dan melibatkan pengamatan osilasi dalam tekanan manset sphygmomanometer yang disebabkan oleh aliran darah osilasi, yaitu pulsa. Versi elektronik dari metode ini kadang-kadang digunakan dalam lama jangka pengukuran dan praktik umum. Metode ini menggunakan manset sphygmomanometer seperti metode auscultatory, tapi dengan sensor tekanan elektronik (transducer) untuk mengamati osilasi tekanan manset, elektronik untuk menafsirkannya secara otomatis, dan otomatis inflasi dan deflasi manset. Sensor tekanan harus dikalibrasi secara berkala untuk menjaga akurasi.
Pengukuran oscillometric memerlukan keterampilan teknik lebih sedikit daripada auscultatory, dan mungkin cocok untuk digunakan oleh staf terlatih dan untuk pemantauan di rumah pasien secara otomatis.Pada awalnya tekanan manset ini mengembang melebihi tekanan arteri sistolik, dan kemudian mengurangi tekanan diastolik selama sekitar 30 detik. Ketika aliran darah adalah nol (tekanan manset melebihi tekanan sistolik) atau tanpa hambatan (tekanan manset di bawah tekanan diastolik), tekanan manset akan konstan. Kebenaran ukuran manset sangat penting karena ukuran manset yang kecil/sempit dapat menghasilkan tekanan yang terlalu tinggi, sedangkan ukuran manset yang besar/longgar dapat menghasilkan tekanan yang terlalu rendah. Ketika aliran darah hadir, tetapi dibatasi, tekanan manset, yang dipantau oleh sensor tekanan, akan bervariasi secara berkala selaras dengan siklus ekspansi dan kontraksi arteri brakialis, yaitu, akan terombang-ambing. Kemudian nilai-nilai sistolik dan tekanan diastolik dihitung, sebenarnya tidak diukur dari data mentah, tetapi menggunakan algoritma, lalu hasil yang telah dihitung akan ditampilkan.
Oscillometric monitor bisa menghasilkan pembacaan yang tidak akurat pada pasien dengan masalah jantung dan sirkulasi, yang meliputi arteri sklerosis, aritmia, pre-eklampsia, pulsus alternans, dan pulsus paradoxus.Dalam praktiknya, metode yang berbeda tidak memberikan hasil identik; algoritma dan koefisien yang diperoleh secara eksperimental digunakan untuk menyesuaikan hasil oscillometric untuk memberikan bacaan yang sesuai dengan hasil auscultatory sebaik-baiknya. Beberapa peralatan komputer menggunakan analisis dibantu sesaat gelombang tekanan arteri untuk menentukan sistolik, berarti, dan diastolik poin. Karena banyak perangkat oscillometric belum divalidasi, kehati- hatian harus diberikan karena kebanyakan tidak cocok dalam klinis dan pengaturan perawatan akut.
C.    Penatalaksanaan Pemeriksaan tekanan darah.
1.      Persiapan alat.
a.      sphygmomanometer air raksa lengkap dengan manset.
b.      stethoscope.
c.       antiseptic.
2.      Persiapan pasien.
a.      Jelaskan kepada pasien tentang perlunya pemeriksaan tekanan darah.
b.      Jelaskan bahwa lengan akan dipasangi manset yang bila dipompa akan menekan, sehingga terasa tidak enak/ kesemutan.
3.      Cara pemeriksaan
o   Pemeriksa mencuci tangan.
o   mintalah pasien untuk membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada a. brachialis.
o   posisi pasien bisa berbaring, setengah duduk atau duduk yang nyaman dengan lengan bagian volar diatas.
o   Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien.
o   pasanglah manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas fossa kubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis.
o   pastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
o   Istirahatkan pasien sedikitnya 5 menit sebelum pengukuran. Dan pastikan pasien merasa santai dan nyaman.
o   hubungkan manset dengan sphymomanometer air raksa , posisi tegak dan level air raksa setinggi jantung.
o   raba denyut a. brachialis pada fossa kubiti dan a. radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah ( untuk memastikan tidak ada penekanan ).
o   pastikan mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat ).
o   tutup katup pengontrol pada pompa manset.
o   pastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa, raba denyut a. brachialis.
o   pompa manset sampai denyut a brachialis tak teraba lagi.
o   kemudian pompa lagi sampai 20 – 30 mm Hg ( jangan lebih tinggi, sebab akan menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa sakit akan meningkatkan tensi ).
o   letakkan kepala stetoskop diatas a brachialis.
o   Lepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mm Hg per detik atau 1 skala perdetik .
o   Pastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama arteri brachialis ( Korotkoff I ) è ini adalah tekanan sistolik.
o   pastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah ( Korotkoff IV ) è tekanan diastolic.
o   lepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan pasien..
o   Bersihkan earpiece dan diafragma stestokop dengan disinfektan .
o   Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik
o   informasikan pada pasien hasil pemeriksaan dan Catat pada kartu status.
o   Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang infus, terpasang shunt arterivena, graft, operasi payudara, ketiak serta pengangkatan limfe, lengan/ tangan yang mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau balutan keras.
D.    Nilai Normal Pemeriksaan Darah.
Tabel tekanan darah
No
USIA
Tekanan
Sistole (mm Hg )
Tekanan
Diastole (mm Hg )
1
2
3
4
5
6
7
Bayi
Anak 7 - < 10 th
  10 - < 19 th
Laki- laki
Perempuan
Usia tengah
Usia lanjut
65 – 115
87 – 117
124 – 136
124 – 127
120
140 – 160
42 – 80
48 – 64
77 – 84
63 – 74
80
80 – 90
Mengukur tekanan darah secara benar sangatlah penting untuk mendiagnosis adanya hipertensi dan mengevaluasi respon pengobatan antihipertensi.

0 komentar:

Posting Komentar