Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi
darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital
utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum
(sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan
jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah
menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar
dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui
darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup
dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa
pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuh.
Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari pengkuran pada
sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan jantung menimbulkan gelombang
yaitu gelombang tinggi yang disebut tekanan systole dan gelombang pada
titik terendah yang disebut tekanan diastole. Perbedaan antara systole
dan diastole disebut pulse pressure. Satuan Tekanan darah dinyatakan
dalam millimeter air raksa (mm hg).
B. Metode pemeriksaan tekanan darah.
1.
Metode Auskultasi.
Tekanan darah arteri pada manusia secara rutin diukuk dengan
metode auskultasi. Suatu manset yang dapat dipompa dihubungkan pada manometer
air raksa kemudian dililitkan disekitar lengan dan stetoskop diletakkan diatas
arteri brakialis pada siku. Manset secara tepat dipompa sampai tekanan didalamnya
diatas tekanan sistolik yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri dioklusi
oleh manset dan tidak ada suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan
dalam manset diturunkan secara perlahan-lahan. Pada titik tekana sistolik dalam
arteri dapat melampaui tekanan manset, semburan darah melewatinya pada tiap
denyut jantung dan secara sinkron dengan tiap denyut, bunyi detakan didengar
dibawah manset.
2.
Metode Palpasi.
Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan memompa manset
lengan dan kemudian mebiarkan tekanan turun dan tentukan tekanan pada saat
denyut radialis pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menetukan
secara pasti kapan denyut pertama teraba, tekanan yang diperoleh dengan metode
palpasi biasanya 2-5 mm Hg lebih rendah dibandingkan dengan yang diukur
menggunakan metode auskultasi.
Adalah bijaksana melakukan kebiasaan meraba denyut nadi
radialis ketika memompa manset selama pengukuran tekanan darah dengan metode
auskultasi. Bila tekanan manset diturunkan, bunyi Korotkoff kadang-kadang
menghilang pada tekanan diatas tekanan diastolic, kemudian muncul lagi pada
tekanan yang lebih rendah. Bila manset dimulai untuk dipompa sampai denyut
radialismenghilang, pemeriksa dapat yakin bahwa tekanan manset diatas tekanan
sistolik dan nilai tekanan rendah palsu dapat dihindari.
3.
Metode Oscillometric.
Metode Oscillometric pertama kali ditunjukkan pada tahun
1876 dan melibatkan pengamatan osilasi dalam tekanan manset sphygmomanometer
yang disebabkan oleh aliran darah osilasi, yaitu pulsa. Versi elektronik dari
metode ini kadang-kadang digunakan dalam lama jangka pengukuran dan praktik
umum. Metode ini menggunakan manset sphygmomanometer seperti metode
auscultatory, tapi dengan sensor tekanan elektronik (transducer) untuk
mengamati osilasi tekanan manset, elektronik untuk menafsirkannya secara
otomatis, dan otomatis inflasi dan deflasi manset. Sensor tekanan harus
dikalibrasi secara berkala untuk menjaga akurasi.
Pengukuran oscillometric memerlukan keterampilan teknik
lebih sedikit daripada auscultatory, dan mungkin cocok untuk digunakan oleh
staf terlatih dan untuk pemantauan di rumah pasien secara otomatis.Pada awalnya
tekanan manset ini mengembang melebihi tekanan arteri sistolik, dan kemudian
mengurangi tekanan diastolik selama sekitar 30 detik. Ketika aliran darah
adalah nol (tekanan manset melebihi tekanan sistolik) atau tanpa hambatan
(tekanan manset di bawah tekanan diastolik), tekanan manset akan konstan.
Kebenaran ukuran manset sangat penting karena ukuran manset yang kecil/sempit
dapat menghasilkan tekanan yang terlalu tinggi, sedangkan ukuran manset yang
besar/longgar dapat menghasilkan tekanan yang terlalu rendah. Ketika aliran
darah hadir, tetapi dibatasi, tekanan manset, yang dipantau oleh sensor
tekanan, akan bervariasi secara berkala selaras dengan siklus ekspansi dan
kontraksi arteri brakialis, yaitu, akan terombang-ambing. Kemudian nilai-nilai
sistolik dan tekanan diastolik dihitung, sebenarnya tidak diukur dari data
mentah, tetapi menggunakan algoritma, lalu hasil yang telah dihitung akan
ditampilkan.
Oscillometric monitor bisa menghasilkan pembacaan yang tidak
akurat pada pasien dengan masalah jantung dan sirkulasi, yang meliputi arteri
sklerosis, aritmia, pre-eklampsia, pulsus alternans, dan pulsus paradoxus.Dalam
praktiknya, metode yang berbeda tidak memberikan hasil identik; algoritma dan
koefisien yang diperoleh secara eksperimental digunakan untuk menyesuaikan
hasil oscillometric untuk memberikan bacaan yang sesuai dengan hasil
auscultatory sebaik-baiknya. Beberapa peralatan komputer menggunakan analisis
dibantu sesaat gelombang tekanan arteri untuk menentukan sistolik, berarti, dan
diastolik poin. Karena banyak perangkat oscillometric belum divalidasi, kehati-
hatian harus diberikan karena kebanyakan tidak cocok dalam klinis dan
pengaturan perawatan akut.
C. Penatalaksanaan Pemeriksaan tekanan
darah.
1. Persiapan
alat.
a.
sphygmomanometer air raksa lengkap
dengan manset.
b.
stethoscope.
c.
antiseptic.
2. Persiapan
pasien.
a.
Jelaskan kepada pasien tentang perlunya
pemeriksaan tekanan darah.
b.
Jelaskan bahwa lengan akan dipasangi
manset yang bila dipompa akan menekan, sehingga terasa tidak enak/ kesemutan.
3. Cara
pemeriksaan
o
Pemeriksa mencuci tangan.
o
mintalah pasien untuk membuka bagian
lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada a.
brachialis.
o
posisi pasien bisa berbaring, setengah
duduk atau duduk yang nyaman dengan lengan bagian volar diatas.
o
Gunakan manset yang sesuai dengan
ukuran lengan pasien.
o
pasanglah manset melingkar pada lengan
tempat pemeriksaan setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas
fossa kubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis.
o
pastikan pipa karet tidak terlipat atau
terjepit manset.
o
Istirahatkan pasien sedikitnya 5 menit
sebelum pengukuran. Dan pastikan pasien merasa santai dan nyaman.
o
hubungkan manset dengan sphymomanometer
air raksa , posisi tegak dan level air raksa setinggi jantung.
o
raba denyut a. brachialis pada fossa
kubiti dan a. radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah ( untuk memastikan
tidak ada penekanan ).
o
pastikan mata pemeriksa harus sejajar
dengan permukaan air raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat ).
o
tutup katup pengontrol pada pompa
manset.
o
pastikan stetoskop masuk tepat kedalam
telinga pemeriksa, raba denyut a. brachialis.
o
pompa manset sampai denyut a brachialis
tak teraba lagi.
o
kemudian pompa lagi sampai 20 – 30 mm
Hg ( jangan lebih tinggi, sebab akan menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa
sakit akan meningkatkan tensi ).
o
letakkan kepala stetoskop diatas a
brachialis.
o
Lepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan
sehingga air raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mm Hg per detik atau 1 skala
perdetik .
o
Pastikan tinggi air raksa saat
terdengar detakan pertama arteri brachialis ( Korotkoff I ) è ini adalah tekanan
sistolik.
o
pastikan tinggi air raksa pada saat
terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah ( Korotkoff IV ) è tekanan
diastolic.
o
lepaskan stetoskop dari telinga
pemeriksa dan manset dari lengan pasien..
o
Bersihkan earpiece dan diafragma
stestokop dengan disinfektan .
o
Apabila ingin diulang tunggu minimal 30
detik
o
informasikan pada pasien hasil
pemeriksaan dan Catat pada kartu status.
o
Hindari penempatan manset pada lengan
yang terpasang infus, terpasang shunt arterivena, graft, operasi payudara,
ketiak serta pengangkatan limfe, lengan/ tangan yang mengalami fistula, trauma
dan tertutup gip atau balutan keras.
D. Nilai Normal Pemeriksaan Darah.
Tabel
tekanan darah
No
|
USIA
|
Tekanan
Sistole (mm Hg )
|
Tekanan
Diastole (mm Hg )
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Bayi
Anak 7 - < 10 th
10 - < 19
th
Laki- laki
Perempuan
Usia tengah
Usia lanjut
|
65 – 115
87 – 117
124 – 136
124 – 127
120
140 – 160
|
42 – 80
48 – 64
77 – 84
63 – 74
80
80 – 90
|
Mengukur tekanan
darah secara benar sangatlah penting untuk mendiagnosis adanya hipertensi dan
mengevaluasi respon pengobatan antihipertensi.
0 komentar:
Posting Komentar