Minggu, 06 Mei 2012

Hiperbilirubinemia


A.    Pengertian : 
1.      Terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang ditandai dengan adanya joundice or icterus.
2.      Keadaan klinis dimana ditemukannya warna kuning pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh pigmen empedu.
B.     Insidentil :
1.      Biasa ditemukan pada bayi baru lahir  à  minggu I
2.      Kejadian ikterus  à  60 % bayi cukup bulan & 80 % à kurang bulan
3.      Perhatian utama  à  ikterus pada 24 jam pertama & bila kadar bilirubin ­ > 5mg/dl dalam 24 jam.
4.      Keadaan yang menunjukkan ikterus patologik :
a.      Proses hemolisis darah
b.      Infeksi berat
c.       Ikterus > 1 mgg serta bilirubin diketiak > 1 mgg / dl.
C.    Etiologi :
1.      Hemolisis akibat inkompatibilitas golongan darah A,B,O atau defisiensi enzim G6PD.
2.      Perdarahan tertutup.
3.      Inkompatibilitas golongan darah Rh.
4.      Infeksi à utama terjadi pada penderita sepsis & gastroenteritis.
5.      Hipoksia / anoksia.
6.      Dehidrasi.
7.      Asidosis.
8.      Polisitemia.
9.      Physiologik ( perkembangan ) / faktor prematur
10.  Menyusui / ASI.
11.  Kelebihan produksi bilirubin (seperti penyakit hemolytik, kerusakan biochemikal).
12.  Gangguan kapasitas sekresi konyungasi bilirubin dalam hati (seperti : defisiensi Enzyme, Obisitas, duktus empedu).
13.  Beberapa penyakit (seperti : hypotiroidism, galaktosemia, diabetes ibu / bayi).
14.  Faktor genetik.
D.    Penatalaksanaan
Tujuan  Utama : Mengendalikan kadar billirubin serum tidak mencapai nilai à kernikterus/ensefalopati biliaris. Dengan cara merangsang terbentuk glukoronil transferase à pemberian obat luminal.
Untuk menghambat metabolisme billirubin:
a.      Pemberian substrat.
b.      Pemberian kolesteramin (mengurangi sirkulasi enterohepatik).

0 komentar:

Posting Komentar