1.
Tempat
Kegiatan Pre-Dietary
Internship Rotasi Cummunity ini dilaksanakan di Puskesmas Karang Baru
Kabupaten Selaparang.
Semua kegiatan Internship
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Karang Baru,
baik di dalam maupun di luar Puskesmas (lapangan).
2.
Waktu
Kegiatan Pre-Dietary
Internship Rotasi Community berupa pengambilan data baik data primer maupun
data sekunder, konsultasi, pengolahan data rotasi community, penyusunan laporan dan presentasi dilaksanakan selama 3
(tiga) minggu yang dimulai pada tanggal 22 Oktober 2007 sampai dengan 10
Nopember 2007.
3.
Sasaran
Sasaran pada kegiatan
Pre-Dietary Internship Rotasi Community
ini adalah balita, WUS, dan manula.
B.
Cara Pengumpulan Data
1.
Cara
Pengumpulan Data Primer
a.
Data nutrition Screening
secara lengkap terhadap vulnerable group
(balita, WUS, manula). Data yang diambil beserta cara pengumpulannya adalah :
o
Data nama, umur, tanggal lahir, alamat
dikumpulkan melalui wawancara atau anamnessa secara langsung dengan vulnerable group (balita, WUS, manula) atau
orang tua anak balita yang datang untuk berobat di Puskesmas Sumberpucung.
o
Data berat badan, tinggi badan, LILA
dikumpulkan melalui pengukuran secara langsung pada vulnerable group (balita, WUS, manula).
o
Data status gizi di ukur dengan indikator
IMT atau Persentase Berat Badan Ideal (%BBI) serta persentase LILA (%LILA)
untuk orang dewasa dan BB/U, TB/U, BB/TB untuk anak Balita, berdasarkan
Supariasa, dkk (2002) yaitu:
Kategori status gizi BB/U :
> + 2 SD
= berat badan lebih (gizi lebih)
-2 s/d + 2 SD
= berat badan
normal (gizi normal)
-3 s/d < -2
SD = berat badan rendah (gizi
kurang)
< -3
SD
= berat badan sangat rendah (gizi buruk)
Kategori status gizi TB/U :
> +2
SD
= jangkung
-2 s/d +2
SD =
normal
-3 s/d < -2
SD = pendek
< -3 SD
= sangat pendek
Kategori status gizi BB/TB:
> +2 SD
= gemuk
+2 s/d -2 SD
= normal
-3 s/d -2 SD
=
kurus
< -3 SD
= sangat kurus
b.
Data membuat nutrition education Material.
Data dalam
membuat nutrition education material
disesuaikan dengan materi pemberian pendidikan gizi pada klien yaitu berupa
leaflet mengenai makanan sehat.
c.
Data memberikan konsultasi gizi pada
klien.
Konsultasi gizi
diberikan kepada pasien yang berobat ke Puskesmas Sumberpucung atas rujukan
dokter puskesmas, dan diberikan konseling dengan menggunakan alat bantu berupa
leaflet, sesuai dengan status gizi serta diagnosa yang telah ditetapkan oleh
dokter. Data yang diambil beserta cara pengumpulannya adalah :
o
Data nama, umur, tanggal lahir, alamat,
diagnosa, keluhan dikumpulkan melalui wawancara atau anamnessa secara
langsung dengan klien. Jika klien anak balita maka yang diwawancarai orang tua
anak balita tersebut.
o
Data antropometri berupa berat badan,
tinggi badan, LILA, Lingkar Pinggang dan lain-lain dikumpulkan melalui
pengukuran secara langsung pada klien.
o
Data status gizi di ukur dengan indikator
IMT atau Persentase Berat Badan Ideal (%BBI) serta persentase LILA (%LILA)
untuk orang dewasa dan BB/U, TB/U, BB/TB untuk anak Balita, berdasarkan
Supariasa, dkk (2002) yang telah dijabarkan sebelumnya pada poin (a).
d.
Data Memberikan Pendidikan gizi pada
klien.
Data Memberikan
Pendidikan gizi pada klien diperoleh dari evaluasi pelaksanaan penyuluhan
dengan materi “makanan sehat serta pola pemberian makanan pada bayi dan balita”
pada sasaran ibu balita yang berkunjung ke
Posyandu Lestari 4 Desa Ngebruk. Dimana sebelum penyuluhan dimulai sasaran
diberikan beberapa pertanyaan (pre test), kemudian diakhir pelaksanaan
dilakukan evaluasi lanjutan yaitu sasaran diberikan pertanyaan yang sama (post
test). Setelah itu dibandingkan seberapa besar tingkat perubahan dari materi
penyuluhan yang diberikan kepada sasaran (evaluasi menggunakan pre-test dan post-test).
e.
Data eveluasi satu public health project dengan protokol standart, data yang
dikumpulkan berupa : Nama balita, Tanggal lahir, Berat Badan, Tinggi badan,
Umur, Alamat, Status gizi, Nama orang tua, Jumlah saudara balita, Pekerjaan
orang tua, Penghasilan orang tua, Jumlah orang yang tinggal dalam satu
keluarga, Keadaan hygiene sanitasi, Pengetahuan ibu, Kebiasaan makan balita
meliputi jenis bahan makanannya, porsi makannya, dan frekuensi konsumsi pada
balita, serta faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi balita.
Sedangkan data
penanganan gizi pada anak Balita KEP, yang meliputi :
1. Jenis PMT
(Pemberian Makanan Tambahan) yang diberikan oleh Puskesmas.
2. Frekuensi pemberian PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) oleh Puskesmas.
3. Cara distribusi PMT (Pemberian Makanan
Tambahan) oleh pihak Puskesmas.
4. Jumlah PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
yang diberikan oleh Puskesmas.
5.
Jumlah PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
yang diterima oleh Balita KEP.
6. Pada pemberian
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang diberikan oleh Puskesmas pada anak Balita
KEP apakah sudah sesuai dengan pedoman (disesuaikan dengan pedoman dari
Puskesmas dan pedoman standar SPHERE). Pedoman yang di pakai oleh Puskesmas,
yaitu :
a. Pemberian
makanan tambahan untuk bayi umur 6 -11 bulan :
o
Makanan berupa makanan lunak /lembik
misalnya nasi tim/makanan lunak yang dibuat dari beras dan campuran bahan
makanan setempat (sayuran, ikan/penggantinya, kacang tanah).
o
Komposisi zat gizi/100 gr
o
Energi : 360-430 kkal
o
Protein : 10-15 gr
o
Cara pemberian : bila berupa nasi tim diberikan
3-4 kali/ sehari atau 25-30 gram (± 3 sendok makan) setiap kali makan.
o
Lama pemberian atau Hari Makan Anak
(HMA) : 90 hari.
b. Pemberian
makanan tambahan untuk anak umur 12-23 bulan dan 24-59 bulan :
o
PMT-Pemulihan bisa berupa biskuit atau
susu
o
Komposisi zat gizi/100 gr
Energi :
360-430 kkal
Protein :
9-11,5 gr
o
Cara pemberian 3-4 kali / hari
o
Lama pemberian atau Hari Makan Anak
(HMA) : 90 hari
o
Cara pengolahan PMT (pemberian Makanan
Tambahan) yang diterima oleh anak Balita KEP (diberikan secara langsung atau
dalam bentuk modifikasi).
o
Frekuensi konsumsi PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) pada anak Balita KEP.
o
Gambaran kondisi anak Balita KEP pada
waktu sekarang.
Pedoman SPHERE, meliputi :
Data
Klasifikasi Malnutrisi Menurut Protokol Standar
Indikator
|
Klasifikasi
|
|
Malnutrisi
Sedang
|
Malnutrisi
Berat
|
|
Oedema
|
Tidak ada
|
Ada
|
BB/TB
|
-3 £ SD Skor < -2 (70-79 %)
|
SD Skor < -3 (< 70 %)
|
TB/U
|
-3 £ SD Skor < -2 (85-89 %)
|
SD Skor < -3 (< 85 %)
|
Sumber: Buku Panduan Kegiatan Pre
Dietary Internship Jurusan Gizi Rotasi Community, 2007
Indikator Kunci Program pemberian PMT menurut
Standart SPHERE
Data Indikator
Kunci Program pemberian PMT Menurut Protokol Standar (Standart SPHERE)
Indikator
SPHERE
|
Standart
Internasional
|
Hasil Program
|
Program
pemberian PMT yang meninggal (%)
|
< 10
|
9,0
|
Keluar/drop
out dari program pemberian PMT (%)
|
< 15
|
10,2
|
Sembuh dari
program pemberian PMT (%)
|
> 75
|
80,8
|
Sumber: Buku Panduan Kegiatan Pre Dietary Internship
Jurusan Gizi Rotasi Community, 2007
Tabel 2.4 OTP
Menurut Protokol Standar
Yang Masuk Kategori
(Admission)
|
Umur anak lebih dari 6 bulan
TB 65 – 110 cm
Lebih dari sama dengan 70%-80% BB/TB
|
Yang Keluar Kategori
(Discharge)
|
Kalau BB/TB lebih dari sama dengan 85%.
|
Sumber: Buku Panduan Kegiatan Pre Dietary Internship
Jurusan Gizi Rotasi Community, 2007
2.
Cara
Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder
yang dikumpulkan meliputi:
1. Data gambaran
umum Puskesmas Sumberpucung, data ini diambil berdasarkan data sekunder dari
Profil Puskesmas Sumberpucung dan Laporan Kegiatan Sumberpucung periode 2006.
2. Data assessment
status gizi balita pada suatu populasi, yaitu di Desa Ngebruk,
selama 12 bulan (Januari - Desember 2006) diambil berdasarkan data sekunder
hasil pemantauan pertumbuhan balita dalam laporan F3 Gizi.
3.
Cara Pengolahan
dan Penyajian Data
Cara pengolahan dan penyajian
pada data yang telah dikumpulkan antara lain :
a.
Data gambaran umum Puskesmas Sumberpucung diolah dan
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dianalisa secara deskriptif.
b.
Data nutrition
screening secara lengkap
terhadap vulnerable group (balita,
WUS, manula) diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian
dianalisa secara deskriptif.
c.
Data status gizi balita anak terhadap agregat balita
dalam Desa Ngebruk selama 12 bulan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik kemudian dianalisa secara deskriptif.
d.
Data nutrition
education material diolah dan disajikan dalam bentuk leaflet mengenai
makanan sehat.
e.
Data konsultasi gizi pada klien diolah dan disajikan
dalam bentuk tabel dan dianalisa secara deskriptif.
f.
Data pendidikan gizi pada klien diolah berdasarkan jumlah
jawaban yang benar dari pre-test maupun post-test, kemudian disajikan dalam
bentuk tabel dan dianalisa secara deskriptif.
g.
Data evaluasi satu public
health project dengan protokol standar diolah dan disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik kemudian dianalisa secara deskriptif.
0 komentar:
Posting Komentar