Selasa, 10 April 2012

Taman Narmada Tempat Pemandian Para Raja

Seperti kerajaan-kerajaan lainnya di Nusantara, kerajaan-kerajaan Bali yang pernah berkuasa di Pulau Lombok banyak membangun taman-taman sebagai tempat peristirahatan para Raja untuk menikmati suasana alam setelah penat dengan urusan kerajaan. Di dalam taman-taman itu terdapat beberapa peralatan yang biasa digunakan untuk menghibur raja-raja. Berbeda dengan taman-taman lainnya di Nusa Tenggara Barat, Taman Narmada dibangun sebagai tempat peribadatan dan ritual para raja.

Narmada adalah sebuah taman yang dibangun oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karangasem tepatnya pada tahun 1727 M. Sebagian buku sejarah menyatakan waktu pendiriannya pada tahun 1805 M. Nama taman ini diambil dari sebuah Sungai suci di India, Sungai Narmada. Taman ini menyerupai Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak. Konon, ketika Sang Raja sudah terlalu tua untuk melakukan ritual kurban (pekelan) ke puncak Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter, beliau memerintahkan seluruh arsitek kerajaan untuk membawa nuansa Gunung Rinjani ke tengah pusat kota. Akhirnya mereka bersepakat untuk membuat duplikatnya yaitu Taman Narmada. Pada masa lalu, selain sebagai tempat khusus untuk memuja Dewa Shiwa, Taman Narmada juga diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan raja.
Saat ini Taman Narama terbuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara dan selalu padat terutama pada akhir pekan.

Keistimewaan
Jika anda pecinta alam namun terlalu sibuk dan tidak memiliki cukup waktu, maka tidak salah jika anda menyempatkan diri untuk singgah di Taman Narmada. Konsep taman ini berciri-khaskan nuansa alam yang eksotik, ditata menyerupai bentuk gunung. Di bagian bawah terdapat tiga kolam yang diairi oleh sumber mata air jernih bagaikan sebuah danau. Jumlahnya yang tiga sama dengan jumlah Danau Segara Anak di puncak Gunung Rinjani. Di dalam taman ini terdapat sebuah pura bernama Pura Kalasa yang berada di bagian atas. Untuk sampai ke pura ini, anda harus melewati puluhan anak tangga yang sengaja dibuat agar tampak seolah-olah menaiki Gunung Rinjani. Cukup melelahkan untuk sampai ke puncak atas Pura Kalasa. Namun rasa capek dan lelah tersebut akan terhapus dengan adanya suasana alam yang masih segar, pepohonan yang rindang dan kolam renang alami dengan air yang jernih.
Antara bulan November dan Desember, taman ini akan tampak seperti pusat ibadah. Para penduduk asli Lombok penganut agama Hindu pada bulan tersebut biasanya merayakan Hari Pujawali dengan menaiki Gunung Rinjani dan melakukan ritual pekelan dengan melempar barang-barang dan perhiasan kecil untuk menghormati Dewa yang menjaga Gunung Rinjani. Namun bagi yang tidak mampu pergi ke gunung, mereka cukup datang menuju pura di taman ini.
Hal menarik lainnya, air kolam di Taman Narmada ini berasal dari sumber mata air yang berasal dari Gunung Rinjani dan dipercaya bisa membuat awet muda seseorang. Anda bisa mencobanya dengan cara mencuci muka atau meminum air tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar